Perih
Andaikan luka merobek kulit
Sakit yang pedih
Seperti menikmati panasnya matahari
Alam telah lelah dari dalam
Berbaring di jalan tanpa seungkap susu
Susah jalan terhadap keperihan
Rasakan susah mengambil sesuatu
Hanya tinggal disini tanpa kemana
Sampai engkau pulih
Jeritan bila darah menyentuh luka
Melumpuhkan fikiran sepanjang detik
Tidak bisa dimungkinkan
Sebelah mata tertancap penderitaan
Mata terpendam
Tiada bisa menemui lagi selamanya
Surabaya, 22 September 2016
No comments:
Post a Comment