Tuesday 13 September 2016

Diary 11 September 2016

Minggu kemarin saya ada agenda dari ODOJ yakni silaturahmi akbar beserta talkshow Psikologi pengantin yang akan dipaparkan oleh Bunda Sinta. Mungkin hari ini merupakan hari akhir dalam rangkaian Surabaya Islamic Fair 2016 di Jatim Expo Surabaya. Sejujurnya pertama kali melihat pameran produk, kerajinan, buku-buku islam serta kuliner yang menggoda konsumen.

            Selain talkshow Psikologi Pengantin melainkan ada takbir keliling yang dilakukan di Masjid Baiturrahman Universitas Narotama pada ba’da maghrib. Mulanya saya mengenakan baju muslim putih dan bawahannya kain hitam serta berkopiah. Siapin tas biar enak dibawa. Kemudian langsung berangkat dari rumah dengan menggunakan sepeda motor.

            Ketika di perjalanan kondisi jalan raya semakin longgar sebab hari minggu biasanya orang pada istirahat atau keluar rumah untuk mengisi liburan. Sebagian ada yang pulang kampung selama Idul adha. Sampai pada jalan Margorejo yang paling parah adalah kawasan jalan raya dekat rel merah putih pada padat kendaraan dan sulit belok ke kiri khawatirnya nunggu dari belok kanan jalan raya makin lama.

            Tiba di sana langsung parkir di basement parking siapin uang, dan STNK. Sehabis itu parking di sana dan berhenti dimana. Turun dari sepeda motor terus berjalan menuju ke sana dengan menaiki tangga. Lihat dari ruang utama JX expo seperti masih lumayan hanya saja sahabat FLP Surabaya jarang datang karena belum pasti ragu lihat pameran di situ dan alhamdulillah dari penglihatan ternyata ada anggota FLP Surabaya yang tujuannya hanya melihat dan beli segala apapun.

            Langsung terjun ke Hall Jatim Expo saya mencari duduk yang pas untuk menerima materi. Sambil menunggu acara dimulai sering kali lihat dari dalam bukan pandangan melainkan wajahnya yang dilihat. Anehnya peserta yang banyak datang adalah perempuan daripada laki-laki.

            Potensi perempuan yang datang dikarena lihat dari beliau dan juga menuntut ilmu tentang Psikologi Pengantin. Sebelumnya pas masuk ada sesuatu dari ODOJ. Katanya ada kupon donasi untuk mensukseskan Olimpiade Pencinta Quran. Tidak mendaftarkan jadi peserta melainkan mendukung peserta dalam meraih prestasi melawan berbagai negara yang terlibat dalam OPQ.
            Acara telah dimulai. Pertama penampilan Stand Up Comedy versi ODOJ. Gila betapa anehnya ada Stand Up Comedy ODOJ bermula dari anggota ODOJ punya menunjukkan sebagai komika yang keren. Kata-kata yang penuh menggelitik dan mengundang canda tawa. Bunda Sinta juga ikut tertawa karena aksi komika sangat menggenaskan.

            Acara pertama semakin gila dan eksis habis. Andaikan saja ada stand up comedy di depan orang banyak karena berani ujung gigi melambaikan kata-kata yang seru. Tanpa basa-basi acara berikutnya ada gambaran rumahku ku punya.

            Rumahku ku punya identik dengan busana muslim dan menampilkan konsep tidak seperti pada umumnya. Toko itu disebarkan di berbagai pusat pembelajaran di Surabaya saja. Nanti di akhir ada acara ada kuis dari Rumah ku punya. Kak Nania sebagai founder Rumahku punya akan mempromosi busana muslim yang tren dan elegan.

            Sebelum acara mulai ditemani dengan gareng (Ngaji Bareng). Surat dalam al-quran yang akan dibacakan yakni surah an-nisa ayat 19-24. Suasana Ngaji bareng terasa sejuk dan khusyuk dalam taddarus al-Qur’an. Tujuannya mengisi hari mulia dengan membangkitkan pahala yang dapatkan.
            Taddarus Al-Quran telah usai dan Talkshow Psikologi Pengantin bersama Bunda Sinta Yudisia bersama moderator bunda yang berkerudung hijau. Materi yang akan dipaparkan adalah Pengetahuan Pengantin baik dari Pre-Wedding, Honey Moon maupun Post Wedding. Menurut Bunda Sinta “Jodoh yang harus dipertahankan”. Jadi intinya menikah itu mempertemukan antar pasangan untuk menempuh kehidupan yang baru.
            Kesimpulan materi yang diambil dalam Psikologi Pengantin adalah mari kita menjadikan muslim dan muslimah yang lebih sholeh dan sholeha dalam menjaga harmoni sesama suami isteri.
            Di akhir acara ada teman dan salah satu tokoh yang sengaja bertemu dengan saya. Alasan ingin belajar lebih banyak dan sebagainya tentang kepenulisan. Kagetnya aku angkat tangan dan menjawab yang asin banget.
            Sebelum keluar dari ruangan aku sempat berfoto sama bunda Sinta Yudisia beserta memberikan stiker dari FLP Surabaya. Selesai agenda Talkshow Psikologi Pengantin terus menuju ke mushola letak di bawah ruang parkir untuk melaksanakan sholat Maghrib secara berjamaah.


Takbir Keliling di Universitas Narotama
Seusai melakukan sholat maghrib saya terjun ke Universitas Narotama dengan waktu perjalanan selama 30 menit. Dari jatim expo lalu melewati jalan wonokromo terus beralih belok kiri menuju jalan Margorejo. Di perjalanan pada malam hari suasananya berubah jadi malam takbiran. Dari seluruh kalangan daerah meramaikan takbiran untuk memperingati idul adha.

            Setelah melewati jalan raya sekitar hampir 20 menit setiba sudah sampai di jalan Arif Rahman hakim. Sebelum ke pintu masuk Universitas Narotama hendaklah mengisi bensin dulu biar perjalanan lebih enak. Karena waktu semakin sempit putar balik jalan raya dan sampai di daerah kampus.

            Suasana di parkiran ada guru yang sengaja datang di tempat bersama sahabat yang katanya seangkatan dengan Nazar. Sudah di masjid suasana makin meramaikan malam takbiran. Bu Syukriyah disarankan masuk di dalam untuk menemani takbiran.

            Sebelum takbir keliling dari Universitas Narotama hingga sampai di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin. Parahnya jalannya makin sepeda motor sebab 11 tahun pengalaman saya hanya berjalan kaki sambil membawa obor. Ada kasus membakar baju karena posisi obor agak berantakan. Di samping itu bajunya telah dibakar oleh obor menghancurkan kain yang dibuat.

            Takbir keliling dari Universitas Narotama sambil mengiringi takbir kepada santri dan guru. Tidak sengaja ia mengambil jajan tanpa sepengetahuan oleh pihak yang bersangkutan. Dari jalan dari belakang teknis keliling terlalu ribet banget. Terus mengelilingi jalan raya Arif Rahman Hakim takbir terus mengumandang hingga selesai.

            Sadisnya ada tegur dari warga sekitar yakni beralih ke masjid atau cari jalur lain. Daripada berfikir panjang kita ikuti daripada suasana lebih ekstrim. Hampir melewati klampis semalang para warga sekitar pada melihat anak-anak sedang takbir keliling. Inilah menjadi momentum untuk mencintai nabi dan rasul. Supaya menambah kebersamaan dan keakraban. Kendalanya lagi jalannya pada sempit dan nggak bisa mendahului kendaraan lain.

            Keluar dari jalan sempit itu selanjutnya melewati jalan Klampis Ngasem sebagai akhir dari perjalanan takbir keliling. Tahun lalu melewati Jln Klampis Ngasem gang 3 tapi sekarang justru melewati Jalan yang tepat. Di akhir takbir keliling sambil melihat kembang api dari langit. Supaya takbir keliling ke depan lebih maju dan mengoptimasi santri di masa depan.

            Hingga di Pondok Pesantren yang kita banggakan. Cari posisi enak untuk menikmati hidangan yang disediakan. Sambil menunggu hidangan datang ada es cao hilangkan rasa haus dan kelelahan sehabis perjalanan dari Kampus hingga di Pondok Pesantren. Selain itu juga membantu angkat kardus ke dalam posisi ruang paling dalam. Makan malam telah datang lalu nikmati secara santai. Jadi Takbir keliling merupakan salah satu kegiatan tahunan yang dimana semua lapisan masyarakat mengumadangkan takbir bersama dalam memperingat hari raya idul adha dan idul fitri. Suasana makin seru dan menghangatkan hari yang mendalam.

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...