Cara meraih Passion jadi Penulis
Seseorang jadi penulis
itu gampang banget. Dari sejak dini ia belajar tentang cara menulis kata dan
huruf. Perkembangan kebiasaan menulis berawal dari lupa ingatan. Sebenarnya
dari kebiasaan tersebut para masyarakat ingin belajar menulis walau sekadar
profesi. Dari supir, Dokter, Guru dan profesinya bisa jadi penulis asal
melakukan gairah serta penuh semangat. Displin menjadi kunci utama dalam
seorang penulis. Apabila tidak melakukan justru akan menyebabkan gelisah dan
stress. Mungkin tak menyangka ketika sekolah dan kuliah tentu harus membiasakan
diri dengan menulis catatan agar ingatan makin kuat.
Menulis adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan untuk
melatih rangsangan pada otak serta menuangkan ide ke dalam catatan. Menulis
nggak hanya menuntut ilmu melainkan menulis juga mengembangkan imaginasi dalam
berkarya. Hal ini membuktikan bahwa menulis bisa mengatasi stress dari segala
keadaan. Mungkin dengar kebanyakan karya yang sering menarik yaitu artikel dan
catatan ilmiah.
Dari analisis tersebut ternyata catatan ini mengandung
penelitian dan juga ingin tahu tentang hal apa saja yang kalian lakukan baik
dari akademik maupun non akademik. Misalnya : Mas Raditya Dika menulis cerita
selama 3 tahun karena ingin naksir sama gebetan. Ternyata ia mensukseskan karya
dalam beberapa buku baik komik maupun buku novel. Selain menulis buku dia juga
jago menulis scenario film, sehingga bisa menghibur lewat film. Mungkin para
penulis lainnya juga mengejar impian demi kesuksesan tersebut.
Mungkin kalian ingin meraih passion seperti Mas Radtih.
Ada beberapa cara yang ingin menjadi seorang penulis yakni mengembangkan
passion. Kalau mau menulis ada beberapa cara yang harus kalian jalani.
1.
Passion
Mungkin
kalian dengar tentang passion? Passion adalah sebuah kegiatan yang melakukan
usaha tanpa mengenal lelah. Ada yang berpendapat bahwa passion bisa
mengeluarkan apresiasi lewat emosi dan fisik begitu kuat. Kekuatan passion ini
yaitu kembangkan karya dan segara mencari waktu kosong agar bisa menuangkan ide
lewat catatan. Kebanyakan seseorang menempuh profesi selain penulis juga bisa
itu menguatkan stamina dan energi usaha. Supaya apa yang telah menjalani
senantiasa untuk membahagiakan orang tua dan mimpi yang mereka gapai. Asal
sehari bisa menghasilkan satu karya dengan mengoptimalkan ide atau passion bisa
bertahan tanpa suatu lelah.
2.
Tanggung jawab
Penulis
harus berteguh serta bertanggung jawab dengan menaati konitmen yang kita kalian
perlu lakukan. Sebaiknya biasakan tanggung jawab kepada penulis yang mengalami
masalah dengan pekerjaan lain. Contohnya ketika bermain dengan teman merasa
menyenangkan akan tetapi sepulang bermain orang tua makin marah. Sehingga harus
bertanggung jawab atas habiskan waktu dengan bermain tanpa mengerjakan
kewajiban seperti sholat 5 waktu. Biasakan diri dengan menuliskan konitmen
selama aktivitas yang anda jalankan. Tujuannya agar bisa berusaha menghasilkan
satu tulisan tanpa memikirkan beban.
3.
Kebiasaan pertama dalam menulis yaitu
rajin membaca buku
Membaca
buku adalah jendela dunia. Hal ini mengungkapkan bahwa membaca sebagai menambah
pengetahuan dan wawasan. Anda disarankan membawa satu buku setiap menjalankan
aktivitas. Memang kebanyakan usia tua memang nggak suka membaca sebab ia fokus
pada pekerjaan. Padahal usia remaja menyukai tulisan yang menarik dan mudah
dipahami dengan membaca. Bagi yang status nggak mampu coba mampir ke
perpustakaan yang paling terdekat. Jadi membaca bisa menambah kosakata hingga
menemukan kata dalam memori otak kita. Kita nggak tahu ngisi waktu dengan apa? Jawaban
yang paling enak adalah membaca. Hasilnya semua umur suka membaca. Apalagi ada
ditanyai “Kamu suka membaca?” lalu menjawab dengan santai “Iya. Aku suka karena
membaca itu jendela dunia.” Menurutku membaca seperti perjalanan yang terlintas
pada waktu. Waktu terus berjalan maka membaca buku sesuai kemampuanmu. Kalau anak
kecil belum bisa membaca coba menggali ilmu secara singkat supaya bisa fahami. Membaca
sebagai kebiasaan pertama dalam menulis catatan. Kebanyakan setelah membaca
terus temukan ringkasan setelah anda membaca atau menulis gaya bahasa sebagai
penemu kata dalam menulis cerita. Boleh asal menemukan potensi yang kalian
punya.
4.
Displin
Displin
yaitu mengoptimal mental dan fisik terhadap sikap sempurna. Sederhana sekali
anda mengikuti latihan kepimpinan siswa atau mahasiswa seringkali bertujuan
untuk melatih displin dalam berorganisasi. Kalo penulis itu perlu karena setiap
menulis harus menjalankan konitmen dari diri sendiri dan orang lain. Ikut organisasi
dan komunitas nggak masalah asal memiliki kekuatan fisik dan mental. Mengenai tata
tertib dalam suatu tempat perlu kalian jaga. Sarankan cuman satu menulis terus
agar bisa optimal dan berkontribusi dalam kebaikan.
5.
Tulislah yang kalian suka
Menulis tidak sekadar ilmu namun
juga menulis bisa menuangkan ide dalam sebuah karya.
Tulislah yang kalian suka baik dari fiksi maupun non fiksi. Penulis selalu
mempunyai minat dan bakat dalam suatu berkarya. Apalagi melakukan apa yang
perlu kuasai. Misalnya Pak Yusri (Dosen FIB Universitas Brawijaya) suka menulis
cerpen. Sebab beliau pernah mengelilingi dunia seperti Perancis, Praha, dan
London. Sepulang dari luar negeri Pak Yusri menemukan ide itu dengan menulis
cerita pendek. Atau Bu Sinta Yudisia ini salah satu ketua umum Forum Lingkar
Pena dari penjuru Dunia. Apapun pintarnya ia suka menulis cerpen dan novel. Akhirnya
Bunda Shinta menerbitkan buku dan memuat di media massa. Intinya hanya satu
mengasah ide dalam menuangkan tulisan anda. Hal ini bisa mendapatkan hikmah
dari apa yang kita tulis. Cobalah dari sekarang menulis cerita dan artikel lalu
share di berbagai media melalui internet.
6.
Planning of Writer
Ingin
punya perencaan dalam sebuah karya. Tuliskan ini dengan metode mind mapping
maupun judul yang kalian tuliskan. Perencanaan tersebut agar tidak lupa saat
menuliskan judul yang kalian bawa. Misalnya tulis apa ya? Aku bingung. Pertanyaan
itu hanya mengeluhkan saja. Kebiasaan itu hanya nggak punya ide sama sekali. Apalagi
yang bekerja selalu menjalankan tugas dari pihak setempat. Judul tersebut bisa
mengembangkan sendiri dan juga melihat tulisan yang kalian rencanakan. Setelah menghasilkan
satu karya maka coret dan stabile judul yang kalian rencanakan. Habis itu
jalankan judul tulisan yang kalian selanjutnya. Hal ini mengemukakan bahwa
membuat perencanaan ini untuk menentukan apa target sudah tercapai atau belum? Jawaban
mengantungkan usaha Tuhan. Jawaban yang kalian benak dalam otak yakni menulis
sebagai solusi utama dalam kebiasaan hidup. Sesudah judul yang kalian kuasai
akhirnya bisa mengirim naskah ke penerbit kemundian jadilah buku. Seperti Mas
Rezky (Founder Passion Writing Academy) menuliskan perencanaan judul yang
kalian anda bawa. Menulis seperti air mengalir hingga terjun ke bawah Hasilnya berbagi
tentang judul yang kalian paparkan. Oleh karena itu menulis untuk membangun
karakter dalam sebuah kebiasaan.
7.
Ikuti Seminar kepenulisan dan
kesusastraan
Sering
kali para penulis nasional mengundang di dalam acara seminar kepenulisan di
kampus sekitar. Saya pernah mengali ilmu dengan mengikuti seminar kepenulisan
ilmiah. Mungkin wajar sebagai pengantar jadi penulis maka berlatihlah dan
memperoleh ilmu kepenulisan yang kita dapat. Padahal seminar kepenulisan
sebenarnya untuk mengolah kepenulisan dalam setiap hari. Tidak hanya itu para
penulis mempelajari cara menulis menurut metode kepenulisan dari tokoh penulis.
Apapun yang kita keluhkan soal penulis tanyalah jika sulit. Sebaiknya terus
menggali ilmu kepenulisan dan kesusastraan agar lebih mendetail tentang
mencerminkan jadi penulis. Sarankan kalau mau catatlah yang penting dengan gaya
bahasa sendiri.
8.
Menulis sebagai mengatasi dari kemalasan
Menulis
dari ide seperti apa? Itu kebiasaan buruk bila jadi penulis. Malas sebagai
aktivitas yang begitu nggak berjalan. Dan ada juga tingkah laku semakin tak
karuan. Cara mengatasi kemalasan jadi penulis itu gampang :
·
Biasakan konsultasi dengan orang tua dan
Pembina untuk memberikan nasihat, serta motivasi yang membawa kebaikan.
·
Membaca buku yang sedikit menarik untuk
mengatasi stress.
·
Melakukan ibadah seperti sholat dan
dzikir. Hal ini supaya bisa teratasi dengan sempurna.
·
Menulis tak kalah lelah.
·
Tuangkan ide lewat music dan puisi yang
selalu melekat pada hati pembaca
Jadi
cara ini bisa ampuh dalam suatu kemalasan terhadap penulis pemula. Yang penting
menulis sangat mudah bagiku.
9.
Menulis juga mengisi waktu luang
Mengisi
waktu kosong dengan menuliskan catatan dan pengalaman hasil sehari. Para penulis
berpendapat bahwa menulis bisa meningkatkan efisiensi pada rangsangan otak
serta mengalir ingatan pada suatu tulisan. Jadi nggak semudah itu. Apapun
kalian pergi tetap menulis. Sesudah di tempat terus tulislah yang anda ketahui
dan ending sebelum posting di media. Jadi perlu kita garis bawahi menulis dalam
peluang waktu. Bila hasilnya belum memuaskan coba memperbaiki tulisan yang
telah koreksi oleh guru. Seandainya waktu telah berjalan seiring kebiasaan yang
kita kerjakan. Segala apapun tetap menulis. Tulis secara langkah demi langkah
supaya ide terus berproses.
10.
Tabung karya tulisan
Menulis
bagaikan menabung uang. Mungkin banyak kebiasaan pada anak-anak mencoba untuk
rajin menabung. Sebagaian para pekerja harus menabung di bank. Mengapa demikian?
Supaya tidak terjadi kesalahan dalam sistem menabung. Tak hanya menabung bank
dengan memasukkan uang ke dalam celengan dan sebagainya. Melainkan tulisan bisa
menampung hingga beberapa karya dari hasil tulisan dari diri sendiri. Sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit mengubah
kata menjadi sedikit-sedikit lama-lama
jadi buku. Dan Bunda Asma Nadia mengatakan bahwa menulis itu bisa menambah
amal jariyah. Jadi maksudnya menulis bisa memperoleh kebaikan dan juga
memberikan motivasi untuk menambah karya yang kita perlukan.
Jadi
beberapa cara yang kita lakukan tentu saja membawa perubahan untuk menambah
gairah jadi seorang penulis. Jadi ingat bahwa menulis tak ada libur melainkan
tetap menghargai konitmen dan kedisplinan terhadap para kepenulisan. Oleh karena
itu menulis setiap hari tanpa berhenti dari waktu ke waktu. Sekali menulis bisa
mendapatkan satu karya yang kita hasilkan. Kembangkan sinergi dalam menulis. Senantiasa
bisa memperoleh hasil karya yang di sebarkan melalui media apapun. Berusaha dan
berdoa adalah kunci utama jadi penulis.
Surabaya, 13 April 2016