Tuesday 18 October 2016

Mengenggam Butiran Kota

Mengenggam Butiran Kota
Sejauh ini butiran udara begitu dingin
Tak terasa dataran gunung telah menjemputmu
Bangkitlah perasaan yang meresahkan fikiranku
Di antara sekian kehidupan hanya kebiasaan yang nyata
Tidak mampu mendetaskan butiran jalan ke jalan
Janganlah mendatangkan lubang karena sakit hati
Sumbu dari permukiman berjalan seperti biasa
Sehubungan dengan daratan yang rendah
Mungkin sangat ramai karena mengejar waktu

Jangan sampai ibadah telah berjalan denganmu
Terimalah sesaat mungkin
Inilah jalan yang terus menerus
Tidaklah menyelami samudra
Dan diam menggelamkan wajahmu
Hanya untuk menyiram air bunga
Menyambutkan hujan


Surabaya, 15 Oktober 2016

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...