Saturday 26 March 2016

Menulis

Menulis

Tempat berkreasi ide
Dalam setiap pengalaman yang kita rasakan
Sensasi menambah pengetahuan baru
Tumbuhkan kreatif dalam suasana embun pagi
Sejukkan fikiran dan hati secara mendalam

Tulislah yang kita suka
Catatan tak pernah sepanjang sejarah
Inovasi akal serta kembangkan ide
Lampu menyala tak pernah mati
Bacalah seluas ilmiah

Tulislah menggapai karya
Sebelum terbenam malam hari yang sepi
Sunyi dalam ketenangan
Mengoptimalkan kecerdasan menuai inspirasi
Terimalah yang telah ku dapat

Surabaya, 26 Maret 2016

Membaca

Membaca

Sebagai jendela dunia
Membaca buku bagaikan luas samudra dalam berilmu
Mungkin di sana banyak pengalaman yang temukan
Kita bisa menemukan banyak cerita serta menggali wawasan

Membaca adalah jembatan ilmu
Dapatkan informasi yang kita terima
Rasakan ingatan dapat peroleh
Tak hanya membaca dalam hobbi
Melainkan tumbuhkan rumus hingga teori dari sejumlah para tokoh
Sejukkan hati dan fikiran dari rasa stress

Membaca sebagai tempat imaginasi
Gapailah mimpi meraih masa depan
Pesona dalam setiap tulisan yang bergairah
Bahasa mengukir dari harapan
Nikmatilah pemandangan yang indah
Sensasi air yang begitu menetes dalam hati

Surabaya, 26 Maret 2016

Friday 25 March 2016

Bangga menjadi Muslim

Bangga Menjadi Muslim
Dewasa ini, kita sering mendapatkan saudara-saudara kita – semoga Allah memberikan petunjuk kepada mereka – yang tidak berbangga dengan agamanya (yaitu tidak merasa gagah karena keutamaan dan keunggulan Islam). Sehingga sebagian pelajar muslim, misalnya, mungkin masih merasa minder ketika memakai celana di atas mata kaki (tidak isbal) di sekolahan mereka. Sebagian pemuda muslim minder dengan hari raya Islam, sehingga menambahkan hari raya-hari raya lainnya dalam Islam. Bahkan, ada diantara mereka yang ikut memperingati hari raya agama lain, Na’uudzubillahi min dzaalik.
Padahal, apabila kita melihat keutamaan Islam, tentu kita akan merasa bangga dengannya. Pada bahasan kali ini, penulis mengangkat tema “Bangga menjadi Muslim”, supaya menambah rasa syukur kita kepada Allah Ta’ala atas nikmat Islam ini, tetap istiqomah di atas jalan-Nya, dan meninggalkan jalan-jalan selainnya.
Diantara Keutamaan-keutamaan Islam
Imam Bukhari dan Muslim membawakan hadits dari Thaariq bin Syihaab, dia berkata bahwasanya seorang yahudi berkata kepada ‘Umar bin Khattab (yang saat itu menjadi khalifah) radhiyallahu ‘anhu, “Wahai amirul mukminin, sebuah ayat dalam al-Quran yang kalian membacanya, seandainya ayat tersebut turun di tengah-tengah orang Yahudi, tentu kami akan menjadikannya sebagai hari perayaan (hari ‘ied).” “Ayat apakah itu?,” tanya ‘Umar. Ia berkata, “(Ayat yang artinya): “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagi kalian” (QS. Al-Maidah: 3) ‘Umar berkata, “Kami telah mengetahui hal itu, yaitu hari dan tempat di mana ayat tersebut diturunkan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau berdiri di ‘Arofah pada hari Jum’at. ” (Muttafaqun ‘alaih)
Demikianlah, seorang Yahudi mengetahui keutamaan Islam, dimana keutamaan Islam bisa dilihat (melalui ayat QS. Al-Maidah: 3 tersebut) dari beberapa tinjauan, diantaranya:
Ditinjau dari hakikat islam itu sendiri
Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan tentang tafsir ayat ini, “Allah telah mengabarkan kepada nabi-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, bahwasanya Dia telah menyempurnakan islam bagi mereka, sehingga mereka tidak akan membutuhkan tambahan selamanya. Dan Allah telah melengkapkannya, sehingga Dia tidak akan menguranginya selamanya. Dan Allah telah meridhainya, maka Dia tidak akan marah kepadanya selamanya.” (Tafsir Ibnu Katsir: 14/2)
Ditinjau dari pemeluknya
Hal ini diambil dari firman Allah (artinya), “Dan Aku telah meridhai bagi kalian Islam sebagai agama” yang umum mencakup seluruh manusia. Oleh karena itu, Allah tidak menerima agama apapun — setelah diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam — kecuali Islam. Hal ini merupakan keutamaan bagi seluruh pemeluknya.
Ditinjau dari kekekalan / keabadiannya
Agama-agama sebelum islam dikhususkan bagi waktu tertentu (terbatas) dan zaman yang telah Allah tentukan; kemudian Allah mengangkat hukumnya (naskh), dan menggantikannya dengan agama Islam. Sementara itu, agama islam kekal sampai hari kiamat. Bahkan, Nabi Isa ‘alaihissalam ketika turun pada akhir zaman, dia akan berhukum dengan syariat Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. (lihat I’laamul Anaam bi Syarhi Kitaab Fadhlil Islaam, hal. 22 — 24).
Demikianlah agama kita tercinta ini. Sangat banyak dan jelas keutamaan-keutamaan yang terdapat di dalamnya, sehingga orang di luar Islampun juga mengakui keutamaan-keutamaannya.
Keutamaan islam ditinjau dari perbandingannya dengan agama-agama selainnya
Masih tentang keutamaan islam, untuk melengkapi bahasan tentang keutamaan Islam, penulis merasa perlu menambahkan bahasan khusus tentang keutamaan islam ditinjau dari perbandingannya dengan agama-agama selainnya. Keutamaan tersebut juga sangat banyak, diantaranya :
1.Islam untuk semua umat manusia
Islam merupakan agama yang Allah syariatkan untuk seluruh umat manusia. Hal tersebut berbeda dengan agama-agama samawi lainnya yang disyariatkan khusus untuk umat tertentu, misalkan Nashrani (baca : syariat Nabi Isa ‘alaihissalam) yang khusus diperuntukkan kepada Bani Israil saja.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku diberi lima perkara yang tidak diberikan kepada nabi-nabi sebelumku … nabi sebelumku diutus hanya untuk kaumnya, sedangkan aku diutus untuk manusia seluruhnya” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
 Allah Ta’ala berfirman ketika mensifati Nabi Isa ‘alaihissalam (yang artinya), “Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil” (QS. Ali Imran : 49).
2.Tanda kenabian yang kekal hingga akhir zaman
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan adz-Dzikr (al-Quran), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (QS. Al-Hijr: 9).
 Dalam ayat tersebut, Allah menyebutkan bahwa Dia yang akan menjaga al-Quran. Sementara untuk selain al-Quran, Dia berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir” (QS. Al-Maidah: 44)
 Maka dalam ayat ini, Allah menyerahkan penjagaan kitab tersebut kepada mereka, kemudian mereka mengganti dan merubahnya. (lihat Tafsir al-Qurthubi : 5/10)
Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah menunjukkan kita kepada Islam, satu-satunya agama yang benar, dan memiliki banyak keutamaan.
Beberapa contoh aplikasi nyata dari bangga sebagai muslim
Bangga dengan hari raya islam
Diantara praktek nyata dari kebanggaan sebagai seorang muslim, adalah bangga dengan hari raya yang telah Allah pilihkan untuknya. Anas Radhiallahu ‘anhu berkata : “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah sedang penduduknya memiliki dua hari raya dimana mereka bersenang-senang di dalamnya di masa jahiliyah. Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Aku datang pada kalian sedang kalian memiliki dua hari yang kalian besenang-senang di dalamnya pada masa jahiliyah. Sungguh Allah telah menggantikan untuk kalian yang lebih baik dari dua hari itu, yaitu hari Raya Kurban dan hari Idul Fithri”. (Hadits Shahih, dikeluarkan oleh Ahmad dan selainnya).
Berkata Syaikh Ahmad Abdurrahman Al-Banna rahimahullah: “Maksudnya : Karena hari Idul Fihtri dan hari raya Kurban ditetapkan dengan syariat Allah Ta’ala, merupakan pilihan Allah untuk mahluk-Nya dan karena keduanya mengikuti pelaksanaan dua rukun Islam yang agung yaitu Haji dan Puasa, serta didalamnya Allah mengampuni orang-orang yang melaksanakan ibadah haji dan orang-orang yang berpuasa, dan Dia menebarkan rahmat-Nya kepada seluruh mahluk-Nya yang taat …. ” [Fathur Rabbani, 6/119] (Lihat Ahkaamul ‘Iidain fis Sunnahil Muthohharoh, hal 13 — 16)
Oleh karena itu, cukup bagi kita hari raya yang telah Allah pilihkan untuk kita, dan meninggalkan hari raya-hari raya selainnya, seperti tahun baru, dan selainnya.
Bangga dengan celana tidak isbal (khusus laki-laki)
Sebagian pelajar muslim mungkin masih merasa minder ketika memakai celana yang tidak isbal (yaitu celana di atas mata kaki) di sekolahan mereka. Sebagian mahasiswa muslim mungin juga minder ketika memakai celana seperti itu di kampus mereka. Demikian juga, sebagian karyawan muslim mungin juga minder ketika memakai celana seperti itu di kantor mereka.
Wahai saudaraku sekalian, ketahuilah bahwasanya memakai celana di atas mata kaki merupakan perkara yang disyariatkan dalam agama kita yang mulia ini. Oleh karena itu, berbanggalah kalian dengan model celana seperti itu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian mencela orang lain. Janganlah kalian meremehkan kebaikan sedikitpun, walaupun itu hanya dengan bermuka ceria saat bicara dengan saudaramu. Itu saja sudah termasuk kebaikan. Dan naikan kain sarungmu sampai pertengahan betis. Kalau engkau enggan, maka sampai mata kaki. Jauhilah isbal dalam memakai kain sarung. Karena isbal itu adalah kesombongan. Dan Allah tidak menyukai kesombongan” (HR. Abu Daud, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud)
Hadits-hadits yang melarang isbal sangat banyak, sehingga mencapai batas hadits mutawatir maknawi, diantaranya adalah hadits di atas. Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih luas tentang masalah ini, silahkan merujuk ke kitab Hadduts Tsaub wal Uzroh wa Tahriimul Isbaal wa Libaasusy Syuhroh karya Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah.
 Semoga Allah mengaruniakan kepada kita semua istiqomah untuk senantiasa berada di jalan-Nya.

https://muslim.or.id/19404-bangga-menjadi-muslim.html

#MyMasjidMySpirit
#OprecRemasAlakbar2016
#Bebas

Gelas Kehidupan (3)

Gelas Kehidupan (3)

Nikmat karunia atas memuliakan tuhan
Sepanjang apapun air mata menetes jatuh ke Tanah
Setelah melewati pekerjaan yang kita lakukan
Hanya rela berkorban untuk meraih anugrah

Tak sadar setiap orang memiliki tujuan yang berbeda-beda
Minum air ini akan menyembuhkan dari kesulitan
Tentu saja tak cukup
Memohonkan ampun kepadanya bahwa perkataan ini selalu berbohong
Ataukah ingin menyakiti kepada siapa

Segelas air tersisa rasa kurang enak
Bagaimana lagi kapan hidup dengan tenang
Mungkin cobaan tak tertahankan berujung derita
Harapan masih menyambung dalam hati

Surabaya, 24 Maret 2016

Cermin

Cermin

Benda menembus bayangan
Bagaikan kaca mengambarkan perasaan pada kehidupan
Bayangkan saja hidup mengalir masa lalu
Setiap kenangan pasti ada di dalamnya

Cermin ini untuk menembus perasaan
Begitu juga dengan penampilan yang tak seharusnya berkilau
Seseorang akan ketemu bilamana terjadi setiap saat
Hingga selamanya tanpa mengejar dan menyayangi-Mu

Ingatlah ketika masa itu selalu suram
Tak terasa bagaimana lagi menghembuskan nafas terlalu dalam
Tangisan tercecaran lantai
Pecahan kaca menjadi sebuah kekacauan
Mengiringi melodi tak bisa terhenti

Surabaya, 25 Maret 2016

Saturday 19 March 2016

Syurga

Syurga

Tempat untuk orang yang beriman
Pandangan putih mengaliri udara yang sejuk dan dingin
Bagaikan embun pagi menyuburkan dalam ketenangan
Cahaya putih mengalir lingkungan mengendap langit di atas awan

Surga tempat berlindungilah kepada maha kuasa
Berikan doa dalam setiap menjalani kehidupan
Berikan kami kemudahan serta mengalir energi dengan dzikir hingga memanjutkan ampunan dari gangguan dosa

Surga menetes makna
Mengalir air mata menyerupai kebaikan
Mengingat masa yang indah
Selalu menambah kasih sayang kepada tuhan-Mu
Berikan semacam makanan dan minuman
Yang begitu barokah
Terima kasih telah mengasihi kita

Surabaya, 18 Maret 2016

Air Mata

Air Mata

Tetesan air mata telah menjadi saksi bagai kehidupan
Air putih menyelimuti allah mengasihi kita
Walau terjadi di saat ketentuan
Mengancam sebuah peristiwa
Melihat suasana terasa menderita

Peristiwa melewati masa yang terjadi hingga tak luput dari sejarah
Tetesan demi tetesan akan mengalir dalam setiap tubuh terasa pedih
Emosi tak hanya begitu bangga dan bersenang-senang
Melainkan sebuah kisah yang mengambil jalan kita
Melangkah demi langkah terus ku gapai

Jangan hanya menikmati serta merangkum semua peristiwa
Biarlah abadi yang menjadi positif
Wajah akan semakin memerahm
Air menunjukkan makna dari kebaikan
Tetap berluang dan jangan berkomporomi

Surabaya, 18 Maret 2016

Gegaduhan

Gegaduhan

Malam semakin rame
Tak pernah berhenti untuk melangkah
Hanya saja tak bisa menahan suara
Mungkin bilang menikmati segala seisinya
Cakap sana sini membawa gangguan
Serasa kapan bisa diam

Suasana semakin kacau
Tiada tahu mana kesadaran yang kurasa
Sepanjang hari manusia tak bisa teratasi
Apabila waktu terus berjalan
Keselarasan terasa tak tenang

Hidup serba sia-sia
Dimana jalan yang engkau lewati
Meski terganggu dengan masalah
Tuhan tak dapat memberikan petunjuk
Hingga kapan bisa kembali

Surabaya, 19 Maret 2016

Tuesday 15 March 2016

Perpisahan

Perpisahan

Mungkin kini saatnya untuk mengakhiri cerita
Entahlah kapan bisa bertemu lagi
Hari sudah melewati masa sejati
Menetes air mata membawa kenangan
Kenangan hanya dilakukan bila bertemu di waktu yang berbeda
Sampaikan pesan dan kesan sebelum menuju ke jalan yang berbeda
Masa telah melampui bersama
Saling berpegang tangan
Serta saling berpelukan satu sama lain

Cerita ini menghabiskan waktu dengan bersenang-senang
Mulai dari canda tawa, bermain bareng teman-teman
Menikmati tugas bersama membawa keharmonisan
Berbincang-bincang tanpa henti
Hingga meraih mimpi
Mungkin hanya menikmati apa saja yang kita melalui bersama
Hanya ingin meraih keindahan di kemundian hari

Kini saatnya untuk meninggalkan diri dari masa sejati
Kenangan ini menjadikan makna dari sini
Hikmah berisi dari kesimpulan dari cerita yang kita petik
Ambillah sepucuk daun
Rasakan sensasi yang begitu berbeda dari sebelumnya
Selamat jalan bagi kawan
Semoga kita menjadi keluarga besar terus bertahan hingga tak pernah mengenang sepanjang masa
Jalani hidup apa adanya

Surabaya, 16 Maret 2016

Tragedi

Tragedi

Alam membawa bencana
Manusia tinggal di rumah kini telah lenyap memakan korban jiwa
Gedung dan luas lingkungan mengubah jadi hangus
Mengingat bencana terus terjadi sewaktu-waktu
Musibah telah menelan kehidupan seperti reruntuhan pohon dan gedung lenyap begitu saja

Manusia tak bisa menahan sabar dari segala kehidupan
Bagaimana lagi kapan bisa bangkit serta bangun dari penderitaan ini
Kini hanya bisa menikmati istirahat selama masa terjadi
Seakan-akan ini mengubah suasana jadi kekecewaan serta meneteskan air mata
Korban telah tak bisa menolong
Tak kuasa air mata bagaikan manusia telah berwafat
Tubuh penuh luka serta sakit begitu kritis
Abaikan saja hingga tiada lagi menikmati hidup di dunia
Di akherat akan merasakan pengorbanan serta penderitaan

Tiada lari serta menghindari dari sesuatu
Karena hidup bisa menikmati hanya sebentar
Entahlah mengingat peristiwa yang terjadi pada waktu dan tempat
Alam melayang kemana-mana tanpa henti
Dunia tak bisa terprediksi
Hanya tuhan memberikan pertolongan dan keselamatan dari berbagai musibah
Masa depan menjadi kejadian yang suram
Serta hanya bertahan dalam gelap
Rasakan sunyi yang mendalam

Surabaya, 15 Maret 2016

Motivasi dari Bunda Asma Nadia

Motivasi dari Bunda Asma Nadia
Setelah menginspirasi dari Raditya Dika dan penulis nasional yang paling keren. Bedanya lagi ada seseorang yang menulis banyak buku. Dari fiksi maupun non fiksi serta ia menerbitkan buku sendiri dari penerbit sendiri. Justru itu kebiasaan menulis sebagai membangun daya ingat dalam fikiran. Bunda Asma Nadia ini nggak hanya jago menuliskan novel islam melainkan ia pernah menuliskan catatan ke dalam buku tersebut. Apalagi lihat kebersamaan dari penulis lain.
            Maksudnya Penulis lain menyebarkan karya tulisan lewat beliau. Tetapi perlu menggambarkan isi dari karya tersebut. Dulu sejak kecil Bunda Asma suka membaca buku. Entah berapa buku yang ia baca. Bu Helvy juga seorang guru dari Bu Asma disarankan membaca buku minimal 4-5 buku setiap hari. Tak hanya itu mungkin ia ingin menulis tentang apa saja yang berhubungan dengan pengalaman pribadi. Sekadar inspirasi bisa menambah motivasi dari kebiasaan yang nggak bermanfaat.
            Menarik lagi katanya menulis sebagai amalan jariyah dan investasi akherat. Cukup unik dan simple. Dari buku yang di karyakan ternyata bagus banget. Semenjak aku mencoba membaca novel ASSALAMUALAIKUM BEIJING kemungkinan bahasanya makin kompleks dan juga mengisikan tentang pengalaman Bunda Asma pergi ke China untuk mengisi waktu di sana. Tak menyangka ia mendapatkan penghargaan dan prestasi yang di raih oleh beliau. Baik dari prestasi maupun juga menebarkan tulisan. Bunda Asma mencoba traveling di berbagai Negara serasa menyerupai gambaran.
            Menurut beliau di Negara tersebut mengenai tentang mencoba warga turis untuk belajar tentang islam serta mengenakan kerudung sebagai menutup aurat. Bahkan mengeksplorasi mencari solusi perempuan muslimah bisa mengenakan kerudung walaupun ada peraturan Negara yang berlaku pada pemerintah tertentu. Terus dari sudut pandang sendiri Bunda Asma bersama keluarga untuk menambah gairah dengan menulis apa saja yang kita peroleh.
            Asma Nadia Publishing House sebenarnya penerbit yang dibuat oleh Beliau sendiri. Takutnya penerbit lainnya serupa dengan genre dan ketentuan dalam mengamati naskah tulisan anda. Penerbit buku nasional sudah mencapai titik best seller yang tinggi hanya saja tergantung dari minat baca buku. Kemungkinan karya ini serupa dengan isi yang menarik dan bisa menumbuhkan hikmah terhadap cerita itu. Penerbit ini ketentuan hanya mengirimkan naskah cerita yang berhubungan dengan pengalaman pribadi. Tak begitu saja penerbit lainnya mengirim naskah hanya mengembangkan imaginasi dalam bekarya. Seperti Spongebob sedang bermain kotak bersama Patrick. Bagaikan saja begitu ngobrol sama Squidward (lain kali wataknya agak marah dikit) menunjukkan imaginasi seperti bentuk pelangi. Nggak seperti pelangi Nampak di pagi hari saja.
            Sejak ketemu dengan beliau terasa haru. Sebelumnya Bunda Asma sudah menebarkan karya lewat film. Namun ia belum berani jadi Sutradara sebab takutnya mengatur sana sini pada para naskah film tersebut. Terus terang film ini persis dengan kisah nyata. Lalu beliau sigap dalam menyampaikan materi kepenulisan. Bunda Asma Nadia mungkin bisa dibilang Keluarga penulis. Memang dari anak sampai orang tua jago menulis. Bedanya lihat dari menggali ide saja. Isa Alamsyah merupakah istri dari Bunda Asma juga jago menulis sekaligus motivator untuk menjadikan sumber inspirasi bagaimana manusia bisa sukses. Sukses ini berjalan hanya saja tingkah laku belum bisa mengatur.
            Semenjak bertemu di Kampus UINSA ia kagum dengan audiensnya. Kebanyakan yang ngefans itu perempuan. Karena tipe perempuan ini mendukung terhadap artis. Pasti mengaku kalo sepulang dari ruangan malah lebih bahaya lagi ia melakukan foto bareng serta tanda tangan buku tersebut. Sungguh aneh tapi nyata. Di balik materi tersebut uniknya ia menulis hal apa saja yang berhubungan dengan pribadi. Menurut buku 101 Dosa penulis pemula “Buku ini khusus ada masalah dengan naskah pada tulisan Anda. Baik dari judul maupun akhir naskah.”
            Sayang banget kreatif menulis perlu mengoptimal ide dalam mengalir imaginasi dulu supaya nggak mudah pikun. Kemungkinan ada yang menulis puisi. Termasuk apa nggak itu urusan penerbit sendiri. Lebih bahaya lagi ketika sesi tanya jawab Aku dan Kak Yuni mau bersedia untuk mengambil mic. Tanpa sepengetahuannya ia terpaksa merebut mic seperti adegan merebut jajan yang di lakukan anak kecil serta. Dari pertama ternyata perempuan kerudung kuning datang dari jombang. Membuat ia semangat dalam bertemu serta mengapresiasi dalam tanya jawab
            Dari tanya jawab serasa kompak banget apalagi audiens lain lagi menyemarakkan agenda besar. Sebagaian besar setelah tanya jawab kasih permintaan khusus buat peserta yang tanya jawab. Bedanya ketika aku menjawab pertanyaan sambil memberikan surat apresiasi.
            Sebelum pulang dari ruangan dari sesuatu untuk beliau
            “Dek Ivan makasih ya surat apresiasinya.” Batin Asma dengan menerima rasa terima kasih
            “Sama-sama Bu Asma aku suka dengan karya kamu”
            “Sukses ya dan tetap berkarya.”
            “Siap!”
            Itulah perjalanan inspirasi dari bunda Asma Nadia. Intinya menulis sebagai menebar inspirasi untuk mengembangkan karya tulis. Allah akan memperoleh kemudahan bagi manusia dalam menjalankan sehari-hari.
SURABAYA, 11 Maret 2016

Monday 14 March 2016

Orang Tua

Orang Tua

Sebagai manusia pendamping dalam keluarga
Setiap kali orang diusia tua akan memberikan serta petunjuk bagi orang lain
Harmonis terhadap anak seperti bunga yang bermekar kemana-mana
Tanggung jawab sebagai dampak utama seorang pemimpin
Berikan kami kasih sayang dari segala peristiwa
Hindarlah kekerasan dalam rumah
Suami Isteri selalu mendapatkan kemudahan untuk menafkahi anak
Hingga mendampingi anak untuk menjaga sopan santun

Kadang bisa mengendalikan emosi
Apabila melihat realita lingkungan di sekitarnya
Taatilah seperti beliau yang membimbing dan membesarkan anak
Untuk menambah jati diri hingga suatu saat nanti
Sesungguhnya orang tua sebagai pembimbing kita
Jangan mengatakan perbuatan yang dosa
Sungguh tuhan akan menerima pembalasan ketika kiamat

Nasehati sebelum berani mengungkap
Sabar sebagai cobaan dalam hidup
Bagaikan ujian yang menilai spiritual kita
Renungkan untuk menghilangkan kesalahan
Yang telah pengorbanan seorang anaka
Berilah kami kemudahan dan kecerdasan
Seolah-olah menjadi pribadi yang tangguh
Hormatilah orang tua dengan sesama
Membantulah demi kesenangan

Surabaya, 14 Maret 2016

3 Dimensi

3 Dimensi

Menyerupai efek begitu luar biasa
Layar berupa tembus pandang tak pernah melihat sudut pandang
Kacamata akan cermin memasuki dimensi nyata
Serupa menginjak pada cahaya berwarna
Tetapi tiada nyata yang menghampiri
Tulisan akan menembus apapun
Tanpa melihat serupa biasa itu

Reaksi begitu kekaguman
Semakin rasanya bila seperti efek nyata yang menambah keindahan
Seperti pemandangan menembus ketajaman
Begitu seseorang menjadi suatu keajaiban
Sesuatu telah membawa ke jalan yang pasti
Efek akan selalu mengambil aurora dalam langit
Seiring bergerak dalam efek
Abaikan cahaya ultraviolet mengalir ke bagian manapun.

Kacamata 3 Dimensi menyerupai gambaran secara transparan
Bagaikan layar berjalan kemana pun ia pergi
Jelajahilah adegan menelusuri jejak hidup
Tiada keraguan bila pandangan lebih kreatif
Daripada mengambarkan pemandangan yang nyata
Tanpa sepengetahuan ruang dan volume

Surabaya, 13 Maret 2016

Rahasia Tuhan

Rahasia Tuhan

Tuhan memberikan kemudahan serta pertolongan
Setiap waktu memerlukan kerja keras untuk memenuhi kehidupan
Dibalik itu terjadi sebuah pertentangan
Untuk meraih kemenangan
Kemenangan itu tak cukup disini
Hanya membutuhkan ekstra tenaga untuk keikhlasan
Serasa daun menyejuk hati
Berusaha jangan mudah menyerah

Anugrah mendapatkan dari sebuah kisah
Kisah ini berisi tentang realita kehidupan di sekitar kita
Kuatkan iman serta hati yang bersih
Dari segala dosa
Setiap kali aku lupakan tentang mengingat orang yang tercinta
Kejar impian walau di tengah keterbatasan
Sabar akan mendapatkan ridho dari allah
Tuhan akan memberikan pertolongan untuk mendapatkan syafaat
Siksalah bagi orang kafir

Teruskan perjuanganmu
Jangan percaya dengan perkataan orang lain
Allah akan selalu menjaga dan melindungi dari segala hal dan perbuatan
Ikhlas akan menjadi barokah

Surabaya, 14 Maret 2016

Friday 11 March 2016

Sahabat Mulia

Sahabat Mulia

Setelah lama menemani teman
Akan sebuah perjalinan persahabatan
Bagaikan tali tak pernah putus dari harapan
Tuhan akan selalu memberikan terbaik untuk teman sejati
Keinginan akan selalu terbuka
Bersama untuk melangkah
Hanya mempertahankan jadi seorang sahabat.
Mengagungkan dan memuliakan akan sebuah anugerah diri menjadi impian
Daun bertumbuh hingga meluas
Walau tetap menyambung perkataan kita

Seperti Tuhan menciptakan perteman tanpa hidup sendirian
Sendiri seakan-akan menjadi kekecewaan bila tiada berdaya bagi hidup-Ku
Sahabat telah memberikan makna bagi kehidupan
Kuatkan emosi serta kuatkan hati kita dari semacam godaan
Seolah-olah godaan hanya bisa terjadi bila untuk pertentangan antar teman

Bukan sahabat menjadi musuh
Melainkan sahabat bisa melakukan bila bersama meraih mimpi
Perlukah mengingatkan pada sesama teman
Ataukah saling tolong menolong terhadap teman
Atau mungkin akan rela berkorban dan tabah demi melindungi
Ini merupakan melatih keteladanan bagi sahabat sejati
Sesungguhnya sahabat tak bisa memilih
Serta memenuhi keagungan dan kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa
Bersama meraih mimpi
Serta menambah rasa persaudaraan
Daun tak pernah gugur hingga menetes air terakhir

Surabaya, 11 Maret 2016

Untuk sahabat mulia
Kak Ria Filoshopia

Perempuan Manis

Perempuan Manis

Perempuan secantik matahari
Adapun perempuan secantik pelangi
Bagaikan cahaya yang bersinar
Serta begitu halus dan lembut
Bagaikan suci dan batin
Abaikan wajah cantik berbinar-binar penuh berwarna dan berseri
Suara yang begitu manis serta pipi yang lucu
Keagungan dan keteladanan dalam sebuah inspirasi

Perempuan manis memerahkan pipi wajah lucu
Seperti boneka memeluk bahagia
Kepekaan akan mengubah pada-Mu
Manis seindah laut melayang ke atas awan
Senyuman yang begitu sedekah
Serta melemahkan dalam tiada berdaya bagi-Mu
Tiada malu untuk mengungkapkan perasaan
Tetap menjadi perempuan sebagai anugrah yang terbaik
Penjamkan mata renungkan apa yang kita rasakan
Ketika engkau sebagai wanita terpandang oleh-Nya

Perempuan manis menerima rasa simpati dalam hati
Tiada bisa seunjuk keberanian
Tingkatkan amalan yang setiap jalani
Hanya niat untuk berani tampil lebih berbeda
Seperti bunga bermekar dimana-mana
Hingga melayang ke langit
Perempuan bagaikan bidadari yang terbang melayang ke angkasa
Sejukkan hati dan fikiran
Dari segala penyakit dosa

Surabaya, 11 Maret 2016

AL-QUR'AN

Al-Qur'an

Kitab suci diturunkan oleh Nabi Muhammad SAW
Al-Qur'an sebagai pedoman hidup bagai manusia
Serta memberikan petunjuk bagi orang beriman dan bertaqwa
Baca Al-qur'an untuk menumbuhkan amal
Serta menunjukkan suara indah yang terdapat dalam melantunkan ayat suci
Ayat akan terasa mengambarkan bagi terpenggah sejarah islam
Kuasainya Al-Qur'an akan merasa sejuk dan santun

Jangan biarkan kitab suci sebagai kejelekan dalam pedoman hidup manusia
Dari lahir engkau bisa menumbuhkan serta mengenal al-qur'an
Al-Qur'an terdapat juz, surah, dan ayat dalam setiap lembaran
Bacalah satulah huruf bisa mendapatkan 10 kali lipat
Walaupun menjalankan sehari seumur hidup
Hingga tak bisa berhenti dari suatu apapun
Bila terjadi sesaat mungkin
Sejukkan hati tenang untuk mengobati rasa stress
Al-Qur'an menjadi penyejuk hati dan fikiran
Bagaikan lembaran penuh hikmah serta bermakna

Sejak romadhon melahirkan al-qur'an
Sebagian tulisan sebagai ukiran seni
Kuatkan kitab ini dari segala dosa yang melanda manusia
Tegakkan sholat serta tunaikan zakat
Sebagai tiang agama bagi kita
Mengalir sungai dan pemandangan begitu sunyi dan senyap
Hanya Allah akan memberikan keselamatan dari siksa api neraka

Surabaya, 12 Maret 2016

Thursday 10 March 2016

Menunggu

Menunggu

Seseorang akan meninggalkan sebelum kembali
Tak berapa lama sampai kapan engkau kesini
Serasa menunggu hanya beberapa sesaat
Lama atau sebentar menjadi pertimbangan
Terhadap perilaku manusia yang terbaik
Luangkan waktu untuk bernafas secara hembus sambil engkau datang dariku
Manfaatkan sabar sebagai cobaan
Serta menjalankan rintangan dengan tulus dan ikhlas

Tunggu dalam beberapa saat
Ketika menunggu emosi tak bisa bereaksi
Tetapi seakan mungkin tak bisa lama lagi hingga keluarga telah menjemput kamu
Kadang menunggu tak harus melakukan apapun
Melainkan terimalah amanah dari seseorang
Tiada menunggu akan menjadi kecewa terhadap waktu
Kesenangan sebelum emosi merendam amarah
Dalam perkataan dan perbuatan
Nikmati suasana ini dengan mendengarkan alunan musik yang indah

Menunggu bila engkau berjumpa
Setelah tak lama bertemu dengan kalian
Ataukah mengingat pada tuhan bila manusia telah berwafat
Menunggu juga menjadi sebuah pandangan yang begitu bisa terlihat
Alangkah kebaikan tuhan akan menerima cobaan bagi manusia
Untuk mengabadikan diri dari sebuah godaan
Menunggu juga sebagai renungan diri dalam kehidupan ini
Tuhan sejukkan hati merinding sunyi
Hingga malam menghampa sepi

Surabaya, 10 Maret 2016

Muslimah Mulia

Muslimah Mulia

Abaikan muslimah cantik dan mulia
Bagaikan bunga mawar semegah cahaya bagi perempuan
Perempuan juga sebagai mengagungkan dan memuliakan bagi orang yang beriman
Sejukkan hati menetes air sungai
Bagaikan aroma bunga yang harum dan wangi

Perempuan cantik menata kehalusan
Tegakkan allah dalam niat diri
Tanggung jawab serta dapat dipercaya
Haluskan suci dan warna selalu bersinar
Indahkan iman dalam lahir
Dan juga batin dalam hati
Hindarkan kesalahan dalam perkataan hingga perbuatan
Lemahnya pandangan terhadap sudut pandang
Teguhkan karir sebagai hak diri bagai wanita
Indahnya kebersamaan dalam persahabatan
Lemah lembut menyerupai suara begitu bagus
Selalu mengingat allah untuk mengampuni dosa dalam godaan
Kenakan kerudung untuk penutup kesalahan dalam hati dan fikiran

Perempuan mulia juga memesona
Keindahan telah menambah keselarasan
Jalankan kewajiban sebagai hak hidup
Jagalah diri dari segala perkataan yang tak di inginkan
Menjalankan amanah bagi seorang
Cantik dalam setiap saat
Seperti air yang memancarkan hati yang bersih dari noda
Cahaya akan selalu berbinar-binar dalam setiap hidup
Hanya memancarkan cahaya putih sebutir surga
Teguhkan kesabaran
Jadilah perempuan yang sholeha
Sehat akal dari fikiran dan kecerdasan
Catatan menjadi saksi baginya
Menuju jalan yang benar

Surabaya, 10 Maret 2016

Untuk sahabat mulia
Kak Puput Khumairoh

Wednesday 9 March 2016

PREMAN TELADAN

Preman Teladan
Di Semarang ada seseorang yang bernama Agor. Pria SMK sengaja menekuni bidang komputer. Sehari-hari ia membiasakan keluar rumah tanpa seizing orang tua dan juga selalu meminta uang pada orang tua. Tak menyangka Agor berakrab dengan teman preman di Kampung sebelah. Agor berjalan menuju ke Warung dengan membawakan sebatang rokok. Sedangkan Ila sedang jalan sambil berjualan kue. Saling bertabrakan akhirnya Agor tidak menolong Ila untuk membantu kue yang berkeliaran.
            “Agor, bantuin dong” kata Ila menolong pada Agor.
            “Ihh…. Ngapain nolong. Menata kue sendiri. Wanita kampungan.” Bentak Agor tidak peduli
            “Agor kok gitu ngomong gitu” gumam Ila sedikit sedih.
            “Sudahlah bantu orang sana. Aku pergi dulu dan kue itu jijik.” Agor meninggalkan Ila lalu menginjak kue untuk berjual.
            “Agor!!!” sedih Ila dengan kecewa karena satu kue telah terbelah dan berusaha menata kue ke keranjang.
            Sampai disana ia bertemu dengan gang sebelah sambil melakukan rokok di sekitar warung. Teman-teman Agor sangat metal banget. Setiap jam Agor selalu melihat perbuatannya. Saking tidak punya niat baik untuk memperoleh apapun akan menjadi sebuah emosi yang meninggi. Hampir malam larut Agor terus nongkrong dengan teman di Warung. Ibu sangat kecewa dengan Agor. Sebab khawatirnya anak malah tidak sekolah besok.
            Satu-persatu ucapan pun sangat kasar banget apalagi pergi ke sebuah hiburan malam yang sangat di lewatkan. Agor pergi ketempat hiburan dengan menaiki sepeda motor. Pria bertopi berjalan sambil menyalakan knalpot bising yang sangat menganggu keributan warga. Ila pulang dengan membawakan hasil uang sekitar Rp 80.000 sebagai uang saku sekolah dan kebutuhan sehari-hari Ila. Sedangkan Ibu menunggu Agor pulang. Walaupun masih larut ia terpaksa pagar tidak terkunci hingga Agor pulang.
            Gadis ini serius mengerjakan dan membaca soal yang kerjakan untuk mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional. Khawatirnya nasib Agor malah pelancur. Tanpa berfikir panjang ia segera tidur dari kasurnya untuk menjalani esok hari.
            Sampai di tempat hiburan Agor dan teman-teman mengunjungi tempat menyediakan minuman keras tersebut. Sementara teman-teman sendiri mencari cewek yang begitu seksi. Saking ketagihan ia memanggil pelayanan hanya memesan minuman itu.
            “Mbak, sini” Agor memanggil pelayanan dengan murah hati
            “Iya anda bisa bantu.” Jawab Pelayan dengan biasa
            “Aku mesan minuman yang enak” Ujar Agor dengan santai
            “Ini minumannya Mas.” Pelayan menerima pesanan ke dalam meja konsumen tersebut.
            “Terima kasih cantik.” Senyum Agor meninggi sekali
            Minum dengan sepuas mungkin akan terasa reaksi dari minuman ini akhirnya Agor ingin menambah lagi minuman sampai ketagihan. Teman-teman lainnya pada asyik berdansa dengan cewek. Suasana makin santai hampir berujung razia. Polisi datang sambil menangkap pelaku PSK serta pelayan toko itu. Tidak punya pilihan lain teman-teman Agor segera pergi dari tempat itu.
            “Hey mau kemana?” Tanya Agor dengan wajah mabuk
            “Aku mau pergi. Maafin aku ya sementara ini kau tidak berteman lagi selamanya. Sampai jumpa.” Jawab teman-teman Agor sedikit sadis.
            “Tidak!!!” keras Agor hingga tak bisa berlari
            Akhirnya Agor ditangkap oleh polisi lalu memeriksa kasus di Kantor Polisi. Beberapa menit kemundian kini ia berada di penjara selama beberapa bulan. Tiada punya jalan lain selain bermain bareng teman sampai perilaku makin berbeda. Ini hanya bisa menjalankan masa penjara dengan memerlukan emosi wajahnya. Ila segera bergegas menuju sekolah dengan menaiki sepeda keranjang. Perjalanan menuju ke Sekolah cuman sebentar saja langsung sampai tepat waktu. Sampai di Kelas, Ila fokus dalam pembelajaran.
            Jam istirahat tiba Agor terasa tidak Nampak di Kantin. Menolah-noleh orang Ila menanyakan mengenai keberadaan dan keadaan Agor.
            “Gerald kamu lihat Agor?” Tanya Ila kepada Gerald soal keadaan Agor
            “Oh ya kini Agor masuk di Penjara.” Jawab Gerald dengan jujur.
            “Astaghfirullah. Kok bisa?” kaget Ila sedikit shock.
            “Aku baru saja tadi malam Agor menangkap polisi karena ia menikmati di Tempat Hiburan jadi ia terpaksa menjalankan masa penjara gitu.” Jelas Gerald secara benar.
            “Ya sudah makasih Ger.”
            “Kenapa Ila. Kok sedih gitu?”
            “Nggak papa.”
            Baru tahu keberadaan dan nasib Agor membuat Ila jadi kecewa. Seiring waktu terus berjalan kekecewaan semakin prihatin terhadap sahabat itu dan ingat kejadian sebelumnya.
            “Agor, bantuin dong”
            “Ihh…. Ngapain nolong. Menata kue sendiri. Wanita kampungan.”
            “Agor kok gitu ngomong gitu”
            “Sudahlah bantu orang sana. Aku pergi dulu dan kue itu jijik.”
            “Agor!!!”
            Lupakan kejadian itu lalu lanjutkan pembelajaran berikutnya. Yang makin enak ia mengerjakan tugas kelompok. Sambil presentasi tentang bagaimana gambaran kinematika akan menjadi senang. Seiring membawa kesenangan Ila jadi memukau. Sepulang sekolah ia memaksa pergi di Kantor polisi.
***
            Kini Agor perasaan mengubah menjadi keteladanan seorang ulama. Ia menjalankan pembelajaran agama di lapas tersebut membuat pemahaman jadi bertambah. Jadi ia menjalankan perintah dari Allah
3 Tahun Kemundian
Agor kini telah bebas dari penjara setelah menjalankan masa di Penjara sambil bergaul dengan sesama lapas akhirnya ia pulang ke Rumah dengan berjalan kaki. Jalan kaki membuat suasana kota semakin lega nafas. Ila bertumbuh besar dan mengenakan kerudung akhirnya bisa apa saja. tiba-tiba bertemu di Jalan.
            “Agor!” Sapa Ila
            “Ila!” jawab Agor dalam batin dan berpelukan.
            “Kamu kemana saja?” tanya Ila sambil memeluk Agor.
            “Maafin Agor ya. Aku memaksa menjalani masa perbaikan di Penjara. Jadi aku bisa menjalankan dengan setulusnya.” Sahut Agor sebelas ikhlas.
            “Agor mari pulang dan minta maaf dengan Ibumu.”
            “Oke Umi. Kamu cantik deh.”
            “Ihhh apain sih lho.”
            Karena bisa bertemu kembali perbuatan sudah beda. Maka ia memutuskan untuk berminta maaf kepada Ibu atas pemberaniannya kepada Ibundanya. Tiba di Rumah ia terasa haru kembali dalam menyambutnya. Agor langsung memeluk kaki Ibu.
            “Ibu maafin aku atas kejadian ini.”
            “Ya sudah nggak papa. Kamu sudah bertobat padamu. Ingat kamu selalu membantu pekerjaan Ibu ya.”
            “Baik Ibu. Aku akan menjalankan semua segala yang harus lakukan.”
            “Sudah Adzan. Yuk kita pergi ke masjid buat melaksanakan sholat maghrib.”
            “Baik!”
            Perbuatan dosa terasa menghilang. Agor memulai aktivitas dengan sebaik mungkin. Lupakan dengan segala apa adanya. Allah akan memudahkan petunjuk bagi orang yang beriman. Kuatkan iman.


SURABAYA, 9 MARET 2016

Cahaya Garis

Cahaya Garis

Garis menghidupi sebelah garis tanpa melihat nyata secara tak kasat mata
Dimensi menghidupi ingatan sekiranya tak mampu bisa mencari jalan keluar
Seolah-olah garis mengombinasi serta membentuk apa saja terluas sepanjang masa
Tiada hampa mengapai keresahan dalam hidup
Walau cuaca tak jelas terlihat
Serta tiada satupun memunculkan suatu apapun kecuali suatu dimensi

Garis menyerupai keindahan sangat memesona
Keajaiban akan menggambarkan makna kehidupan pada manusia
Abaikan segi tiada batas
Hanya tuhan yang menentukan
Sendiri tanpa mencari apapun
Meski lari tak bisa keluar dari-Mu

Hati selalu sabar
Renungkan fikiran segaris impian seluas cahaya
Tak hingga jumlah dari seluruh aspek hidup
Tiada berati bahwa langkah demi langkah akan selalu membawakan jalan
Panjang pendek meluaskan diri berekspresi
Bebaskan kreatif-Mu

Surabaya, 8 Maret 2016

Gerhana Matahari Total

Gerhana Matahari Total

Fenomena sering terjadi dimana-mana
Matahari tertutupi dengan bulan berwarna hitam yang gelap serta tanda dari tuhan
Peristiwa akan menjadi sebuah saksi bagi semesta
Gerhana Matahari Total terjadi sewaktu-waktu
Merasakan seseorang melihat dari atas dengan keindahan alam

Gerhana Matahari Total
Mungkin peristiwa ini bermakna buruk
Ataukah sebuah kebohongan
Semua tahu gerhana matahari dari menggali kepercayaan sebuah tuhan
Gelap tak bisa melihat-Mu
Sosok jahat menelan matahari
Hingga tak bisa memandang dari setiap cahaya
Selamatkan kami dari kegelapan

Gerhana Matahari Total
Sebagai tanda peringatan pada umat manusia
Peristiwa terjadi ketika takut pada orang
Seperti manusia tidak melaksanakan kewajiban
Tuhan memberikan peringatan serta membawakan kabar gembira
Semata-mata pandangan mata selalu melirik setiap terjadi
Fenomena ini sebagai memberikan positif bagi kita
Renungkan bahwa tiada cahaya serta hidupkan kembali dengan mengingat pada Tuhan yang Maha Esa

Surabaya, 9 Maret 2016

Tuesday 8 March 2016

Puncaklah Langit

Puncaklah Langit
M Ivan Aulia Rokhman
Langit melihat udara yang segar
Bagaikan angin menghembus alam
Sejukkan hari meraih semangat dalam senyuman
Kejarlah harimau sampai meraih impian

Abaikan sahabat bagai kepompong
Manusia terbang menyentuh langit dan bumi
Saat kita melepas jauh perantara tumbuh sejuta pohon
Puncaklah gunung tak pernah memandang ke bawah

Mengobarkan semangat terhadap Negara
Kuasailah ilmu pengetahuan dan teknologi
Tak bisa berjalan mundur seperti melangkah masa lalu
Cahaya menjemput-mu di Syurga

Langit Syurga di iringi air terjun mengalir ke bawah
Sabar bagaikan menghadapi cobaan
Seperti air meluas setinggi langit dan bumi
Lihatlah bintang memuncak masa depan nanti

Surabaya, 5 Desember 2015

Perempuan Setia

Perempuan Setia
M Ivan Aulia Rokhman
Wahai Perempuan
Kemuliaan selalu menjaga diri
Bagaikan bunga yang berbinar-binar
Wajah cantik sewarna mentari
Pelangi menggapai sejuta makna
Jalankan tantangan dengan sabar dan tabah

Wahai Perempuan
Cantik menyerupai langit yang cerah
Abaikan awan menyelaraskan hati dan fikiran
Seolah-olah senyuman mencapai sedekah
Tali tiada putus sebelum menyampaikan pesan dari-MU
Selalu menemani sahabat yang setia

Wahai Perempuan
Kupu-kupu terbang mengelilingi ke langit
Menghampiri wanita penuh teladan
Menjadikan perempuan yang sholeha
Dengan berani dan bertanggung jawab
Merah muda menyerupai keindahan

Pulang


Pulang

M Ivan Aulia Rokhman

Pulang tempat kembali ke asal

Seolah-olah bagaikan sungai mengalir tak akan berhenti

Jam semakin memutar mengelilingi planet searah jarum jam

Maju tiada berhenti hingga akhir waktu



Pulang menempuh perjalanan balik tak kembali

Hanya tangisan menggapai butiran pekerjaan

Ku lanjutkan pada esok hari

Mengimbangkan do’a ku panjatkan dalam kemudahan-Mu



Pulang walau perjalanan waktu semakin cepat

Tak bisa kembali di masa lalu

Orang di sayangi telah menunggu-Mu

Kembalilah aku menuju jalan terang-menerang



Pulang gelap menyinggung datangnya malam

Abadi sejuta daun tumbuh begitu layu

Hingga lama tak bisa melangkah jauh

Inilah disebut kembali setelah berlama betah di sana



Surabaya, 5 Desember 2015

Ayah

Ayah
Ayahanda……
Berikan kami kasih sayang kepada kami
Yang telah memberikan perjuangankan kita
Seperti tumbuhan bertahan hidup
Jalankan amanah tanpa mengikat rasa amarah

Ayahanda……
Tuluskan Hati teguh dalam jiwa
Engkau rela memberi pengorbanan
Abaikan tangan menggenggam tanpa lepas
Penuhilah kami melihat pemandangan yang indah

Ayahanda….
Terima Kasih atas memberikan nasehat kepada kami
Tidak bisa ku lakukan jika perbuatan tidak berkenang
Maafkan kami apabila kesalahan ku timpa
Serta kekurangan dalam ucapan bila salah kata
Peluklah kami dengan senang hati

Sukerela dalam Ketulusan Hati


Sukerela dalam Ketulusan Hati

M Ivan Aulia Rokhman

Hidup Sukarela……
Kini masalah telah ku hadapi
Kadang rakyat kita merasa pertolongan
Musibah mungkin menelan bangunan dan korban jiwa kita
Tuhan tolongkan kami memberikan bantuan dengan rasa ikhlas

Hidup Sukarela
Bantuan sudah datang untuk kita
Sungguhkan kami berbagi setulus hati
Hanya menerima terhadap rasa senang
Tiada daya memperoleh kesederhanaan

Hidup Sukarela
Seperti Daun telah mengugur
Luruskan diri dengan niat
Tekadkan diri demi keberhasilan
Bersama membangun kerukunan

Hidup Sukarela
Capailah kami keikhlasan dalam berbagi
Kebaikan sama dengan memperoleh amalan
Manusia hanya berbalas budi pada-Mu
Gapailah mimpi setinggi langit


Surabaya, 14 Desember 2015

Hujan Merendam Rasa Galau


Hujan Merendam Rasa Galau

Hujan telah menetes
Mungkin tak bisa beberapa lama air telah menetes
Urusan telah menunggu hingga melihat suasana seperti ini
Nggak bakal bisa terangi langit begitu saja
Memuliakan hujan akan membawa Rahmat
Abaikan langit telah menutupinya

Wajah sudah ku nantikan
Mungkin sampai kapan hujan telah berhenti
Ingatlah kembali setelah keluar dari suasana ini
Tak cukup untuk melakukan apa saja engkau mau
Bagaikan wajah meredam rasa malu
Do’akan semoga hujan bisa meringankan beban kami

Tidak sulit menunggu dalam suatu apapun
Kemanakah engkau pulang
Orang-orang telah menanti-Mu
Hilangkan rasa galau dalam hati
Membuka persahabatan sebagai penunggu terang dari hujan
Melewati air jika fisik semakin kuat
Hingga merindukan dari segala kendala ringan

Menulis dari sebuah Pengalaman Pribadi


Menulis dari sebuah Pengalaman Pribadi

Menulis memang berawal dari sejak sekolah dasar. Semulanya ada suatu yang begitu menyenangkan tetapi menulis apa saja tentu akan menjadi pengalaman pribadi bagiku. Kebetulan sehabis liburan semester saya dan siswa lainnya sengaja membuat cerita pendek yang kalian rasakan setelah mengisi liburan sekolah selama 2 minggu. Kebanyakan cerita pada anak membuat pasti bosan. Semestinya kebiasaan anak-anak cenderung sukanya bermain. Kalo kewajiban agama pasti nggak jalani juga. Ada seseorang berstatus kebutuhan khusus tidak sadar itu apa artinya kewajiban bagi umat muslim. Dan serupa bagaimana menulis catatan yang rapi.

            Padahal guru yang menerangkan pasti enak hanya saja siswa ABK jadi kurang faham. Aku coba berinteraksi pelan-pelan.

            “Krisna, kamu bisa mendengarkan materi guru?” Tanyaku dengan jujur.

            “AKU-BISA-MENULIS-DAN-MEMBACA” jawab Krisna terlalu pelan lambat.

            “Oke lumayan kalo Diana bagaimana?” Tanyaku menghadap Diana.

            “ama…ama….amuba….amma…..aiii…” jawab Diana juga nggak jelas ngomongnya.

            “Apa?” sentakku sekali lagi.

            “Aya….aya…amu….amu” Ujar Dina tak bisa ngomong secara normal.

            Dan ia langsung mengigit tanganku. Inilah aku membuat sedikit kecewa. Buku catatan ia ambil sengaja menceritakan hampir sehari di Sekolah. Sebelum menulis memang belum punya ide. Dari kecil dulu ia menghabiskan waktu main game sehari. Tergantung waktu peluang bagiku. Aku terheran dengan hasil tulisan yang kita tulis. Karena buku bentuk garis sebagai catatan dasar maka aku mengingat kata setelah menerangkan dan menirukan dari guru.

            Pertama saat menghabiskan liburan saya selalu kagum mendengarkan bareng ketika menirukan kata yang kita siapkan. Terus terang si Robby perilaku posesif banget. Apalagi sering bully sering mengalami masalah. Lalu waktu mengajar serasa punya action dan juga menggali kosakata. Sayangnya bisa faham walau komunikasi masih bullet sekali. Makanya aku selalu mengingatkan pada orang tua dan sahabat untuk melatih serapan itu. Saya selalu menuliskan yang kita dengarkan. Secara pribadi menulis sebagai pengalaman pribadi.

            Menulis sebagai pengalaman pribadi sudah melakukan secara luas. Apalagi para kalangan profesi juga menguatkan ide lewat tulisan itu bahkan ada meminimalisir dari apa yang tentu capai. Tujuan menulis sebagai pengalaman pribadi untuk menjadi daya ingat kuat selama mengingat peristiwa selama sehari dan juga sebagai membuat cerita dengan begitu luas. Jadi tak mungkin malas menulis juga menurunkan kebiasaan sehari. Beberapa di antaranya siswa pasti mengambil cita-cita lain selain penulis.

            Beruntung belum ada anak ABK yang berbakat dalam sebuah kepenulisan. Jujur belum tahu apa sebenarnya aku menjadi seorang penulis fiksi. Hal diketahui aku memang pertama jadi penulis sebenarnya karena ada inspirasi yang harus ku kejar apalagi dari segi menghibur dan menemani.

            Dari SMP sudah menerima amanah untuk membuat ringkasan yang terdapat pada al-qur’an dan juga makna dari isi tersebut. Dari beberapa siswa hanya aku yang mengubah ke dalam sastra. Padahal aku jadi multimedia. Karena belum bisa mengolah sistem informasi dari multimedia. Maka saya memutuskan untuk menjadi seorang penulis. Penulis itu menentukan bakat dan minat dalam aktivitas sehari-hari.

            Tiba-tiba teman saya belum tahu cita-cita menjadi seorang penulis yang handal. Serupa teman sebaya sebagian dari manapun tergantung dari kebiasaan waktu. Cuman aku menyangka ingin mengejar penulis nasional menekuni kreatifitas. Ingat aku mendapatkan nasehat dari Mas Raditya Dika

            Menulis itu bermula dari mood dan juga kegelisahan hidupmu. Jadi buat yang ingin berkarya. Tuliskan pengalaman lho selama sehari yang anda lakukan. Tulis sebanyak mungkin tentu akan menhasilkan sebuah karya yang siap dibaca.

            Menulis pengalaman pribadi menjadi bahan ide sehari. Satu hari perlu satu tulisan. Artinya hanya bisa menyerap dan menangkap rangsangan dari otakku. Apalagi bisa mengatasi stress apapun. Menulis sebagai pengalaman pribadi akan kemungkinan alasannya seperti apa.

1.      Tuliskan pengalaman yang anda lakukan selama sehari penuh

2.      Melatih kebiasaan menulis setiap hari

3.      Jangan semata-mata melihat hasil tulisan orang lain

4.      Menciptakan kreatifitas

5.      Dan sebuah imaginasi terhadap ide

Tak betah kehidupan ini serba berusaha tentang perjuangan pribadi. Resiko atau nggak tentu membawakan pengorbanan. Ada salah satu narasumber yang nasional banget. Bunda Asma Nadia selalu memberikan arahan dan petunjuk bagiku menuju jalan yang benar.

            Menulis nggak hanya ilmu melainkan hasil tulisan bisa terbalas amal jariyah yang memberikan bagi orang yang nggak mampu. Targetku masih gagal serta mana tekadnya. Sampai sekarang tanggung jawabku selalu berbohongi pada orang tua. Jadi ada menanyakan beberapa hal.

            “Ivan, mengapa kamu jadi seorang penulis”

            “Karena aku berawal bertemu dengan Raditya Dika dan mengenai pertemuan di kampus islam negeri membuat mengejar impian.”

            Sampai sekarang aku ingin menerbitkan beberapa karya yang menghasilkan sebuah memory dan peristiwa yang kejar hingga nggak bisa ku terhenti.
Surabaya, 7 Maret 2016

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...