Masa Suram
: Dek Wulan
Semenjak jadi sahabat
Ia berdiam-diam betah di sini
Sanggup untuk mengeram wajah
Lalu meredam punggung hidupmu
Justru sebaliknya menguguri sore
“Apakah kau mencuri sahabatku” kata Wulan
Penuh tergores hati
“Aku tidak tahu mengapa kau terpuja
Di tempat yang terlepas dari gumparan laut
biru.
Tidak peduli dengan perempuan”
Membalas keangkuhan dengan sindiran
Tak terima lisan dialir
Mungkin hanya terdiam dan tidak menerima
nasihat jelek
Seraya berkata
“Aku benci kehidupan kelam
Apa jadinya suasana berantakan
Ternyata menyasar pada tengah hari
Mendatangkan serigala lalu mengaum di
depan bulan
Masa yang gelap akan terpekatmu dari sakit
jiwaku”
Surabaya, 20
Desember 2016
No comments:
Post a Comment