Friday 20 September 2019

Kemarau Berkepanjangan

Tertinggal di jalan raya
Betapa perpisahan antara sebelantara daun berjatuhan
Hanya tertunduk langit biru
Duduk merenung seraya memilu
Terpaku dipenggal ucapan
Layaknya memudar dari impian

Setelah tanah meresap kering
Kemarau berkepanjangan sampai layu
Melangkah kilometer peroleh air di dalam ember
Rasanya hambar bila melihat air keruh
Tak layak dikonsumsi apalagi kebutuhan lainnya
Berbaring tidur selama berbulan-bulan
Demi mendatangkan hujan
Layaknya rahmatnya air bersih

Surabaya, 2019

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...