Rengkuk di punggung mentari
Badai menutupi langit cerah
Kini tersambar petir
Mendengar suara kemarahan di bumi
Terbengak hujan yang rintik-rintik
Kemudian lari tak ada gunanya
Laut mengambang sampai banjir
Saat air masuk desa
Sampai tak sempat bernafas
Bergetar petir yang dihambar
Semua terpaku di waktu secara bersama
Jantung mendetuk tangisan
Sungguh penuh rentang panjang sekali pun
Tiada yang diampuni
Melainkan redap dalam kuburmu
Surabaya, 16 Juni 2017
No comments:
Post a Comment