Saturday 28 April 2018

Lembayung Puisi

Kepada sajak dituliskan melalui lembaran demi lembaran
Seraya mengencangkan angin
Yang tersemboyan dengan rindu
Yang tersembung oleh waktu ke waktu
Ujung waktu termakan sepi di negara ini
Sibuk apa pun tidak bisa mengabadikan momentum
Untuk menyembuhkan segala kegelisahan
Lembayung bulan terbayang arah
Puisi terpenjam seumur hidup
Ketika tidur pulas menantimu

Surabaya, 2018

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...