Mengenggam
Butiran Kota
Sejauh ini butiran udara begitu dingin
Tak terasa dataran gunung telah
menjemputmu
Bangkitlah perasaan yang meresahkan
fikiranku
Di antara sekian kehidupan hanya kebiasaan
yang nyata
Tidak mampu mendetaskan butiran jalan ke
jalan
Janganlah mendatangkan lubang karena sakit
hati
Sumbu dari permukiman berjalan seperti
biasa
Sehubungan dengan daratan yang rendah
Mungkin sangat ramai karena mengejar waktu
Jangan sampai ibadah telah berjalan
denganmu
Terimalah sesaat mungkin
Inilah jalan yang terus menerus
Tidaklah menyelami samudra
Dan diam menggelamkan wajahmu
Hanya untuk menyiram air bunga
Menyambutkan hujan
Surabaya, 15
Oktober 2016
No comments:
Post a Comment