Wednesday 20 April 2016

Menulis berawal dari sebuah Perjalanan

Pertama kali menuntut ilmu di luar sekolah mungkin rasanya terdenyut dalam hati kita. Sebelum mengumumkan kelulusan bagi siswa SMP alangkah baiknya kita pergi ke kampus untuk menuntut ilmu di sana. Sebenarnya bukan kuliah sih tapi melalui seminar dan workshop. Saya sendiri pergi ke sana sebab ingin rasa tahu mendalami tanah kaki kita di kampus soalnya ingin banyak teman dan pengalaman. Jadi apapun kita lakukan tentu menghasilkan pengalaman yang menarik. Terutama hikmah di ambil dari sini. Buat anda ingin menginjak kaki ke kampus tentu ada beberapa cara untuk menjelajahi untuk menuntut ilmu di luar sekolah agar nggak bosan :

1. Niat
Tujuan niat jelajah untuk mengeksplore tentang tema yang kita ambil di kampus. Contohnya Pertama kali mengikuti sekolah kepenulisan di UNAIR mu ngkin seru dan banyak teman. Akan tetapi daftarnya agak telat karena pertama kali lihat EVENT Surabaya. Menurut orang sekitar sesungguhnya amal yang kita mulai melalui niat. Niat asal punya ingin tahu. Sesungguhnya hati yang jernih akan serasa bangun dari tidurnya. Intinya jangan lepas kedepan ingin punya keberanian.

2. Tujuan
Tujuan menulis dalam sebuah perjalanan yaitu melepas sejenak dari kebosanan serta mengubah perjalanan menjadi menyenangkan bagi diri sendiri. Soalnya ketika masuk di ruangan kampus atau Auditorium abadikan momentum yang seru dan berbeda dengan yang lain. Jadi tujuan bisa mempertahankan hanya nanti di tanyakan pada orang lain bisa ingat tujuan. Contohnya masuk ke kampus tujuan untuk melihat sisi baiknya dalam suatu ilmu dari setetes gelas dan sebagainya.

3. Mencari sahabat terbaik
Tidak hanya masuk kampus dengan duduk manis dan menunggu acara di mulai. Melainkan anda mencari sahabat untuk menemani agenda tersebut. Kebanyakan mencari sahabat tujuannya untuk rasa ingin tahu. Memang niatnya dari nol. Asalkan setelah keluar dari ruangan terasa jenuh dan dapat hikmah. Di tahun 2015 saya dan temanku dari Madura di ajak kelilingi kampus untuk menjelajah ilmu tentang kepenulisan. Sebagaian ada yang ikut dan juga memperbanyak ilmu yang kita dapatkan. Proses terus mengalir tak akan menurun dari perjalanan ke otaknya. Hanya saja civitas akademika memilih ilmu secara formal dari pada menambah waktu. Sehingga ia hanya obrolan dan main apa saja asal menerima info secara kepentingan.

4. Ikuti materi yang kita dapatkan dari Narasumber
Materi dari narasumber seharusnya lebih enak di fahami. Jadi ilmu yang kita peroleh tentu berasal dari bahasa sendiri. Sebagian ada yang menggunakan metode dalam penyampaian materi dan punya pengalaman yang jauh lebih kreatif. Tetap saja para peserta seminar dan workshop tetap menggali wawasan yang telah ambil. Lebih kompak peserta yang datang di sini yakni perempuan. Menurut saya perempuan lebih tahu tentang materi yang di paparkan sedangkan laki laki yang eksis mengikuti materi lebih detail dari yang sebelumnya. Jangan mengikuti materi sambil berbicara terlalu nggak penting akan menimbulkan ilmu yang peroleh makin nggak menyambung dengan ilmunya. Yang penting bertahan di ruangan dan ambillah ilmu yang lebih suka.

5. Sepulang dari tempat ini
Sepulang dari ruangan ini akan merasakan alangkah baiknya menuntut ilmu yang kita dapatkan. Narasumber berkata bahwa sepulang dari seminar atau workshop ternyata ilmunya makin menyambung dan juga menerima informasi yang sekiranya bermanfaat. Kata yang menarik menurut Tere Liye "Tulisan level pertama makin menghibur dan menemani, Tulisan level kedua akan lebih bermanfaat dan tulisan level terakhir lebih menginspirasi"

Mungkin itu berapa cara untuk menggali kampus dan sebagainya. Semoga anda yang sedang jelajah senantiasa memberikan ingin tahu serta mengungkapkan isi gelas dengan menambah informasi yang dapatkan dari sini. Kalau waktu sempat mampir asal jangan mengikuti di tengah kesibukan.

Surabaya, 20 April 2016

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...