Friday 23 September 2016

Ranah Menara Surga

Ranah Menara Surga

Bagaikan tiang yang besar
Dari bawah yang terbangun
Lihat warna batang seperti pensil
Hingga tinggi dari langit
berupa tancapan segitiga
Sangat indah bagiku
Bagaikan surga melangkahkanmu
Inilah berjalan dengan angin
Senyuman menyambut manis
Buka pintu ketabahan

Nikmati jalan yang melingkar
Terpeluk harapan nyata
Lentera ilmu mengelilingi samudra
Hanya mendelik dari mata
Sampai jendela yang bermegah-megah

Surabaya, 23 September 2016

Mujizat

Mujizat

Tuhan merajai seluruh alam manusia
Yang maha pengasih lagi maha penyayang
Hanya kepada engkau menyembah tuhan
Dan hanya kepada engkau memberi pertolongan
Getaran mendengkut organ manusia
Selalu memberi tabah dalam kemudahan
Bahagialah pada tuhan yang maha tinggi

Inilah keridhoaan selembar kertas
Bulan menyambangi purnama
Kupu-kupu terbang ke angkasa
Betapa kecil mengelilingi surga
Suara merdu seperti burung

Surabaya, 23 September 2016

Lembaran Kasih (II)

Lembaran Kasih (II)

Terlihat dari setiap pencobaan
Seperti bagian diantara dari semua rintangan
Pasti jelas percaya kepada malaikat
Tersirah oleh tulisanmu
Hubungan manusia dengan tuhan
Berbagilah penuh peduli
Berilah air sebagai rasa nafsu
Mudahkan urusan terhadap tuhan
Yang maha esa
Detik demi detik telah berputar
Merembang fikiran jermih

Namun tidak semua menaatimu
Melainkan ku sampai walau satu ayat
Kasih memeluk sejuta berlian
Makna tersimpan dari dalam
Dari luar sudah menggapai harapan
Nyata demi berbahagia

Surabaya, 23 September 2016

Lembaran Kasih

Lembaran Kasih

Tulislah yang kamu suka
Andaikan ide tertuang oleh fikiranmu
Hembuslah nafas terdalam
Tersimpuh hampa mengintip dari luar
Mengukur goresan pena
Cerita akan terbayang oleh imaginasi
Tuhan melangkahkan kaki
Berjalan seiring membawa anugrah
Untuk manusia yang sempurna

Tiada hari tanpa menulis
Tiada waktu tanpa bermalas-malas
Bergegaslah karya demi ciptaannya
Mengelumbung samudra memorimu

Surabaya, 23 September 2016

Langit Berbakti Tangan Berkuasa

Langit Berbakti Tangan Berkuasa

Sebutkan namamu ya Tuhan
Menyembahlah kepada sang maha kuasa
Nyanyikan kepadamu pujian yang agung
Serulah nada arungi melodimu
Olehmu tercabutlah setan yang nyata
Angkatlah tanganmu
Lalu hadaplah pada langit
Sambil mengerai air mata di wajah
Jangan sampai kesakitan telah perbuat

Gapailah hingga tinggi
Meremuk hasrat dengki akan hangus
Seperti lembaran dibakar massa
Sempurnalah agamamu
Bersyariah pada tuhan keberkahan

Surabaya, 23 September 2016

Sentuhan Kasih

Sentuhan Kasih

Kau mendengarkan curhat dari pribadi
Betapa kasih ditimpa penderitaan
Sakit yang mendatangimu
Pedih ku rasakan
Sulitnya tidak bisa berjalan
Menghendaki retak kerut wajahmu
Centanglah waktu tergundam
Berilah pertolonganmu tuhan

Sembuhlah tubuh tuhan
Tuhanlah yang hamba
Menderai sakit akan hilang
Berbaktilah aku
Ampunilah ya tuhan
Atas kesalahan ku wabah
Pulihkan dengan sehat
Jalan penuh hikmah

Surabaya, 23 September 2016

Thursday 22 September 2016

Regenerasi Wanita

Regenerasi Wanita

Jelajahilah kota
Terdapat alam yang sejuk
Deraikan perjalanan
Sambil memandang kota
Ku pertemukan asap terlihat gunung
Wanita menuliskan di lembarannya
Di rasakan fikiran segar
Rona merangkai kata per kata

Gunalah doa yang dipanjatkan
Tumbuhlah dan besarkan tubuh yang indah
Tiada mampu menerkam rasa amarah
Semua akan pergi kecuali untukmu
Kembalilah dimanakah perjuangan hanya sekedar pengorbanan

Surabaya, 21 September 2016

Vina Kemanakah Engkau?

Vina Kemanakah engkau?
Kepada : Hervina Putri

Betapa kecil menyebut namamu
Cerita dari mulut ke hati
Betah dalam berdiri lama
Andaikan tahu berjabat tangan
Sebagai tanda persahabatan
Bagaikan kepompong
Mengubah-ubah jadi kupu-kupu
Terbakarlah hati yang resah

Setiap pagi menemani renungan
Serius mendinginkan batin
Tulus menimpa rindu
Telukan jari keliking mengobati rasa gelisah
Betapa hilangnya selama tahun kelima
Entah sedih tanpa berpamitan

Surabaya, 21 September 2016

Tertidur (III)

Tertidur (III)

Rasakan hangatnya mentari pagi
Tidur masih dalam cerita dalam mimpi
Tiada jalan keluar di dunia nyata
Membebani setiap kenyataan
Bagaikan Drama selalu tampilkan sisimu
Selalu lembut memeluk boneka
Hanya guling dan bantal empuk
Yang memeluk tidurku
Hangatnya menempel di pipimu
Terlinap ruang yang sepi

Begitu saja mengiringi lagu di telinga
Rasakan harapan sesudah bangun dari mimpi
Ibaratnya sejuk pagi akan keluar
Itulah makna yang berharga

Surabaya, 21 September 2016

Kenangan Untuk Rosyidah

Kenangan Untuk Rosyidah
Untuk : Lailatul Rosyidah

Tak terasa waktu telah berakhir
Mungkin belum sempat bercerita pada kami
Hanya malu di hadapan orang banyak
Lembaran kasih tertulis untukmu
Kenangan menjadi terbaru dalam kehidupan
Kini telah kembali ke jalan yang semula
Tiada lagi cara menyampaikan selalu pasti

Setiap hari bertemu serta bersapa padanya
Meremuk gegas bererat-erat
Gelombang keliling Eropa.

Surabaya, 15 September 2016

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Tangan saling mengenggam satu sama lain
Ku erat saat pergi dimana pun berada
Bagaikan tali menarik dari tengah
Bunga serbuk sari ke dalam senyuman
Katakan dengan sejuta makna
Dalam lisan terungkap
Pesona gedung tinggi melihat dari malam
Lilin menghiasi cahaya dari dalam
Menyerukan suara tersedap melodi

Hiburan akan penuh bermakna
Apapun ku lakukan akan terjadi
Berputar pada detik sangat cepat
Air telah menyambung dari sini
Bertepuk tangan untuk keceriaan
Itulah makna hidup romantis

Surabaya, 15 September 2016

Cinta Sebatang Coklat

Cinta Sebatang Coklat

Lezatnya coklat sangat hangat
Ku sungguhkan menggumpal
Mengental cairan yang murni
Indahnya berdua saling melengkapi bersama
Duduk manis menikmati suasana kota
Menemani bintang yang megah
Hiasan lembut sangat jernih
Lautan melayang di tanah

Burung dengan burung saling romantis
Membuat kerintihan murni alami
Sejuknya gunung terpandangi oleh dia
Sungguh menggagumi keajaiban oleh malam santai
Niscaya harmonis coklat nikmat
Enak menggoda

Surabaya, 15 September 2016

Gadis Mualaf

Gadis Mualaf

Andaikan agama yang tak peduli
Dengan ajarannya
Mencoba demi coba hampir sulit
Tidak menyangka pergi dari tuhan
Mengingkari janji dari kitabmu
Engkau bermulai dari batin
Niat sekadar mengatup hidup

Memasuki dunia yang islami
Hanya bertaubat dalam ajaran baru
Bertahan hingga bisa kemanapun pergi
Tiada migrasi dari agama ke agama lain
Redup senang jatuh dari kemaslahatan
Indahnya kebersamaan setelah fajar

Surabaya, 4 September 2016

Perempuan Lemah

Perempuan Lemah

Betapa tenaga tak tahan
Oleh matahari menyinarinya
Sungguh tubuh telah lemah
Tak berdaya mengejar angin
Tersunggah negeri yang tembus
Padamu jiwa yang berbaring
Sungguh tak begitu kuat

Bagaikan mencabut roh
Akhir dari segalanya
Mengangkat sambil berjalan
Rasa tangguh dari hati

Surabaya, 3 September 2016

Perih

Perih

Andaikan luka merobek kulit
Sakit yang pedih
Seperti menikmati panasnya matahari
Alam telah lelah dari dalam
Berbaring di jalan tanpa seungkap susu
Susah jalan terhadap keperihan
Rasakan susah mengambil sesuatu
Hanya tinggal disini tanpa kemana
Sampai engkau pulih

Jeritan bila darah menyentuh luka
Melumpuhkan fikiran sepanjang detik
Tidak bisa dimungkinkan
Sebelah mata tertancap penderitaan
Mata terpendam
Tiada bisa menemui lagi selamanya

Surabaya, 22 September 2016

Penderitaan (II)

Penderitaan (II)

Lihatlah prinsip manusia
Gunakanlah prinsipmu
Lihatlah prinsipku
Datanglah kebencian
Kau akan menderita
Tiada mengampuni kesalahan besar
Kau terlambat dalam masa lalu
Pengorbanan hilang dari kesetiaan
Menepatilah janji yang menyakitimu

Penuhilah jalan yang murka
Temuilah teman terjebak di lorong
Selamat walau ditinggal
Nyawa tak tertolong lagi
Hanya selamat di kubur

Surabaya, 22 September 2016

Cinta Tertumbuk Serdang

Cinta Tertumbuk Serdang
Kepada : Dek Vannesa

Yakinkanlah sahabat sejati
Bukakan pintu batinmu
Senantiasa memenuhi harapan
Temukan perjalanan di dalamnya
Lihat sudut pandang alam begitu segar
Serdadu suara tersyiar kalbu
Sumbu lilin kejarlah butir mutiara
Berkelana rentang sebuah lampu
Gelap menerangkan lampu

Jangan risaukan masa sekarang
Hanya mengingat pada tuhan
Melingkup pati desa tumbuk dari orang
Merontah dari negara terindah
Dunia penuh seisinya
Sayangilah apa adanya

Surabaya, 22 September 2016

Sungai Cimanuk Sungai Abadi

Sungai Cimanuk Sungai Abadi

Sungai Cimanuk
Sungai mengelilingi burung terbang
Bergemuruh tanah mengeringi getaran
Mengirup perjalanan yang panjang
Lewatilah sungai yang curam
Menyanjung dedaunan yang mulia
Tidak rasa ingin mencari tempat lindungi
Dari segala serangan
Serumkan di terjang banjir

Selamatkan ini sampailah pada air surut
Berlarilah dengan perjuanganmu
Tertegaslah untuk berpetualang
Terjatuhlah pohon pisang
Tariklah gaib yang menyusup di sini
Datanglah kura-kura dengan massal

Surabaya, 22 September 2016

Kambing

Kambing

Kambing telah datang
Enggan memberi rumput
Tidak seperti yang menduga
Tidak punya apa-apa
Hanya berjalan dengan empat kaki
Tidak lepas dari kehidupan seorang hewan
Pengorbanan sama dengan sapi
Namun beda merangkainya

Tuhan akan menentukan sesuatu
Saat ini datang pada suasana qurban
Tanpa berfikir panjang
Engkau akan berakhir di sini
Alam akan berbeda
Hewan ini tidak juga

Surabaya, 11 September 2016

Sapi

Sapi

Binatang yang besar
Menyerupai produksi susu
Mencari rumput pada siang hari
Melawan matahari tidak melepas
Dari semangat untuk bertahan hidup
Tinggal kadang keadaan terdiam
Ia bersuara "Moooo"
Berjalan dengan empat kaki

Tubuh tidak serupa manusia
Hanya tidur dengan mata tertutup
Tak sanggup menerima pengorbanan
Tiada jalan pilihan untuk menolonginya
Tak bisa ku apa-apa

Surabaya, 11 September 2016

Ikhtiar Untuk Kesusahan

Ikhtiar Untuk Kesusahan

Sulit membebani hidup
Waktu akan berputar cepat
Tidak punya luang untuk pergi
Meski tanpa tinggal keluarga di cintai
Jendela meredup jauh
Ibu betah mengitip alam dekat di jalan
Perjalanan semakin menumpuk disana
Betapa bekerja tulang retak dari pagi
Hingga menjelang senjang

Pulang menguap tetes keringat
Sempatkan ibadah kita
Untuk meringankan beban
Sekaligus kemudahan dijalankan
Mendengarkan dari cahaya terang
Dari jendela masjid mengubah warna di tanah
Kabulkan doa untuk hilangkan kesulitan
Sesungguhan kesulitan itu ada kemudahan

Surabaya, 8 September 2016

Perahu Kertas

Perahu Kertas
Kepada : Dyah Ayu Pitaloka

Inilah kertas warna-warni
Untuk melayar bersama untuk berbagi
Bayangkan rindu senang merenjang
Senandung suara meniup angin jauh
Bersamalah memuji semesta oleh bangga
Tidak bisa lanjutkan walau basahilah
Suatu waktu bintang tercentang hari
Serdang menyimpan cerita

Inilah hari yang harmoni
Rentaslah kekaguman di dalamnya
Bersetapa berjalan menghampirinya
Oleh karena itu ada suatu jalan
Sampai pada tujuanmu

Surabaya, 22 September 2016

Lintang Menebuh Cantikmu

Lintang Menebuh Cantikmu
Untuk : Atik Badriyawati

Lintang melintas di Surga allah
Bidadari akan menerba sayapmu
Bagaikan angin dingin redup dari udara
Air pancur mengelilingi pesona warna
Tuangkan teh sejukkan hangatnya bunga
Daun meniup dari angin ke angin
Menyiangkan musim panas
Bintang terlintas di hatiku
Seruan namamu bagaikan wajah berseri

Makna mengujung dari dalam
Cerahkan senja terbenam dari awam
Kasih terbentang oleh pelukanmu
Rangka mengerabah tanah melimpah
Kertas melayang laut lepas

Surabaya, 22 September 2016

Tuesday 13 September 2016

Diary 11 September 2016

Minggu kemarin saya ada agenda dari ODOJ yakni silaturahmi akbar beserta talkshow Psikologi pengantin yang akan dipaparkan oleh Bunda Sinta. Mungkin hari ini merupakan hari akhir dalam rangkaian Surabaya Islamic Fair 2016 di Jatim Expo Surabaya. Sejujurnya pertama kali melihat pameran produk, kerajinan, buku-buku islam serta kuliner yang menggoda konsumen.

            Selain talkshow Psikologi Pengantin melainkan ada takbir keliling yang dilakukan di Masjid Baiturrahman Universitas Narotama pada ba’da maghrib. Mulanya saya mengenakan baju muslim putih dan bawahannya kain hitam serta berkopiah. Siapin tas biar enak dibawa. Kemudian langsung berangkat dari rumah dengan menggunakan sepeda motor.

            Ketika di perjalanan kondisi jalan raya semakin longgar sebab hari minggu biasanya orang pada istirahat atau keluar rumah untuk mengisi liburan. Sebagian ada yang pulang kampung selama Idul adha. Sampai pada jalan Margorejo yang paling parah adalah kawasan jalan raya dekat rel merah putih pada padat kendaraan dan sulit belok ke kiri khawatirnya nunggu dari belok kanan jalan raya makin lama.

            Tiba di sana langsung parkir di basement parking siapin uang, dan STNK. Sehabis itu parking di sana dan berhenti dimana. Turun dari sepeda motor terus berjalan menuju ke sana dengan menaiki tangga. Lihat dari ruang utama JX expo seperti masih lumayan hanya saja sahabat FLP Surabaya jarang datang karena belum pasti ragu lihat pameran di situ dan alhamdulillah dari penglihatan ternyata ada anggota FLP Surabaya yang tujuannya hanya melihat dan beli segala apapun.

            Langsung terjun ke Hall Jatim Expo saya mencari duduk yang pas untuk menerima materi. Sambil menunggu acara dimulai sering kali lihat dari dalam bukan pandangan melainkan wajahnya yang dilihat. Anehnya peserta yang banyak datang adalah perempuan daripada laki-laki.

            Potensi perempuan yang datang dikarena lihat dari beliau dan juga menuntut ilmu tentang Psikologi Pengantin. Sebelumnya pas masuk ada sesuatu dari ODOJ. Katanya ada kupon donasi untuk mensukseskan Olimpiade Pencinta Quran. Tidak mendaftarkan jadi peserta melainkan mendukung peserta dalam meraih prestasi melawan berbagai negara yang terlibat dalam OPQ.
            Acara telah dimulai. Pertama penampilan Stand Up Comedy versi ODOJ. Gila betapa anehnya ada Stand Up Comedy ODOJ bermula dari anggota ODOJ punya menunjukkan sebagai komika yang keren. Kata-kata yang penuh menggelitik dan mengundang canda tawa. Bunda Sinta juga ikut tertawa karena aksi komika sangat menggenaskan.

            Acara pertama semakin gila dan eksis habis. Andaikan saja ada stand up comedy di depan orang banyak karena berani ujung gigi melambaikan kata-kata yang seru. Tanpa basa-basi acara berikutnya ada gambaran rumahku ku punya.

            Rumahku ku punya identik dengan busana muslim dan menampilkan konsep tidak seperti pada umumnya. Toko itu disebarkan di berbagai pusat pembelajaran di Surabaya saja. Nanti di akhir ada acara ada kuis dari Rumah ku punya. Kak Nania sebagai founder Rumahku punya akan mempromosi busana muslim yang tren dan elegan.

            Sebelum acara mulai ditemani dengan gareng (Ngaji Bareng). Surat dalam al-quran yang akan dibacakan yakni surah an-nisa ayat 19-24. Suasana Ngaji bareng terasa sejuk dan khusyuk dalam taddarus al-Qur’an. Tujuannya mengisi hari mulia dengan membangkitkan pahala yang dapatkan.
            Taddarus Al-Quran telah usai dan Talkshow Psikologi Pengantin bersama Bunda Sinta Yudisia bersama moderator bunda yang berkerudung hijau. Materi yang akan dipaparkan adalah Pengetahuan Pengantin baik dari Pre-Wedding, Honey Moon maupun Post Wedding. Menurut Bunda Sinta “Jodoh yang harus dipertahankan”. Jadi intinya menikah itu mempertemukan antar pasangan untuk menempuh kehidupan yang baru.
            Kesimpulan materi yang diambil dalam Psikologi Pengantin adalah mari kita menjadikan muslim dan muslimah yang lebih sholeh dan sholeha dalam menjaga harmoni sesama suami isteri.
            Di akhir acara ada teman dan salah satu tokoh yang sengaja bertemu dengan saya. Alasan ingin belajar lebih banyak dan sebagainya tentang kepenulisan. Kagetnya aku angkat tangan dan menjawab yang asin banget.
            Sebelum keluar dari ruangan aku sempat berfoto sama bunda Sinta Yudisia beserta memberikan stiker dari FLP Surabaya. Selesai agenda Talkshow Psikologi Pengantin terus menuju ke mushola letak di bawah ruang parkir untuk melaksanakan sholat Maghrib secara berjamaah.


Takbir Keliling di Universitas Narotama
Seusai melakukan sholat maghrib saya terjun ke Universitas Narotama dengan waktu perjalanan selama 30 menit. Dari jatim expo lalu melewati jalan wonokromo terus beralih belok kiri menuju jalan Margorejo. Di perjalanan pada malam hari suasananya berubah jadi malam takbiran. Dari seluruh kalangan daerah meramaikan takbiran untuk memperingati idul adha.

            Setelah melewati jalan raya sekitar hampir 20 menit setiba sudah sampai di jalan Arif Rahman hakim. Sebelum ke pintu masuk Universitas Narotama hendaklah mengisi bensin dulu biar perjalanan lebih enak. Karena waktu semakin sempit putar balik jalan raya dan sampai di daerah kampus.

            Suasana di parkiran ada guru yang sengaja datang di tempat bersama sahabat yang katanya seangkatan dengan Nazar. Sudah di masjid suasana makin meramaikan malam takbiran. Bu Syukriyah disarankan masuk di dalam untuk menemani takbiran.

            Sebelum takbir keliling dari Universitas Narotama hingga sampai di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin. Parahnya jalannya makin sepeda motor sebab 11 tahun pengalaman saya hanya berjalan kaki sambil membawa obor. Ada kasus membakar baju karena posisi obor agak berantakan. Di samping itu bajunya telah dibakar oleh obor menghancurkan kain yang dibuat.

            Takbir keliling dari Universitas Narotama sambil mengiringi takbir kepada santri dan guru. Tidak sengaja ia mengambil jajan tanpa sepengetahuan oleh pihak yang bersangkutan. Dari jalan dari belakang teknis keliling terlalu ribet banget. Terus mengelilingi jalan raya Arif Rahman Hakim takbir terus mengumandang hingga selesai.

            Sadisnya ada tegur dari warga sekitar yakni beralih ke masjid atau cari jalur lain. Daripada berfikir panjang kita ikuti daripada suasana lebih ekstrim. Hampir melewati klampis semalang para warga sekitar pada melihat anak-anak sedang takbir keliling. Inilah menjadi momentum untuk mencintai nabi dan rasul. Supaya menambah kebersamaan dan keakraban. Kendalanya lagi jalannya pada sempit dan nggak bisa mendahului kendaraan lain.

            Keluar dari jalan sempit itu selanjutnya melewati jalan Klampis Ngasem sebagai akhir dari perjalanan takbir keliling. Tahun lalu melewati Jln Klampis Ngasem gang 3 tapi sekarang justru melewati Jalan yang tepat. Di akhir takbir keliling sambil melihat kembang api dari langit. Supaya takbir keliling ke depan lebih maju dan mengoptimasi santri di masa depan.

            Hingga di Pondok Pesantren yang kita banggakan. Cari posisi enak untuk menikmati hidangan yang disediakan. Sambil menunggu hidangan datang ada es cao hilangkan rasa haus dan kelelahan sehabis perjalanan dari Kampus hingga di Pondok Pesantren. Selain itu juga membantu angkat kardus ke dalam posisi ruang paling dalam. Makan malam telah datang lalu nikmati secara santai. Jadi Takbir keliling merupakan salah satu kegiatan tahunan yang dimana semua lapisan masyarakat mengumadangkan takbir bersama dalam memperingat hari raya idul adha dan idul fitri. Suasana makin seru dan menghangatkan hari yang mendalam.

Saturday 10 September 2016

Pesan Tapi Pindah Pembicaraan

Pesan Tapi Pindah Pembicaraan
Mencoba menuliskan pesan yang serius
Saat mengunggah tulisan rasakan dibaca
Tetapi dibalik pesan ada tulisan lain ikut tercurah
Entah tak tahu semua dialihkan pada tulisan kedua
Sedih melihat tragedi pesan yang tak terikuti
Bagaikan pisau melintas perut kemudian
Mati tanpa membaca kata terakhir
Kecewa akan meronggah kedalam hati

Itulah sebabnya mendukung dari pertama
Karena sepi melihat unik dan fakta
Sekali-sekali bingung hal seperti ini
Terasa tidak enak dalam wajah
Namanya perasaan sangat parah


Surabaya, 3 September 2016

Bukan Manusia Melainkan Tuhan

Bukan Manusia Melainkan Tuhan
Seolah-olah bukan manusia yang menghargainya
Yang menuliskan cerita untuk tuhan
Selebihnya tuhan yang akan menyayangi dari lahir
Remaja juga memandang dari tanah
Meranah pada kehidupan
Bukan merayakan pesta
Tanpa sepengetahuan etika
Dalam amalan ibadah

Suatu saat engkau meniup alam
Bukan seperti di dunia
Melainkan pada kehancuran
Karena tidak peduli pada tuhan
Ilmu tak lagi merekam-mu


Surabaya, 3 September 2016

Retakkan Tangan Persaudaraan

Retakkan Tangan Persaudaraan
Hari yang cerah
Engkau merenggangkan tangan
Bersatu sebagai kebersamaan
Senyum telah mendukung di bintang
Mengejar supaya dapat
Berlari bersama tanpa terputus
Lompat setingginya bila ceria
Ku lintah sedalam lincah
Merambah tangan berputar pada jari

Menutup mata sekedar permainan
Tak bisa melihat dari sini
Temukan sampai menyentuhnya
Buka mata lalu kejutkan wajah sahabat
Itulah makna tangan persaudaraan


Surabaya, 3 September 2016

Sentuh Kerudung Begitu Lembut

Sentuh Kerudung Begitu Lembut
Kepada : Dyah Ayu Pitaloka
Sentuhlah kain yang lembut
Bagaikan aroma wangi dari bunga tumbuh
Di taman memesona cantik sebuah awan
Sekedar langit dan bumi selalu ku kenakan
Pelantunan suara sangat merdu oleh sejauh jalan
Sepanjang waktu telah meringankan fikiran
Meninjau kembali peristiwa telah berjalan
Deraikan hujan membasahi gadis tersesat

Sering kali bertunduk karena iri
Jujurlah kerudung ini semata-mata elegan
Lihatlah bulan purnama dari jauh
Justru menyatakan makna yang sebaiknya
Tanpa lesu daripada menunggu di sini

Surabaya, 3 September 2016

Takbir Mengumadangkan Langit Malam

Takbir Mengumadangkan Langit Malam
Malam telah datang
Bersiap demi syiar pada allah
Alangkah indahnya berkumpul di tempat
Yang begitu mulia dan mengeluarkan syahdu
Bagaikan malam bintang mendengarkan nada dari dalam
Ramaikan takbiran begitu melekat di dadamu
Di hempas angin bertebar sebelah sana
Api menyala kegelapan

Berjalan demi sang penguasa
Beriringan sampai terus berucap
Hendaklah fajar datang
Pergilah lalu tunaikan sholat shunnah
Demi raih kemenangan
Dan juga berkurban atas kehendaki


Surabaya, 3 Agustus 2016

Sahabat Pria Kronologis

Sahabat Pria Kronologis
Kepada : Ibran Maulan Tigotsulatsi
Sahabat pria adalah pemberani
Tangguh dan mudah percaya
Susah payah menyelamatkan jiwa yang sempit
Enggan memberiku sepucuk daun
Berisi pesan kepada padanya
“Bila seseorang lebih dicintai
Maka allah senantiasa memberi ridho
Di Jalan yang tenang” kata Baim
Engkau kemana setelah betah disini

Berjiwa sejarah di masa lalu
Merekam sisi makna dan alirannya
Gumam mencetus dalam ucapan
Berkibarlah demi sang bela negara
Selamat dan sentosa cinta tanah air


Surabaya, 3 September 2016

Berjuang Gadis Semarang

Berjuang Gadis Semarang
Kepada : Putri Anggraeni Dika

Tanganku telah sakit
Perih bila tak tahan lagi
Berbaring di kasur yang empuk
Bagaikan mimpi panjang
Akan menjemputmu hingga pulih
Sang Surga telah datang
Untuk menolongiku dalam kesedihan
Hilangkan ini dari penderitaan
Sahabat telah menunggu
Semarang menanti sejak lama

Tiga bulan telah berlalu
Terdengar dari nada lembut
Suara lagi menyimak dari hati
Bagaikan bintang mendarat darimu
Hingga sepanjang waktu
Selaras danau bermegah dari sana
Semarang akan datang
Cerita akan tersambakan


Surabaya, 10 September 2016

Perjuangan Terakhir Bagi Kalian

  • Perjuangan Terakhir Bagi Kalian
    Untuk : Rizky Maulidah, dkk

    Sejak pertama menjadi pahlawan muslimah
    Bersatu demi membangun berbangsa dan bernegara
    Bertepuk sebelah tangan
    Saling berpelukan jika bertemu
    Sampaikan lisan yang begitu indah
    Teralir sungai sama dengan berenang di atas kolam
    Kupu-kupu terbang mengelilingi bumi
    Bulan Bintang lihat di angkasa
    Gemparkan cemerlang seorang penjuang
    Kini telah menghitung beberapa hari

    Perpisahan penuh rindu
    Kenangan menjadi penentu akhir
    Dari masa yang ceria
    Gemerlang tuangkan air yang tertetes
    Mengiringi dari waktu ke waktu
    Cahaya hati masih ada


    Surabaya, 10 September 2016

Like

Gadis Cerdas

  • Gadis Cerdas

    Kumpullah para gadis
    Engkau menuntut ilmu
    Enggan memberi sambut malam
    Bertemu dengan sesama teman
    Menyinari cahaya terang begitu rindu
    Saksikan perempuan menyimpan peradaban
    Seperti gambar bekas dahulu
    Cerita tertahan oleh lisan
    Fikiran masih ada

    Tuhan menyejuk hati
    Tentang makna yang perdalam
    Muslimah indah sepanjang berlian
    Merah muda cinta warnaku
    Pesona oleh tulisan
    Tanpa dipermalukan


    Surabaya, 10 September 2016

Like

Perempuan Sosial

Perempuan Sosial
Kepada : Ari Santi Dwi

Peduli penuh kehangatan
Berbagi begitu tulus
Engkau terpuji pada orang
Allah memberi kemudahan
Hargailah jiwa raga
Mencetus harapan
Menampilkan sebuah lagu
Penuh melodi dalam ungkapan
Rahasia terbalik pada langit

Embun setangkai pucuk daun
Berterbangan dengan angin
Jatuh sangat sederhana
Kelam sunyi dalam malam
Terpuja wahai sang tinggi
Memberikan terbaik untukmu

Surabaya, 10 September 2016

Friday 9 September 2016

Pahlawan Inspirasi

Pahlawan Inspirasi
Untuk : Nike Sinta Novianti

Seorang wanita penuh jelita
Bunga serdadu impian ke dalam kalbu
Ku pancarkan cahaya
Terpesona selam titik berterbangan
Bintang keliling kemana
Terbentang sebuah nama
Yang tak bisa abadikan
Malam semakin larut
Di tinggal oleh rumah yang di kunci

Atas tuhan yang maha kuasa
Yang menyebar pesan
Seperti berlian menakjubkan di sana
Serasa cantiknya bulan purnama
Menghiasi wajah cantikmu

Surabaya, 10 September 2016

Ku Berikan pada Hambamu

Ku Berikan pada Hambamu
Untuk : Nike Sinta Novianti

Menerpa hamba teguh pada tuhan
Mengikis kupu-kupu terbang dari jam 10
Gelap gulita memegang cahaya senja
Hamparan daun tersirna awan campur air jatuh dari laut
Lemparlah bulan kecil kepada bumi
Tuanglah fikiran ke dalam catatan kecil

Beralih pada kehidupan yang perih
Resah menyambut air mata
Rusa kehilangan ibu
Karena melawan matahari menyinari
Di daerah yang berpasir
Ku temukan sisi hamba

Surabaya, 10 Agustus 2016

Thursday 8 September 2016

Terbayang oleh Memori

Terbayang oleh Memori
Menjelma data direkam oleh bayangan
Cahaya termangit seluruh alam
Semesta abadi mengejutkan kertas
Sambil menemani segelas teh
Menyejuk fikiran
Sejenak mengingat ulang kembali
Mendarat hingga terjun darimu
Tiba mengapai waktu yang menyelam

Lewatlah kebiasaan yang diragukan
Sisi mana yang telah menyentak bagimu
Sempurna setitik daun jernih menetes air
Teralam pada mimpi dengan tenang


Surabaya, 1 September 2016

Takut Sendiri

Takut Sendiri
Kepada : Putri Anggraeni Dika
Sendiri tak mampu menemaninya
Kehidupan akan berdua dengannya
Mencari suasana untuk lepas penah
Tiba keluar ada sahabat yang menunggu
Dari sini hingga bermain sepuas mungkin
Tambahkan suasana mencerah hari
Serdadu bunga menyedot serbu sari
Bersama mengelilingi sana-sini

Cukup seru bagiku
Tanpa menyandang emosi
Langit yang bermegah-megah
Menggoyangkan kaki sentuhan air laut
Indahnya kebersamaan dalam sepanjang hari


Surabaya, 1 September 2016

Terhempas Sore Menjelang

Terhempas Sore Menjelang
Kepada : Ratna Wahyu Anggraini
Semasa sore telah menggapai senja
Aku jatuh dari benahan dalam fikiranmu
Berteduh di laut yang lepas
Kasihan menit menyedot pasir
Tertidur pulas merasa tak enak
Kepenahan selandang getar danau
Inilah aku yang tersimpan kenangan

Tak puas mengiringi musik yang didengarkan
Hilangkan lupa menghadang hujan
Dimensi menampakkan secara tiba-tiba
Tanpa meresah demi kebahagiaan

Surabaya, 1 September 2016

Seperti Keajaiban Angkasa

Seperti Keajaiban Angkasa
Kepada : Siti Muyasaroh Khakasa
Tercurah menutupi senyuman
Menyakinkan padamu jiwa berparuh dada
Memutar bumi yang terus berjalan jarum jam
Seperti menelusuri jalan terluas mengimpit tulisan
Tembus kaca ditemani bayangan sama gerakannya
Separuh malu menyeluruh gelombang malam
Bulan akan menembus bumi
Bintang terus pancoranmu

Seisi mengamati dengan lurus
Sebaiknya bawa sebuah bunga yang dipetik
Kini menolongi dari wibawa
Terhadap kamu


Surabaya, 1 September 2016

Semangat Langit Siang

Semangat Langit Siang
Kepada : Ihdina Sabili
Inilah detik yang merona
Tak selaras memanjatkan daun kuncup
Bergerak dari angin meniup suasana
Masih rindu walau enggang berjumpa lagi
Tak takut sendirian bila mampu
Ia mengiringi berhempas udara bebas
Sungguh mengapai tangan yang erat-erat

Hebat gadis menyuarakan hati terseimbang
Mengemuruh dari ombak pantai
Sampai menjelang terbenamnya matahari
Hampiri sebuah kenangan
Sejuta pesan terbaca untukmu

Surabaya, 1 September 2016

Mewarnai Hari Pertama

Mewarnai Hari Pertama
Kepada : Faricha Aulia
Dari desa yang sempit
Ku layani gadis yang merawat dengan halus
Hanya mungkin menggoyang bayi terasa dihibur
Entah mengasihi anak hingga suami yang tercinta
Bagaikan pelangi menangkap warna
Mengejar bintang dari langit
Bulan purnama selalu senyum pada gadis
Menatap kepada sang pemberi cahaya

Merasakan sejuknya keliling sebuah kota
Seperti mengintip alam yang terpandang
Ku menoleh belakang akan bersapa untukmu
Tak lagi mengganggumu lagi
Terjaga hanya mimpi yang terjalan mampu


Surabaya, 1 September 2016

Selamat Datang Perempuan Mulia

Selamat Datang Perempuan Mulia
Wahai Gadis Mulia
Engkau halus dari kulit terbawa oleh cantik
Selalu terima hati yang batin
Tanpa segala macam emosi
Untuk merenggang senyum
Selalu dimanja dalam lisan
Menikmati bunga yang hangat

Pengaruh pada angin yang menyentuh udara
Terjang oleh air sungai menghantam kamu
Selatan menyeimbangkan balas untukmu
Menemani tanpa sendiri
Arungi bersama menyanyikan padanya


Surabaya, 1 September 2016

Langit Terindah Untukmu

Langit Terindah Untukmu
Kepada : Nike Sinta Novianti

Menerima cahaya dari langit
Berbinar-binar dari terbitlah matahari
Setelah fajar menemuimu di alam sana
Bahagia tak menentu setiap makna
Inspirasi membawa dari sana
Mungkin bila engkau berjalan disana
Hanya sesuatu pada pita merah muda

Tidak lama lagi gadis cantik
Akan menjemput di atas awan
Sesungguhnya cantik menerima dari dalam
Bahwa anugrah sebagai kekuasaanmu
Inilah jalan terbaik padamu
Percaya akan melindungi sebuah pesan

Surabaya, 8 September 2016

Pesan Dalam Kubur

Pesan dalam Kubur

Wahai Manusia
Engkau nikmati istirahat
Yang terakhir di sini
Engkau tak bisa berkumpul lagi
Selama ini telah menolong
Dan mengorbankan namamu
Tidak seupama dengan perbuatan
Jadi tak sanggup menerima balasnya

Hanya amal yang memeriksa
Hidup atau mati menentu untukmu
Sungguh tak berdaya meraih
Dari menggantikan kasih sayang
Selamat jalan di sisimu

Surabaya, 4 September 2016

Isak Histeris

Isak Histeris

Perasaan mencangkum sedih
Tak tahan melihat kesedihan
Di dalam jasad yang tak tertolong
Untuk itu jasad perlu mengubur
Untuk selamanya
Perpisahan menjadi tanda akhir
Sebagai kehidupan yang berjalan

Mungkin terlena oleh maksiat
Manusia tak mau menikmati agamanya
Hanya mengharu manusia sengsara
Baik dalam segalanya

Surabaya, 4 September 2016

24 Jam

24 Jam

Dimulai dari nol
Berpegang pada malam yang hening
Sunyi terpuji langit yang gelap
Saat fajar pertama berjiwa segar
Luangkan waktu yang bermanfaat
Pagi telah pergi dari dia
Biarkan engkau berjalan
Tidak harus merangkai peristiwa
Bening air dari pengunungan
Ambillah hanganya

Kenangan akan tertulis
Pesan begitu segar dan berisi
Jangan salah fakta
Terhembas air yang menyambut
Yang tidak tahu juga
Bagaikan air yang mengalir jernih

Surabaya, 4 September 2016

Senyuman Mulia

Senyuman Manis Mulia
Kepada : Puput Khumairoh Husna

Tiba kembali dalam berkumpul
Bersama merangkai cerita
Tanpa pedulikan seseorang
Mengajak wajah yang terbaik
Serapkan jiwa yang sangat hening
Pesona pagi sambut mentari
Kelamkan langit dari sungai

Sungguh abadi yang tangguh
Sempurnakan hari penuh menghibur
Tidak menyangka senyum tanpa batas
Kalau menangis sebagai salah pertama

Surabaya, 4 September 2016

Tanpa Lama Di Sini

Tanpa Lama Disini

Luangkan waktu
Walaupun tak lama disini
Karena mengejar aktivitas yang rutin
Menalarkan bahasa darimu
Singgahkan lisan tak terdengar
Tanpa lama lagi

Kami akan pergi sementara
Karena kegiatan tak bisa berbakti
Jangan menutupi senyuman
Sungguh merayap di hati

Surabaya, 4 September 2016

Pesan Untuk Kami

Pesan Untuk Kami
Kepada : Tary Can

Selama engkau bertemu
Hati merindukan ini
Hal terasa kagum
Dalam samudra cantikmu
Bagaikan kupu-kupu yang terbang

Mengeliling awan dan peka warnanya
Di perhatikan dari fikiran
Hingga menuliskan sesuatu
Lihat alam berseri
Sampai jelas namamu selalu ada

Surabaya, 6 September 2016

Sapa Gembira

Sapa Gembira

Sekali bersapa tetap bersenyum
Hanya bahagia untukmu
Sekarang hingga masa depan
Selalu membalas gembira
Setiap bertemu terus berjumpa
Tiada lupa dalam dirinya
Seperti tulisan telah berulang
Atas rasa bangga diri

Wanita lebih bahagia dengan dia
Seperti bertabur bintang sejuta hujan
Berdaya lemah selambung malam
Larut malam kini ramai
Pulang di rumah
Sampai dapat hikmahmu

Surabaya, 8 September 2016

Kota Akrab

Kota Akrab

Kota mengelilingi persahabatan
Puncak gunung bertabur alam berseri
Hanya kepadanya nasib dalam menulis
Yang selalu ada berdentang tangan
Berjalan kaki sambungkan tangga
Mengiringi gedung tinggi bermegah-megah
Insan mengimbang air impian
Tentu hindarlah kriminal yang banyak

Maka tidak tahu sebuah persatuan
Selalu berbeda dalam lisan
Serta perkataan serupa cerita orang
Terengah kosong setelah pulang.

Surabaya, 8 September 2016

Saturday 3 September 2016

Pria Apa Adanya

Pria Apa Adanya
Kepada : Fajar Pamungkas

Ia mengadili perbuatanmu itu
Ku sesuatu dari ucapan
Sampai terdengar dari suatu ruangan
Berikan sanggahan dan kejelasan dengan bukti
Namun apa jadi bila datang terlambat
Di waktu yang lewat
Lihatlah orang yang mengecewakan kamu
Tertuduh atas nyawa dirimu

Terjebak di suatu ruangan
Dikurung dalam waktu lama
Biarkan menunggu dari kehendak dirinya
Terlihat oleh cahaya putih
Tertimpa oleh kehausan dan mendampar

Surabaya, 2 September 2016

Pahlawan Pengorbanan Wanita

Pahlawan Pengorbanan Wanita
Kepada : Lady Yuvinda

Sejak dini ku pelajari nilai
Menghargai suatu kebanggan
Seperti petunjuk terbuka pelan
Sebuah nama tertulis untuk kemenangan
Rupanya awan pagi melawan jalan yang macet
Selalu memberi alasan yang jelas

Sungguh wanita di dukung oleh memudahkannya
Tuhan yang mendepankan pintu mimpi
Yang mengirimkan kepada mereka gadis emas
Selalu bertepuk tangan
Kemenangan merebut dari banyak orang

Surabaya, 2 September 2016

Pahlawan Lansia

Pahlawan Lansia
Kepada : Bu Riva Fidiatri

Sejak ku ajarkan wajah perempuan
Yang begitu semangat
Serta pengorbanan demi kasih sayang
Biarkan anak yang telah salah
Ku peduli dengan suasana
Jangan terpisah terhadap waktu
Karena ingin merindukanmu

Seperti daun menerima kasih tulusmu
Senantiasa berdoa dalam panjatkan dari langit hingga bulan purnama
Tidak akan menegur kecil menembus dosa
Beliau usia senja merawatmu hingga kenangan

Surabaya, 2 September 2016

Mereka

Mereka

Betapa melihat orang cukup terpandang
Ia aneh melihat kejadian yang hingga kini
Terbawa oleh angin di jalan raya
Jawaban tersirat pada lisan

Cukup berdampar di atas semar
Dialah yang benar
Atau dialah yang salah dalam hidup
Seumur jiwa gempar dari fikiranmu
Justru tidak harus menyikapi sesuatu
Hanya jelas di pandang mata

Surabaya, 2 September 2016

Gadis Cerdas

Gadis Cerdas
Kepada : Dwi Agustina

Bermula dari kemaluan
Tidak sadari menguggah arti kecerdasan
Seperti lampu yang dinyalakan pada malam begitu gelap
Isi tulisan ku nalarkan dari langit terbuka
Tak menyadari semua yang ada

Hidupkan energi dari hati
Pancarkan dengan doa
Ku persembahkan untukmu sungai mengalir
Langit yang memancarkan anugrah pada tuhan
Hanya nanti menentukan mimpi dari tidurmu

Surabaya, 2 September 2016

Sosial Demi Bersatu

Sosial Demi Bersatu
Kepada : Isonex Smadasa

Awal perjalanan dari janji
Tak lepas dari semangat
Cerita berbenah dari waktu
Bersinarlah bersama meraih mimpi
Bagaikan embun pagi mengalir pagi
Nyanyikan lagu untuk guru tercinta

Suka duka menyelimuti warga kelas
Tak biarkan engkau pergi
Tidak selalu menikmati pekerjaan
Selalu apa adanya
Kuatkan jiwa yang merdeka

Surabaya, 2 September 2016

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...