Monday 26 June 2017

Cahaya Cinta Pesantren

: Kepada Ira Madan

Diawali ketika aku belajar di Pesantren
Meski latar belakang ditengah kemiskinan
Orang tua memperjuangkanmu
Pertama-tama bersapa dengan kawanmu
Andaikan rasa persaudaraan
Rasanya ilmu sedikit sulit dibayangkan
Karena ulahmu
Lama-kelamaan terbiasa
Setiap termenung pada minat dan bakat
Pura-pura jatuh cinta

Cahaya subuh diukir dalam sebaris sujud
Tanpa disangka cinta semanis surat
Menuliskan di pucuk pemikiranmu
Dimuat pada sebuah majalahnya
Akhirnya ku tahu menceritakan melalui novel
Tentang perjalanan cinta di pesantren
Diterbitkan sebuah buku
Rasa persaudaraan telah kembali
Bersama canda tawa bersiung ceria

Jember, 26 Juni 2017

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...