Tuesday 7 August 2018

Panjatkan Doa Agung untuk Lombok

Ya Allah
Minggu depan telah menerjang gempa di Lombok
Tanah mengguncang pulau seribu yang tercinta
Menyambut duka atas runtuhan bangunan, tempat ibadah, sekolah, kampus, rumah sakit, dan gedung lainnya
Senantiasa embunan tangisan akan mengalir
Tunaikan shalat gaib kepada korban gempa

Ya Allah, Ya Robbi
Tunjukkan cahaya terang benerang untuk Lombok
Sembuhkan penyakit dalam nama Allah
Bersujud untuk menyatukan umat
Menggalang dana kepada Lombok
Tumbuhkan senyuman
Berbagi ceria dengan relawan
Menggapai kalbu pada sejuta warna
Sesungguhnya doa ini dipanjatkan untuk negara tercinta
Tak bisa lepas dari tempat tinggal
Jangan bersedih kami akan membantu untuk menafkahi keluarga
Selamat sentosa untuk Lombok
Semoga bahagia di sisimu

Surabaya, 2018

Elegi Gempa di Lombok

Bangunan telah rusak dihantam gempa
Menyerupai retakan total diguncang tsunami
Warga enggan menyelamatkan diri dari bencana

Suasana panik dihimbau keluar dari penderitaan
Seketika korban terjebak dalam reruntuhan gempa
Pulau seribu masjid telah berduka
Kincir angin menandai bela sungkawa atas meninggalnya warga Lombok
Harta tak terselamatkan
Cuaca kurang bersahabat
Kini hanya bisa menerima bantuan dari penjuru kalangan
Demi meringankan saudara yang berada di sana
Tetap berdoa agar gempa segera berakhir

Surabaya, 2018

Melihat dari Atas

Menikmati atasnya
Serupa geraian bintang
Yang mengagumi keajaiban lewat seribu permintaan

Rupanya ia menghabiskan malam Minggu sendirian di atap
Sekejap ia mendiami diri
Tiada satu pun mengelabui ku
Ku pikir diriku melihat dari atas

Ingat betapa masalah makin numpuk
Dalam kamar muncul drama
Dalam pagi tak ada sarapan
Dalam siang melawan lelah
Dalam sore enggan pulang
Dalam malam selalu berdoa
Dalam esok mencatat jadwal
Itulah embun langit berbenam siang dan malam
Jangan sampai berdiam selama puluhan tahun

Surabaya, 2018

Dilema Kopi

Menikmati seduhan kopi
Enaknya kesejukan malam mulia
Tak sebanding nongkrong diam di rumah
Kau tahu betapa gerihnya mencari WiFi

Yang tak punya kuota tapi belum punya uang
Kegeraman berada di ujung depresi
Sebelum tidur menikmati kesepian
Hubungan tak kunjung usai
Apa yang terjadi bila temui dengan mimpi
Ia akan mengacak selama ini apa yang lakukan selama masa kecil
Mengambil hikmah dari kemarahan

Enggan sopan pasti dihargai
Jiwa martabat bergenggam pada kopi segar
Sepulang dari rumah akan menelaah buku yang dibaca
Itulah habislah depresi terbitlah kesunyian

Surabaya, 2018

Monday 6 August 2018

Pintu Qolbu untuk Kak Alifah

: kepada Alifah Jauna Multazimah

Salam kenal untukmu Alifah
Beberapa waktu yang lalu dikejutkan dengan beasiswa dicabut
Kabarnya dirimu mengalami depresi karena mengampuni orang tua
Mungkin dirimu merasa kehilangan momentum untuk berkuliah
Karena dirimu telah bermualaf

Kak Alifah
Sajak ini hanya menebar pesan kebaikan untukmu
Jangan berkecil hati
Bukalah pintu hatimu lewat shalat tahajud
Ingat hatimu yang berharga karena sudah menikmati apa yang diberikan oleh Allah
Lekatlah cintamu di atas ufuk pagi lalu shalat Dhuha untuk menghapus dosa

Kakak sudah mengorbankan biaya untuk berkuliah selama beberapa semester
Kamu sudah kebaikan kepada rekan-rekannya
Kamu jangan mengeluarkan kesedihan lagi
Sudah mengatasi masalah dengan baik
Ingatlah
Selalu membaca ayat suci sebagai penumbuh cahaya kepadamu
Wanita paling istimewa hanya kamu sebagai perjuangan terbaik
Terimalah lapang dada untukmu
Jangan berkesal karena sudah menjadi pemuda emas
Ya muqoliba qulub sabbih qalbi ala dini'

Surabaya, 2018

Jembatan Air Mata

Ketika melewati jembatan air mata
Seketika dirimu menginjak menetes air mata
Dekat dengan sungai menabur sujud padamu
Sederhana, membentang balik pagi segar
Menyembuhkan nafasmu setelah sakit hati
Air mata sungguh banyak nikmat

Sungguh dirimu dimarahi orang tua karena pulang malam
Jika dirimu punya salah yang besar dalam beraktivitas
Jika dirimu merasa keberatan suatu masalah jembatan air mata akan mengampuni batin yang dibakar oleh api
Jika dirimu merasa gejolak akan tertimpa runtuhan tanah di akhirat
Sebab Allah memudahkan Rahmat bagi alam semesta
Banyak doa agar air mata telah menetes
Segera kembali pulih
Dan lekas lah taubat kepadamu

Surabaya, 2018

Lali Mantan

Ku ingat betapa mantan termaktub dengan Kalimantan
Tak perlu menyebrang ke sana dengan singgasana ke lautan pacar

Terputusnya hati begitu cepat karena kamu selalu ngambek
Sungguh teganya berapa kali terisolir dengan lali mantan
Seperti kau tak sadarkan diri
Terenyah paku padamu
Malah menyanyi sembarangan
Apa kau pasti jengkel denganmu
Atau pasti tergoyahkan sejuta kata
Lalu putus begitu saja

Itu saja tidak cukup
Hanya manisan lolilop mengisapnya
Rangkaian cinta tak mau diterima karena godaannya makin terjerumus
Tidur saja tak cukup
Hanya menempelkan kekasih
Lalu mimpi akan menciumi dia
Karena terpilah dengan kasihmu
Hubungan nikah langsung parah seketika
Apa salahnya hanya kehendak Allah yang mencambuk hati yang dosa

Surabaya, 2018

Kandungan Duka

Kandungan bayi dalam perut bermimpi
Ketika mengenal duka yang terselimuti oleh kota
Memundak air mata pada kasih sayang
Betapa sulitnya kubur akan menjemput hidup-hidup

Masihkah engkau akan tersimpan langit hitam
Lubang hitam menyedot gedung
Apa-apa tersiram air panas pada si kecil
Sirami air keras kepada penyidik senior
Menyanjung masa depanmu

Surabaya, 2018

Gempa Akbar di Lombok

Malam kemarin riuhan gempa
Betapa sedihnya gempa menyapu Lombok
Menggiurkan dengan retakan tanah

Sebelumnya pulau terkecil telah mengecewakan Rakyat
Sangat disayangkan bila menghabiskan waktu ditengah kesedihan amat dalam
Menyandang luka di tempat tinggal
Tergeletak jiwa yang dilandasi nya
Betapa singgahnya gempa yang melanda setelah Aceh tak menimbulkan tsunami
Lombok berduka
Tak bisa apa apa lagi
Hanya bisa mengarah padamu

Surabaya, 2018

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...