Thursday 25 June 2015

MIAFORGINAL : The Romadhon of the Riset (Episode 3)

Sahabatku, Yuni
Yuni Kartika Sari. Seorang mahasiswi di jurusan Pendidikan SD STKIP PGRI Bangkalan, beliau juga suka nulis diary dan fiksi. Dia bercerita ia sejak itu sudah mendapatkan juara lomba cerpen di kampus Yuni. Kadang-kadang keseharian Yuni sebagai Penulis butuh ekstra tenaga dan uang. Ia mengenakan kerudung biru, kemeja biru kotak dan juga rok warna hitam. Memang karakternya perempuan memang lemah lembut tetapi sikapnya makin berbeda dari perempuan lain.
            Di UINSA beberapa tahun lalu ia sempat mengikuti workshop menulis GAGASMEDIA. Pantas ia belum tahu sosok mahasiswi yang suka menulis atau anang-anang aja. Saat mengajukan hasil karya kepada narasumber ini ternyata ia pertama kali membacakan hasil karya lewat puisi itu. Mungkin sebandel dengan pipi kakak itu. Anang-anang kak Yuni membacakan hasil karya dengan bahasa melodi ia gunakan. Sehebatnya ini tidak ada lelah. Narasumber ia berpendapat “Yuni ini hasil karya itu terlalu jauh mendetail tapi tidak ada kendala satu pun.” Begitu ia mendapatkan buku novel karangan kak Prisca tetapi foto bareng sama Editor GagasMedia.
            Emang terkejut dengan peserta workshop ini gue berseragam SMA ini menguatkan eksistensi dengan tulisan itu. Lalu setelah acara selesai baju kemeja kotak ini melangkah lari dan ternyata gue mau memberikan pergaulan baru kepada peserta baru. Ini pertama kali kenalan setelah teman baru ia menemani seminar ini tak karuan-karuan. Reaksi kenalan gue pada peserta baru tersebut.
            ‘Kok hebat loh, boleh kenalan ya?’ ujar gue sambil memperkenalkan diri.
            ‘boleh!’ balas peserta
            ‘Nama gue M Ivan.’
            ‘Yuni’
            ‘Yuni oh salam kenal ya.’
Setelah perkenalan diri akhirnya kak Yuni segera bergegas pulang ke Bangkalan karena ia tidak punya waktu untuk ngobrol dengan gue. Sebelum pulang gue sempat minta nomor ke kak Yuni. Mungkin ini menjadi sahabat akrab pertama menjadi penulis. Kak Yuni melangkah jalan keluar Auditorium dan pulang dengan selamat. Ketika di rumah gue sempat berkomunikasi dengan kak Yuni. Sejujurnya bicara lewat SMS. Agar sahabat bisa memahami LDR (Long Distance Relationship) atau hubungan jarak jauh ke gue.
Kalo sekolah gue baru memulai obrolan lewat SMS. Gue mengambil HP di saku, milih menu SMS, lalu memencet HP dengan mengetik tulisan.
Kakak gimana kabarnya?
Tanpa menduga SMS itu siap di kirim ke kak Yuni. Baru saja kakak sedang memegang HP sambil lihat SMS balasan gue, lalu ia mengetik dengan tangan mengotak atik tangannya gue. Kak yuni entah ngapain juga lalu lekas pun bisa mengenang kembali. Setelah sudah lama komunikasi antar jarak jauh antar bersamaan. Sudah mengetik lalu balas ke gue.
Dari Kak Yuni
Alhamdulillah baik. Kamu?
SMS gue barusan melihat semenit lalu. Lalu mengetik lagi SMS apa saja ia lakukan di anggap sebagai sahabat akrab yang bisa di lampuinya. Baru dengar ia pernah mengajar les kelas SD. Dan gadis ini suka dengan menulis fiksi mini ia nulis. Fiksi mini sebuah cerita secara kecil-kecilan. Yang paling terkesan dari kakak itu suka berfoto dengan panitia. Ia ragu-ragu kalo mau mengajak bareng foto sama panitia. Pertama setelah dari seminar biasanya kak Yuni sempat berjalan lalu mencari kesempatan untuk berfoto bareng sama panitia. Yang kedua Kak Yuni sedang menanyakan kepada panitia seperti ini :
“Permisi sebentar” ucap kak Yuni sedang ngomong dengan panitia
“Ia mbak!” jawab Panitia
“Boleh foto bareng nggak?” nanya kak Yuni ke Panitia
“Boleh silahkan!”
Setelah ini ia panitia bisa mengatur posisi foto dan juga kebanyakan peserta yang ingin eksis saat foto bareng. Kameraman mengatur posisinya panitia dan peserta, setelah mengatur posisi lalu ia berfoto memang bisa biasa dan gaya tersebut dan fotonya sudah di simpan di kameraman mungkin Ia kangenan atau sebanyak tanpa susah ragu foto bareng dengan dia. Kemundian gadis baju kemeja kotak ini melihat ponsel Samsung itu. Lalu ia membalas dengan mengetik otak atik tangan pada HP tersebut. Lalu ia berburu pulang ke Madura.
Gue meluangkan waktu dengan SMS mereka. Ia baru mengetik lewat HP gue ia pegang. Ambil HP dari kantong lalu mengetik SMS pertama oleh kakak saat hendak bersekolah. Terus ngirim SMS itu.
Assalamuaikum!
Kak Yuni bangun kesiangan terus ia memegang HP dan kakak melihat SMS gue ia balas tadi. Setelah baca SMS terlalu unyu-unyu lalu ia meneruskan SMS mereka. Setelah SMS tersebut ia membalas SMS itu.
Dari : Kak Yuni
Waalaikumussalam! J
Kaget ada SMS lagi dari kak Yuni itu. Kemungkinan ia ingin sekali lagi SMS mereka sampai tak habis-habis mereka lakukan. Sebagai sahabat akrab ini harus di nemani setiap saat agar ia tidak terjadi salah pergaulan saat pertemanan entah SMS maupun telepon. Mungkin ia pertama kali mengenal Gadis berkerudung biru dan kemeja biru kotak dengan rok hitam membuat ia melihat masa depan persahabatan.

Tak hanya ia berhambur-hambur namun juga terhening oleh manis wajah terseri mengungkapkan bunga sholehah menjadi teladan terhadap muslimah yang ingin memperjuangkan melawan keterbatasan.

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...