Tuesday 15 March 2016

Motivasi dari Bunda Asma Nadia

Motivasi dari Bunda Asma Nadia
Setelah menginspirasi dari Raditya Dika dan penulis nasional yang paling keren. Bedanya lagi ada seseorang yang menulis banyak buku. Dari fiksi maupun non fiksi serta ia menerbitkan buku sendiri dari penerbit sendiri. Justru itu kebiasaan menulis sebagai membangun daya ingat dalam fikiran. Bunda Asma Nadia ini nggak hanya jago menuliskan novel islam melainkan ia pernah menuliskan catatan ke dalam buku tersebut. Apalagi lihat kebersamaan dari penulis lain.
            Maksudnya Penulis lain menyebarkan karya tulisan lewat beliau. Tetapi perlu menggambarkan isi dari karya tersebut. Dulu sejak kecil Bunda Asma suka membaca buku. Entah berapa buku yang ia baca. Bu Helvy juga seorang guru dari Bu Asma disarankan membaca buku minimal 4-5 buku setiap hari. Tak hanya itu mungkin ia ingin menulis tentang apa saja yang berhubungan dengan pengalaman pribadi. Sekadar inspirasi bisa menambah motivasi dari kebiasaan yang nggak bermanfaat.
            Menarik lagi katanya menulis sebagai amalan jariyah dan investasi akherat. Cukup unik dan simple. Dari buku yang di karyakan ternyata bagus banget. Semenjak aku mencoba membaca novel ASSALAMUALAIKUM BEIJING kemungkinan bahasanya makin kompleks dan juga mengisikan tentang pengalaman Bunda Asma pergi ke China untuk mengisi waktu di sana. Tak menyangka ia mendapatkan penghargaan dan prestasi yang di raih oleh beliau. Baik dari prestasi maupun juga menebarkan tulisan. Bunda Asma mencoba traveling di berbagai Negara serasa menyerupai gambaran.
            Menurut beliau di Negara tersebut mengenai tentang mencoba warga turis untuk belajar tentang islam serta mengenakan kerudung sebagai menutup aurat. Bahkan mengeksplorasi mencari solusi perempuan muslimah bisa mengenakan kerudung walaupun ada peraturan Negara yang berlaku pada pemerintah tertentu. Terus dari sudut pandang sendiri Bunda Asma bersama keluarga untuk menambah gairah dengan menulis apa saja yang kita peroleh.
            Asma Nadia Publishing House sebenarnya penerbit yang dibuat oleh Beliau sendiri. Takutnya penerbit lainnya serupa dengan genre dan ketentuan dalam mengamati naskah tulisan anda. Penerbit buku nasional sudah mencapai titik best seller yang tinggi hanya saja tergantung dari minat baca buku. Kemungkinan karya ini serupa dengan isi yang menarik dan bisa menumbuhkan hikmah terhadap cerita itu. Penerbit ini ketentuan hanya mengirimkan naskah cerita yang berhubungan dengan pengalaman pribadi. Tak begitu saja penerbit lainnya mengirim naskah hanya mengembangkan imaginasi dalam bekarya. Seperti Spongebob sedang bermain kotak bersama Patrick. Bagaikan saja begitu ngobrol sama Squidward (lain kali wataknya agak marah dikit) menunjukkan imaginasi seperti bentuk pelangi. Nggak seperti pelangi Nampak di pagi hari saja.
            Sejak ketemu dengan beliau terasa haru. Sebelumnya Bunda Asma sudah menebarkan karya lewat film. Namun ia belum berani jadi Sutradara sebab takutnya mengatur sana sini pada para naskah film tersebut. Terus terang film ini persis dengan kisah nyata. Lalu beliau sigap dalam menyampaikan materi kepenulisan. Bunda Asma Nadia mungkin bisa dibilang Keluarga penulis. Memang dari anak sampai orang tua jago menulis. Bedanya lihat dari menggali ide saja. Isa Alamsyah merupakah istri dari Bunda Asma juga jago menulis sekaligus motivator untuk menjadikan sumber inspirasi bagaimana manusia bisa sukses. Sukses ini berjalan hanya saja tingkah laku belum bisa mengatur.
            Semenjak bertemu di Kampus UINSA ia kagum dengan audiensnya. Kebanyakan yang ngefans itu perempuan. Karena tipe perempuan ini mendukung terhadap artis. Pasti mengaku kalo sepulang dari ruangan malah lebih bahaya lagi ia melakukan foto bareng serta tanda tangan buku tersebut. Sungguh aneh tapi nyata. Di balik materi tersebut uniknya ia menulis hal apa saja yang berhubungan dengan pribadi. Menurut buku 101 Dosa penulis pemula “Buku ini khusus ada masalah dengan naskah pada tulisan Anda. Baik dari judul maupun akhir naskah.”
            Sayang banget kreatif menulis perlu mengoptimal ide dalam mengalir imaginasi dulu supaya nggak mudah pikun. Kemungkinan ada yang menulis puisi. Termasuk apa nggak itu urusan penerbit sendiri. Lebih bahaya lagi ketika sesi tanya jawab Aku dan Kak Yuni mau bersedia untuk mengambil mic. Tanpa sepengetahuannya ia terpaksa merebut mic seperti adegan merebut jajan yang di lakukan anak kecil serta. Dari pertama ternyata perempuan kerudung kuning datang dari jombang. Membuat ia semangat dalam bertemu serta mengapresiasi dalam tanya jawab
            Dari tanya jawab serasa kompak banget apalagi audiens lain lagi menyemarakkan agenda besar. Sebagaian besar setelah tanya jawab kasih permintaan khusus buat peserta yang tanya jawab. Bedanya ketika aku menjawab pertanyaan sambil memberikan surat apresiasi.
            Sebelum pulang dari ruangan dari sesuatu untuk beliau
            “Dek Ivan makasih ya surat apresiasinya.” Batin Asma dengan menerima rasa terima kasih
            “Sama-sama Bu Asma aku suka dengan karya kamu”
            “Sukses ya dan tetap berkarya.”
            “Siap!”
            Itulah perjalanan inspirasi dari bunda Asma Nadia. Intinya menulis sebagai menebar inspirasi untuk mengembangkan karya tulis. Allah akan memperoleh kemudahan bagi manusia dalam menjalankan sehari-hari.
SURABAYA, 11 Maret 2016

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...