Friday 5 December 2014

Pahlawan Adit (Bagian 1 : Perjuangan fisik)

Seperti yang di alami oleh Aditya Reyga Putra kelas 5 SD. Sekolah SD Raden Patah Surabaya, tinggal di sana. namun fisik adit begitu memprihatikan. karena tinggal sama ayahhanda, sedangkan ibunda masih bekerja bersama saudarinya di Yogyakarta. Adit ini sudah sekolah namun dia sambil mencari nafkah demi menghasilkan uang dan ayahanda juga bekerja sebagai nelayan agar bisa mencapai penghasilan setiap hari. Gaji ayah ini sudah segini tapi tujuan bisa menabung di akherat nanti. Di Rumah sendiri Adit mau ngobrol dengan Ayah, dia selalu menemani pada malam hari setelah maghrib.

Tapi Adit mau ngomong dengan ayahanda. "Adit menurutmu apa yang di inginkan oleh kamu?" kata Ayah, sambil rileks. Adit mau jawab bahwa ya aku ingin menjadi Dosen, tapi mau meningkatkan prestasi.
"Adit kamu ke sekolah kamu berani menghadapi tantangan menuju ke sekolah"
"Iya sih yah. tapi aku jatuh gimana? siapa yang bantuin?"
"Tenang dulu, kan ada warga desa di sekitar kan nolongin biar mudah."
"Aku ada teman di tetangga sebelah"
"Ya sama temannya juga bisa kok" kata ayah, ngomong lucu
"Ayah,ayah kan udah move-on dari ibunda terus nanti nangis."
"ciah Dit,Dit ngga usah lebay donk ibunda di jogja masak kayak kodok memenuai jalan"
"Ia sih tapi bisa enjoy dong" seru Adit, lucu
"ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR" suara adzan yang berasal dari masjid sebelah.
"Ayo nak kita sholat isya yuk." seru Ayah, sambil melaksanakan sholat isya
"Oke" seru Adit, semangat

Adit dan Ayah melakukan perjalanan menuju masjid. namun di balik perjalanan ada orang bersial "X" yang melihat adit, belum tentu apa tujuan mau nyerang adit atau lainnya. Adit merasa raba sendiri. saya merasa lihat ada anak "X" yang menyerang aku sendiri atau mau apa adanya. dan diapun melanjutkan perjalannya. Adit udah nyampai ke masjid ini dengan suci, tapi ada Suci Anissa Dyagraini, dia teman sekelas. Suci ini anak bantu adit ketika perjalanan di sekolah mereka. Adit sangat lama ketemu di sekolah tadi. Suci ini mau ngomong dengan Adit mengenai belajar kelompok.

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...