Motivasi dari Bunda Asma Nadia
Setelah menginspirasi
dari Raditya Dika dan penulis nasional yang paling keren. Bedanya lagi ada
seseorang yang menulis banyak buku. Dari fiksi maupun non fiksi serta ia
menerbitkan buku sendiri dari penerbit sendiri. Justru itu kebiasaan menulis
sebagai membangun daya ingat dalam fikiran. Bunda Asma Nadia ini nggak hanya
jago menuliskan novel islam melainkan ia pernah menuliskan catatan ke dalam
buku tersebut. Apalagi lihat kebersamaan dari penulis lain.
Maksudnya Penulis lain menyebarkan karya tulisan lewat
beliau. Tetapi perlu menggambarkan isi dari karya tersebut. Dulu sejak kecil
Bunda Asma suka membaca buku. Entah berapa buku yang ia baca. Bu Helvy juga
seorang guru dari Bu Asma disarankan membaca buku minimal 4-5 buku setiap hari.
Tak hanya itu mungkin ia ingin menulis tentang apa saja yang berhubungan dengan
pengalaman pribadi. Sekadar inspirasi bisa menambah motivasi dari kebiasaan
yang nggak bermanfaat.
Menarik lagi katanya menulis sebagai amalan jariyah dan
investasi akherat. Cukup unik dan simple. Dari buku yang di karyakan ternyata
bagus banget. Semenjak aku mencoba membaca novel ASSALAMUALAIKUM BEIJING
kemungkinan bahasanya makin kompleks dan juga mengisikan tentang pengalaman
Bunda Asma pergi ke China untuk mengisi waktu di sana. Tak menyangka ia
mendapatkan penghargaan dan prestasi yang di raih oleh beliau. Baik dari
prestasi maupun juga menebarkan tulisan. Bunda Asma mencoba traveling di
berbagai Negara serasa menyerupai gambaran.
Menurut beliau di Negara tersebut mengenai tentang
mencoba warga turis untuk belajar tentang islam serta mengenakan kerudung
sebagai menutup aurat. Bahkan mengeksplorasi mencari solusi perempuan muslimah
bisa mengenakan kerudung walaupun ada peraturan Negara yang berlaku pada
pemerintah tertentu. Terus dari sudut pandang sendiri Bunda Asma bersama
keluarga untuk menambah gairah dengan menulis apa saja yang kita peroleh.
Asma Nadia
Publishing House sebenarnya penerbit yang dibuat oleh Beliau sendiri.
Takutnya penerbit lainnya serupa dengan genre dan ketentuan dalam mengamati
naskah tulisan anda. Penerbit buku nasional sudah mencapai titik best seller
yang tinggi hanya saja tergantung dari minat baca buku. Kemungkinan karya ini
serupa dengan isi yang menarik dan bisa menumbuhkan hikmah terhadap cerita itu.
Penerbit ini ketentuan hanya mengirimkan naskah cerita yang berhubungan dengan
pengalaman pribadi. Tak begitu saja penerbit lainnya mengirim naskah hanya mengembangkan
imaginasi dalam bekarya. Seperti Spongebob sedang bermain kotak bersama
Patrick. Bagaikan saja begitu ngobrol sama Squidward (lain kali wataknya agak
marah dikit) menunjukkan imaginasi seperti bentuk pelangi. Nggak seperti
pelangi Nampak di pagi hari saja.
Sejak ketemu dengan beliau terasa haru. Sebelumnya Bunda
Asma sudah menebarkan karya lewat film. Namun ia belum berani jadi Sutradara
sebab takutnya mengatur sana sini pada para naskah film tersebut. Terus terang
film ini persis dengan kisah nyata. Lalu beliau sigap dalam menyampaikan materi
kepenulisan. Bunda Asma Nadia mungkin bisa dibilang Keluarga penulis. Memang
dari anak sampai orang tua jago menulis. Bedanya lihat dari menggali ide saja.
Isa Alamsyah merupakah istri dari Bunda Asma juga jago menulis sekaligus
motivator untuk menjadikan sumber inspirasi bagaimana manusia bisa sukses.
Sukses ini berjalan hanya saja tingkah laku belum bisa mengatur.
Semenjak bertemu di Kampus UINSA ia kagum dengan
audiensnya. Kebanyakan yang ngefans itu perempuan. Karena tipe perempuan ini
mendukung terhadap artis. Pasti mengaku kalo sepulang dari ruangan malah lebih
bahaya lagi ia melakukan foto bareng serta tanda tangan buku tersebut. Sungguh
aneh tapi nyata. Di balik materi tersebut uniknya ia menulis hal apa saja yang
berhubungan dengan pribadi. Menurut buku 101 Dosa penulis pemula “Buku ini
khusus ada masalah dengan naskah pada tulisan Anda. Baik dari judul maupun
akhir naskah.”
Sayang banget kreatif menulis perlu mengoptimal ide dalam
mengalir imaginasi dulu supaya nggak mudah pikun. Kemungkinan ada yang menulis
puisi. Termasuk apa nggak itu urusan penerbit sendiri. Lebih bahaya lagi ketika
sesi tanya jawab Aku dan Kak Yuni mau bersedia untuk mengambil mic. Tanpa
sepengetahuannya ia terpaksa merebut mic seperti adegan merebut jajan yang di
lakukan anak kecil serta. Dari pertama ternyata perempuan kerudung kuning
datang dari jombang. Membuat ia semangat dalam bertemu serta mengapresiasi
dalam tanya jawab
Dari tanya jawab serasa kompak banget apalagi audiens
lain lagi menyemarakkan agenda besar. Sebagaian besar setelah tanya jawab kasih
permintaan khusus buat peserta yang tanya jawab. Bedanya ketika aku menjawab
pertanyaan sambil memberikan surat apresiasi.
Sebelum pulang dari ruangan dari sesuatu untuk beliau
“Dek Ivan makasih ya surat apresiasinya.” Batin Asma
dengan menerima rasa terima kasih
“Sama-sama Bu Asma aku suka dengan karya kamu”
“Sukses ya dan tetap berkarya.”
“Siap!”
Itulah perjalanan inspirasi dari bunda Asma Nadia.
Intinya menulis sebagai menebar inspirasi untuk mengembangkan karya tulis.
Allah akan memperoleh kemudahan bagi manusia dalam menjalankan sehari-hari.
SURABAYA, 11 Maret 2016
No comments:
Post a Comment