My Super Camp II
(1)
Sarapan pagi dalam
pedasnya di wajahku
Tak sanggup menahannya
Menolongimu dengan air
putih
Atau makan telur rebus
Sinergi perjalanan di
Aula
Untuk membangkitkan
ilmumu
Permainan kata-kata
Yang sangat halus dan
bermuara
Tak menghinggapi rasa
serius
Dengan jalan yang santai
Dakwah akan berkembang
dimana-mana
Dari masa ke masa
Terpenjam oleh mata
Mendengarkan renungan ini
Untuk orang yang
disayangi
Saat bersyukur
Mata air mulai menangis
Perlahan-lahan
Makin meredup dalam
berjabat tangan
Kembalilah pada pandai mengambil hikmah
Bertepuk satu dijawab dua
kali tepuk tangan
Bertepuk dua dijawab satu
kali tepuk tangan
Bertepuk tiga dijawab
empat kali tepuk tangan
Bertepuk empat dijawab
tiga kali tepuk tangan
Berlangkah lagi ke masjid
untuk menunaikan sholat ashar
Berkhusyuk dalam sholat
Akan tetapi berjalan
kembali ke sini
Tetap kembali di dalam
ruangan berteduh
(2)
Sambutlah dengan dakwah
Dakwah adalah menyerukan
Kita berlayar demi
setuang air gelas
Menyebar pesan beriringan
terhadap pemuda
Melambaikan tangan dengan
Allahu Akbar
Tidak akan kantuk
Sebelum meninggalkan
ruangan
Pantas makan nasi
dicampur lombok
Menghasilkan sosok pemuda
bergempur keringat
Tak jauh dari waktu
Ulah menit
Jadi sedih menghampiri
perasaan
Sebab kekejaman waktu
Tidak layak untuk pribadi
Pulang ke tenda
Menemui kelompok baru
Selama ini engkau bersama
dengan sahabat baru
Lantas apa yang terjadi?
Ia bersebelahan dengan
sahabat baru
Berbeda dengan sebelumnya
Merabah hati tersodot
namamu
(3)
Sebelum menginjak
petualang berikutnya
Ada sahabat dari Jember
telah datang di sini
Untuk membangun semangat
berdakwah
Menginjak ke kelompok
baru
Hangat berjabat tangan
Mengiringi kalbu di deram
tanpa murungmu
Santap hidangan bersama
Betapa makan tanpa
menerangkan cahaya
Waktu merangkai apa
adanya
Malam akan berapi unggun
bersama cerita
Namun sahabat pemimpin
merasa malu
Karena hati makin lumpuh
Dan mendesak pada dirimu
Malu di hadapan orang
lain
Ia memberikan hukuman
bagi kalian
Tak hanya itu menegakkan
pemimpin tidak cukup
Berjongkok dengan satu
Berdiri badan menaiki
Berjongkok lagi
Lalu berdiri lagi
Hingga berhenti dari
instruktur
Kembalilah ke barisan
Sontak mengecewakan waktu
Tak akan mengulangi lagi
Berkobarlah sekali lagi
My
Supercamp! Jadilah muslim sejati
Allahu
Akbar
(4)
Inilah yang ku
tunggu-tunggu
Membara sambil
menampilkan seni
Yakni berpesta api unggun
Sebelum itu ku ceritakan
tentang dakwah
Sejak
dulu ku berjelajah ke tempat
Ia
membekali ilmu agama
Lalu
ku pelajari dengan Al-Qur’an dan hadits
Senang
mengarungi ilmu bersama sahabat
Menyampaikan
pesan tentang dakwah
Mengelilingi
kota penuh miskin
Dimana
hidup dalam berperang
Atau
justru melaknatkan maksiat
Berkat
dakwah kampus
Senantiasa
engkau diluaskan di seluruh kota dan desa
Menunjuk
satu jari
Sepenak
cahaya yang berbinar-binar
Itulah
petualang dakwah menjadi catatan demi catatan
Akan
melimpahkan pada allah SWT
Berjunjunglah
pada nabi Muhammad
Itulah sekilas dari
negeri dakwah pemuda
Yang membanting tulang
demi ngaji
Terus menerus tanpa henti
Sungguh amalan tak akan
putus
Mencoba untuk menerima
segala tantangan yang ku terima
(5)
Api unggun telah menyala
Menampilkan sebuah puisi
Atau menyanyikan lagu
Untuk persembahkan bagi
Rohingya
Yang mengadili islam
Dan berjuang di jalan
khilafah
Meski cahaya tertutup
Ku terangkan dengan
senter
Ketika membaca puisi
Mainkan sebuah teater
Adegan demi adegan
Sangat menyakitkan bagiku
Mungkin melibatkan dia,
dia, dan dia
Menginjak wajah kafir
Tak layak untuk dicontoh
Sungguh berpetik sebelum
mewabah hikmah
Ingatlah pandai mengambil hikmah
Untuk menjiwai pemimpin
bangsa dan negara
Melepaslah dari ikatan
hati terbekam
Salam terhadap masa yang
akan datang
Atau juga menyanyikan
lagu untuk khilafah
Serta negara islam
terhadap dinamika umat
Syahdu mengikuti dengan
bertakbir
Allahu
Akbar
Sambutlah bendera
berkibar pada penjuru alam
Semangat akan meningkat
Bersimaklah sambil
mendukung tim kebangganku
Akan tetapi di penampilan
seni
Tak sanggup menahan
hiburanmu
Mata begitu tertidur pada
duduk santai
Kini ku kembali di tenda
Untuk mewabahkan hari
esok
Mengingat hari terakhir
di sini
Malang,
24 Desember 2016