Tuesday 15 March 2016

Tragedi

Tragedi

Alam membawa bencana
Manusia tinggal di rumah kini telah lenyap memakan korban jiwa
Gedung dan luas lingkungan mengubah jadi hangus
Mengingat bencana terus terjadi sewaktu-waktu
Musibah telah menelan kehidupan seperti reruntuhan pohon dan gedung lenyap begitu saja

Manusia tak bisa menahan sabar dari segala kehidupan
Bagaimana lagi kapan bisa bangkit serta bangun dari penderitaan ini
Kini hanya bisa menikmati istirahat selama masa terjadi
Seakan-akan ini mengubah suasana jadi kekecewaan serta meneteskan air mata
Korban telah tak bisa menolong
Tak kuasa air mata bagaikan manusia telah berwafat
Tubuh penuh luka serta sakit begitu kritis
Abaikan saja hingga tiada lagi menikmati hidup di dunia
Di akherat akan merasakan pengorbanan serta penderitaan

Tiada lari serta menghindari dari sesuatu
Karena hidup bisa menikmati hanya sebentar
Entahlah mengingat peristiwa yang terjadi pada waktu dan tempat
Alam melayang kemana-mana tanpa henti
Dunia tak bisa terprediksi
Hanya tuhan memberikan pertolongan dan keselamatan dari berbagai musibah
Masa depan menjadi kejadian yang suram
Serta hanya bertahan dalam gelap
Rasakan sunyi yang mendalam

Surabaya, 15 Maret 2016

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...