Belajar
menulis cerita
Ketika pagi di sebuah
kampus negeri berbasis islam. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Kemarin
(15/09) tahun lalu ada sebuah acara yang paling keren, begitu eksis namun tulis
lebih meriah. Acara Workshop Menulis di selenggarakan oleh Gagas Media. Saya berseragam
putih abu-abu ini senang ikut dalam acara ini karena kemarin inspirasiku ketika
melihat tokoh seorang penulis buku yang agak bolak-balik bernama Raditya Dika.
Saya menaiki tangga
lalu melakukan registrasi yang di layani oleh panitia cantik memakai kerudung
putih berseragam biru dan rok nggak tahu warnanya. Terus membagikan snack dan
sebagainya lalu aku berjalan mencari kursi yang cocok buat saya.
Saya berada di barisan
kiri bersama dengan mahasiswi Biologi yang penuh sensasi dan gokil. Sepertinya masih
menunggu acaranya. Tak terasa saya duduk dengan tenang walau ada setetes
keringat yang sebujur tubuh saya. Aku pun mengeluarkan buku dan alat tulis
dalam tas.
Acara pun di mulai. MC
menyambut dengan antusias audiens. Namun dari audiens yang datang ternyata
perempuan di bandingkan dengan laki-laki. Tapi membuatku semangat dalam
menggali ilmu tulis-menulis. Sebelum acara di mulai biasanya di awali dengan
doa pembukaan lalu di lanjutkan dengan sambutan yang di sebutkan tersebut. Ternyata
dari panitia LPM Soldaritas UINSA yang mensukseskan acara ini penuh meriah
sehingga acara ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa jurnalistik islam terhadap
kampus UINSA. Ia menilai saya sendiri merasa bangga. Karena dia nggak sengaja
menyediakan acara semacam ini dengan membawa materi seputar menulis buku.
Audiens sudah tak sabar
menanti para acara yang kita ku tunggu. Materi pertama ini di paparkan oleh Kak
Prisca. Beliau pernah menyelesaikan pendidikan di S-1 Sastra Inggris
Universitas Airlangga. Gadis ini pernah menulis buku bergenre romance tapi agak
nyata. Dia pernah menulis sejak SD. Kak Prisca pernah menolak naskah pertama oleh
penerbit karena belum punya pesan atau sebagainya.
Kak Prisca di depan
audiens dengan seru. Kak Prisca ini memerlukan materi seputar bagaimanakah sih
cara menulis cerita yang baik dan benar. Materi ini menggunakan media
powerpoint.
Menurut saya “Saya
pernah melihat materi menulis. Ia agak sama paparannya. Tapi bermakna” hasilnya
materinya sudah tulis di buku catatan kecil warna kuning, tetapi hilang saat
perjalanan pulang menuju ke Surabaya.
Makanya saya menulis
materi ulang tentang bagaimana cara menulis cerita? Kemungkinan cerita ini
membawakan sumber refrensi bagi pembaca dan menulis. Sebagaian besar
keterampilan pada menulis cerita di jadikan salah satu pedoman yang di
kemukakan oleh menulis cerita. Hanya 1% yang mulai menulis cerita berawal dari nol.
Karena itu kita akan berbagi bagaimana seseorang mulai menulis dengan tuturan
yang rapid dan bisa di baca banyak orang.
Kak Prisca ini
menjelaskan Setiap hari seseorang punya
cerita yang berbeda-beda. Mungkin hasil lebih fleksibel dari kemampuan menulis
tersebut. Menulis cerita bertujuan untuk mencari pengalaman tersendiri pada
diri sendiri. Tak jauh dari masa depan yang cerah lalu ketika seseorang terus
menulis maka kita akan menghasilkan tulisan yang di tulis. Sebarkan tulisan di
internet agar pembaca makin menarik.
Hal
yang harus kita lakukan ketika menulis cerita. Ada bagian yang berisi dalam
menulis cerita ; (1) menentukan tema pada cerita. (2) menentukan tokoh dalam
cerita baik protagonist maupun antagonis. (3) memperhatikan alur cerita dengan
berurutan (4) membuat latar dalam cerita. Latar ini terdiri dari 3 Bagian. Pertama
Latar tempat, kedua Latar Waktu, dan ketiga Latar suasana. (5) memperhatikan
sudut pandang pada suatu cerita. (6) Konflik dalam cerita. Konflik ini sedang
berinteraksi dengan tatap muka secara mengeluarkan emosi. Baik dalam maupun
luar konflik. (7) menulis dialog pada cerita tersebut. Boleh interaksi semampu
mungkin. Namun jangan berlebihan. (8) melakukan adegan dalam menulis cerita. Seringkali
kebanyakan dari pembaca sedang melihat adegan yang kita ceritakan. Entah action
maupun cinta di mana-mana. (9) menentukan Ending dalam cerita. Setelah menulis
cerita, sebaiknya kita akan menulis ending dalam cerita baik masalah maupum
memberikan motivasi pada cerita. Dan terakhir yaitu menyampaikan pesan dan
kesan dalam cerita. Sebaiknya kita harus memperhatikan tuturan pada cerita
setelah menulis. Teks ini bertujuan untuk menganalisa cerita yang bisa di ambil
hikmah. Dan juga memberikan saran pada penulis tersebut.
Sesudah memberikan
materi yang kita butuhkan kesimpulan yang di ambil oleh Kak Prisca bahwa jangan
berhenti menjadi menulis. Kembangkan karya tulis anda sehingga bisa membawa
perhatian pada pembaca ini. Hal yang harus di lakukan sebelum menulis adalah memperbanyak
baca buku. Lalu membuat premis dari sebuah kalimat. Kemundian membuat kerangka
dalam cerita dan menentukan tokoh dan tema dalam cerita yang di bawakan. Kalau cemas
tulis cerita singkat di buku diary (buku catatan harian). Setelah itu akan
menemukan hasilnya. Selamat berkarya!! J
Itulah ilmu yang di
berikan. Saya sudah menangkap materi apa yang kita bawa. Sebenarnya ada yang
memberikan kesempatan untuk bertanya seputar masalah tulis-menulis. Semua pasti
kebagian dan jangan sampai mengangkat tangan terlalu banyak nanti bisa
kehabisan waktu dalam acara ini.
Seandainya peserta
Workshop ini berjumlahnya banyak. Tidak hanya datang dari Mahasiswa UINSA
sendiri. Namun saya masih SMA, ada yang berasal dari non-UINSA (UNAIR, UNESA,
UNIPA), mungkin ada dari kota Bangkalan, Jombang, Sidoarjo dan kota lainnya dan
tidak bisa di sebutkan berasal instansi/kota tersebut.
Peserta berjumlah banyak membuat
semangat dalam memberikan ilmu tulis-menulis ketika Workshop menulis
berlangsung
Panita akan memberikan
kesempatan untuk bertanya kepada kak Prisca. Aku akan bertanya mengenai buku
baru. Tapi penasaran inspirasi dari mana buku PRINCELLES MOMENT itu?
Kak Prisca akan
menjawab dengan ikhlas Buku ini sih
menulis ketika mengambil kisah nyata. Kak Prisca dulu pernah melihat ayahnya
membimbing ayah. Tetapi keinginan anak ke luar negeri untuk mengenal sekolah. Namun
di nilai dari perjuangan ayah setelah ibunda wafat.
Setelah memberikan
jawaban pada mereka. Ternyata saya bisa paham dengan pertanyaan tersebut. Waktu
semakin berjalan agenda berikutnya yaitu materi ke dua yang di bawakan oleh
seorang Editor Gagas Media. Bu Widya gadis menjadi editor gagas media yang akan
berbagi tentang hasil naskah yang kita tulis selama beberapa bulan dan tahun.
Bu Widya akan berbagi
seputar cara tepat mengirim naskah ke penerbit. Seringkali naskah yang kita
tulis menjadi sebuah perjuangan bagi penulis. Tetapi editor di nilai naskahnya
ini bagus banget dan yang paling nyesel ialah ceritanya agak bingung sehingga
nilai akan di jadikan proses menjadi buku sesuai ketentuan penulis bagi mereka.
Mungkin bagi yang naskah yang di terima akan memulai proses dalam waktu
tertentu. Sedangkan bagi naskah yang di tolak tetap di sarankan lebih
memperbanyak membaca dan mengedit dari sebagian cerita itu.
Naskah hasil tulisan
lebih enak. Apa saja nilai dari naskah pada tulisan kepada penerbit. Kita akan
menjelaskan secara singkat karena penjelasan materi ini sangat panjang. Namun bisa
menjelaskan langkah-langkahnya. (1) Berdasarkan Sinopsis/Prolog pada Cerita.
(2) Pastikan tulisan ini bagus atau nggak. (3) Imajinasi pada cerita. (4)
Tuturan cerita. (5) Karakter. (6) Tanda-tanda kalimat dalam menulis cerita. (6)
di lihat dari urutan kejadian cerita. (7) Adegan. (8) Tema Cerita. (9) Sudut
pandang cerita. (10) Menilai pesan dan kesan pada cerita. (11) bahasa dalam
cerita. (12) Interaksi pada cerita, baik tempat maupun suasananya. (13) Membuat
CV / Biodata Penulis.
Materi yang kita ambil
oleh Bu Widya bahwa Naskah hasil tulisan benar-benar di cermati dan di teliti
agar membaca makin menarik sekaligus memberikan saran kepada penulis itu.
Mengamati naskah yang di kirim. Lalu kalau sudah pas pada cerita itu maka ia
bertujuan untuk menambah amal jariyah. Koreksi naskah yang baik menjadi factor penentuan
bagi seorang penulis.
Itulah materi yang kita
bagikan moga-moga naskah yang di kirim menjadi suatu bermanfaat dan mencermati
hasil tulisan. Jangan putus asa. Tetap belajar, memperbanyak pembaca. Kemundian
ada sesi Tanya jawab kepada Bu Widya selama setengah jam.
Sudah menjelang siang. Sebelum
berakhir acara ada game yang bisa menghibur para audiens setelah memberikan
ilmu yang di berikan. Game ini sengaja yang di buat oleh panitia. Sebelum game
di mulai sebaiknya ada ketentuan pada game tersebut. Audiens memberikan waktu
15 menit untuk menulis apa saja yang kalian lakukan. Lalu tema yang di bawa
oleh narasumber sesuai dengan tema tersebut. Terus hasil tulisan ini akan
memberikan apresiasi di depan narasumber. Dan audiens siap mulai menulis.
Setelah menulis. Panitia
akan memberikan beberapa orang untuk maju ke depan dan membaca hasil tulisan
tersebut. Setelah menunjuk orang akhirnya saya akan memberikan apresiasi di
depan narasumber. Ketika membaca hasil tulisan di depan narasumber membuat
seseorang makin terharu dan biasa saja. Dan inilah gambar suasana membaca hasil
tulisan di depan narasumber kita :
Audiens
berkesempatan ini membaca hasil tulisan di depan narasumber kita.
Saya juga sedang membaca hasil
tulisan di depan narasumber
dari beberapa audiens
ini setelah membaca hasil tulisan tersebut bahwa ada masukan yang di nilai dari
narasumber.
Nilai tulisan (kak
Prisca) :
1.
Tulisan bagus, namun perlu mengembangkan
kosakata yang perlu anda lakukan
2.
Ekspresinya cukup menarik. Namun tidak
semua menilai hanya ada beberapa ekspresi yang beda.
3.
Tokoh dan lainnya selalu memerlukan structural
pada tulisan itu.
4.
Tetap mempertahankan karya jangan sampai
sama.
5.
Artikulasi dalam membaca perlu benar.
Nilai
Tulisan (Bu Widya)
1. Sebenarnya
hampir karangan berbeda-beda tapi betul-betul di tingkatkan lagi.
2. Dari
ucapan, dan intonasi pada cerita begitu bervariasi tergantung audiens sendiri.
3. Tulisan
itu tolong perlu ada bagian-bagian pada karangan itu.
4. Ungkapannya
selalu beda namun tetap mempertahankan saja.
Setelah menilai dari
kedua narasumber akhirnya akan mendapatkan buku hasil apresiasi tulisan anda. Suasana
Audiens saat memberikan hadiah ada yang bervariasi. Perhatikan gambar ini :
Itulah pengalamanku ketika belajar menulis cerita di
sebuah kampus UINSA. Moga-moga bisa menjadi menambah pengalaman pribadi. Apabila
ingin menjadi seorang penulis. Perlu memperbanyak membaca. Membaca itu
meluaskan jendela dunia. Dan bagi saya harus menulis beberapa kalimat ke dalam
buku maupun computer. Suatu karangan tergantung dari masing-masing. Dan pengalaman
ini menjadikan sahabat baru dalam pergaulan dalam dunia luar dan juga menjadi
perjuangan menjadi seorang penulis. Terima kasih kampus UINSA, Panitia LPM
Soldaritas UINSA, Peserta dari berbagai kota dan sahabat lainnya.
Selamat
berkarya…………
No comments:
Post a Comment