Monday 26 December 2016

Catatan Sajak 2016 (I)

Catatan Sajak 2016 (I)
(1)
Membuka catatan
Mengawali dengan Mirna
Yang istirahat di tempat yang tenang
Karena sianida mengundang ke tubuhmu
Ulah Jessica yang menyalahinya
Mau tak mau tetap diadili
Melebihi batas yang ada

Hukum telah menunggumu
Pendukung pro kontra disimak sidang hukum
Ayah Mirna tetap memenjarakan tersangka
Tak akan datang lagi
Bagai tisu meremuk
Menghujani sedih merayu

Tak tahu betapa hukum
Akan memakan waktu
Hingga beberapa tahun lamanya
Siang terus pelana
Kau memutuskan

Untuk tidak bersama di dunia luar
Hanya menempati sel jeruji
Ke dalam mimpi burukmu

(2)
LGBT meluas di penjuru negara
Free sex telah menanti
Transgender mengikat di bagian kemaluan
Mengeladah di wabah siang malam
Terpadu dalam capaian kenikmatan
Adegan menyilamkan suatu hambatan

Lihatlah masyarakat curiga
Ulah kondom pasti terancam nyawa
Tersakiti oleh manusia lain
Apalagi tuhan yang tak tahu
Inilah nasib dari kepribadian

Ibadah akan tinggal
Hanya bersenang-senang di suatu jembatan
Memandang tak jelas diarah
Pulang ke rumah mendenyut siksa
Keras tanpa mengucapkan “Ampun!”

(3)
Bencana Islam terjadi lagi
Rohingya melumpuh
Kegeraian dalam berperang
Anak telah di bunuh paksa

Ulah teroris
Sebab keadilan akan pecah belah
Tak sanggup kembali ke rumah
Betapa wilayah hancur lembur
Nasib makan dan minum
Lalu ibadah akan lungsur

Memanjatkan doa
Tuhan tolongilah kita
Saat ini berluka pada kota
Memusnahkan rumah bekas tembakkan
Engkau tahu berilah pemarahan bagi kafir

Di neraka akan mengancam manusia tak peduli
Berapakah dosamu?
Jawaban adalah tak terhingga hingga sekarang
Selamatkan kami dari penderitaan


Surabaya, 26 Desember 2016

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...