VIVA SMADA!!!!
Mungkin anda dengar
tentang VIVA SMADA. Yah nama slogan yang di makai oleh siswa-siswi SMA Negeri 2
Surabaya. Semua orang bersimbol kuning di dalamnya ada bentuk garis persis di
penjara dan di pinggir ada tulisan ‘Sekolah menengah Atas Negeri 2 Surabaya’
ini sebagai sekolah kawasan di Surabaya. Gue tak bicarakan system pendidikan,
siswa akan mengajak imaginasi dengan SMA selalu identic dengan anak remaja di
mana suatu tuturan yang baik menjadi orang yang di siplin itu. Kali ini gue
akan menjelajah SMA Negeri 2 Surabaya. Ketika gue masuk memakai seragam sekolah
SMA lalu ia masuk ke dalam lapangan yang luas itu. Emang pintu masuk itu ada 2
sekolah SMA yang bersebelahan. Yang paling kanan posisi berada di SMA Negeri 1
Surabaya, dan yang paling kiri itu berada di SMA Negeri 2 Surabaya.
Ketika gue sudah masuk ia merasakan lapangan di SMADA ini
bagus banget. siswa pun betah di sini nggak seperti yang lainnya. Gue akan
melanjutkan jalan-jalan itu. Nah di situ ada ruang tapi di tutupi dengan pintu
yang bergaris-garis nggak bisa keluar, layak sepi sunyi. Siswa menatap gue,
anang-anang tak segitu ini
sekian banyak yang sekolah di sini karena sekolah ini anggap seperti penjara.
Gue melihat lapangan ini,
setelah di lihat hasilnya lapangan ini perlu bagus. Tak salah lagi ada
fasilitas penunjang juga minim karena terlihat oleh siswa dan sekitarnya. Di
sudut kami gue malangkah menemui kepala sekolah di SMA Negeri 2 Surabaya.
Begitu sudah sampai di sana gue masuk dan ia sapa ‘Assalamualaikum Pak kepala sekolah’ lalu kepala sekolah SMADA
menjawab dengan santun ‘walaikumussalam warohmatullahi wabarakatuh’. Kepala
sekolah di mempersilahkan gue duduk di kursi empuk dan bicara sedikit mengenai
penelitian di SMADA. Suasana di ruangan sekolah cukup luas, ada AC bikin
suasana agak dingin, dan ruang fasilator begitu lumayan, dan prestasi sudah di
raih oleh siswa setelah memperjuangkan sejarah SMAN 2 tersebut.
Gue mulai dialog dengan
kepala sekolah. Tak hanya gue aja, tapi Mas Febry dari Alumnus SMKN 6 Surabaya
yang menemani kita dalam penelitian itu. Gue sedang wawancarai dengan kepala
sekolah.
‘Bagaimana kabar bapak’
‘Alhamdulillah baik semoga
di berikan sehat wal afiat dan juga memberikan kemudahan
oleh allah s.w.t’
‘Pak, mau bertanya
sebenarnya SMAN 2 Surabaya sebagai sekolah kawasan, dan bagaimana sekolah ini
sebagai sekolah kawasan’
‘Yah pertanyaan yang
bagus, SMAN 2 Surabaya ini sebagai sekolah yang berakhlaqul karimah sebenarnya
sekolah ini sebagai sekolah kawasan, karena mengaplikasi siswa yang ingin
sekolah di situ harus mempunyai kemampuan yang kuat, sehingga sekolah ini
menjadikan salah satu sekolah kompleks, agar siswa selama belajar di SMADA ini
menjadikan subtansi siswa yang ingin memperluaskan eksistensi terhadap siswa
yang ingin menguasai pelajaran. Yah bisa kemungkinan siswa perlu mengasah diri
lewat Tes Potensi Akademik sebelum masuk di sekolah tersebut, dulu kan ada
ujian RSBI, karena di hapus oleh pemerintah maka ia akan mengadakan tes potensi
akademik’ jelas pak Kepala sekolah SMADA, kalimat penjelasan begitu panjang.
‘Oke, kan sekolah kan
selain siswa yang menerima kawasan dengan mengasah dengan TPA sebelum masuk di
situ, nah kenapa TPA sebelum masuk sebagai syarat masuk di sekolah tersebut?’
‘Terima kasih, jadi
mengapa tes TPA menjadi salah faktor utama siswa yang ingin masuk di sini
karena ada keinginan oleh siswa, ada juga siswa yang keyakinan diri, dan juga
siswa yang menjadi teladan. Sekolah kawasan mempunyai pola fikir yang tinggi
maka jelas Tes TPA ini memberikan solusi bagaimana siswa akan mempersaingan
nilai baik rangking kelas maupun prestasi yang di capai.’
‘Bicara soal siswa SMADA
bersimbolis kuning. Pada dasarnya siswa ada juga mempertahankan angkatan siswa
karena sekolah memiliki sejarah. Mengapa demikian?’
‘SMADA ini salah satu sekolah
yang berjiwa gaul, dan sebagaian besar kultural dengan etika cara menumbuhkan
jiwa mandiri, seperti di katakan oleh pendidikan. Kita juga manusia yang
melakukan belajar dengan mudah, maka sekolah ini sebagai bekal untuk menggali
ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai wadah kebutuhan masyarakat. Dulu sekolah
ini di pakai pada zaman belanda, karena ketika sekolah ini di buka situasi
pertama sekolah ini terlalu minim fasilitas, dan sampai sekarang bangunan ini
di mempertahankan sebagai mengenang jasadnya itu.
‘Berati kita mengambil
kesimpulan bahwa sekolah SMADA sebagai berakhlaqul karimah dan jiwa prestasi.
Baik bapak terima kasih ya. Bolehkan mengelilingi sekolah di sini untuk
mengetahu seberapa jauh kehidupan siswa di sini?’
‘Ya makasih anak-anak yang
sudah mampir ke sekolah, kalian boleh mengelilingi sekolah dengan senang hati,
dan jangan lupa terus beriktiar dan berdoa agar suasana di sini semakin
lancar.’
‘kami pamit dulu,
assalamualaikum’ ucap gue, meminta pamit sambil memberikan salam kepada kepala
sekolah.
‘Walaikumussalam, jaga
yang baik-baik’ balas kepala sekolah SMADA.
Tak terasa setelah dialog
seputar SMADA ini gue akan menjelajah sekolah itu. Suasana siswa mencakup
bagus, tak sepatah ini. Gue dan Febry melihat kelas yang terdapat pada pintu
bergaris-garis, gue akan masuk ke dalam. Begitu masuk ke dalam kelas ini ada
salah satu siswa yang belajar di sini. Gue akan izin kepada salah satu
perwakilan kelas tentang ingin berbagi cerita di SMADA. Gue berbincang santai
dengan siswa muslimah. Siswa muslimah SMADA duduk di bangku di kelas XI-MIA.
Dan gue terkagum dengan siswa cantik. Ia bernama Adelia, siswa muslimah
menyukai dunia kedokteran, tapi gaul terlalu kalbu.
‘Permisi mbak kami boleh
bicara sebentar’ halus ucap gue.
‘oh ya kalian siapa kok
memakai seragam sekolah yang berbeda’
‘yah ini gue meneliti
sekolah di situ. Kebetulan bulan puasa ini banyak manfaatnya.’
‘hahahahaha betul sekali
dong.’ Ujar Adel.
‘di SMADA sendiri ada
aktivitas unik di sini?’
‘Yah kebetulan dek ada
kegiatan di kelas, ketika pas jamkos ini ada situasi yang menarik karena ada
memanfaatkan jamkos dengan aktivitas yang seberapa besar saja.’
‘kalo bicara tentang Viva
Smada! Kenapa yel-yel ini menjadi pembangkit semangat di sekolah?’
‘Oh ya benar dek, Viva
Smada ini di ambil dari salah satu kekompakan di SMADA, mungkin kalau ada
pertandingan atau event lain sengaja memeriahkan warga SMADA mengomplikasi
dengan semangat biar nanti kalo memang kita akan menyambut dengan sendirinya.
‘Mbak adel, benar sekali
ada kekaguman Viva SMADA sebagai slogan di SMAN 2 dan menurut kamu di kelas ada
situasi yang menjengkelkan selama belajar di sini?’
‘GR-an sih dek. Yah kan
SMADA ini dulu kelas 10 ada dikit masalah mengenai PR. Nah ketika ada
mengerjakan tugas kan luamayan. Tapi guru sedikit bandel sih tugas, kalo sampai
ada kejadian itu lagi nanti nilai bisa di kosongi gara-gara tugas itu. Yah
itulah menjadi kejadian yang superiseng.’
‘Yaudah ini mau
jalan-jalan lagi. Aku pamit dulu.’
‘Oh ya kamu kan riset yang
pengalaman. Aku boleh ikut biar nggak sendirian.’
‘Oh boleh kok nggak bayar
alias gratis nih.’ Seru gue.
Setelah cakap-cakap gue menjelajah lagi. SMADA tak hanya salah satu sekolah
terindah, tetapi juga sekolah yang mendukung dengan tenaga pengajar dengan
professional. Sekolah ya bikin ia eksis sampai hingga masa-masa yang indah.
Kira-kira pendapat guru mengenai SMADA tersebut apakah ada yang tingkah siswa
selama belajar di sini.
Pak Yoni :
Kalo di kelas ini ada
sedikit siswa yang kurang memperhatikan saat pelajaran. Begitu ia ada tugas
yang di berikan namun siswa masih berkesempatan di sini maka nilainya seadanya.
Dan juga ketika ada siswa yang memperhatikan di kelas saya terasa sudah cukup
enak tapi maksimalkan efek waktu untuk mendengarkan dan mengamati.
Bu Intan :
Ketika upacara di kelas.
Ada siswa kelas berapa itu banyak yang mengeluarkan suara. Nah ini sulit di
amankan karena kan upacara sebagai siswa di siplin. Maka ia akan memperingatkan
pada siswa yang sedang mengalami masalah tentu akan menyelesaikan dengan cara
tertentu.
Pak Harto :
Jika dari lihat dari
lingkungan kelas cukup baik. Tetapi kita menjaga lingkungan SMADA. Mengapa
demikian maka ia akan menjadi siswa yang mencintai lingkungan. Jangan ada satu
pun yang merusak lingkungan SMADA. Jadi minta perhatian agar senantiasa siswa
ini memiliki jiwa yang prestasi.
Di luar benah otak gue siswa SMADA ini semaksimal dengan kebiasaan siswa
tetapi jika ada siswa yang bertingkah seperti itu maka siswa merasa stress kalo
aktivitasnya cuman bengong doang. Gue berjalan di kantin. Kalo di lihat siswa
ini suka dengan kantin, menurut gue kebanyakan siswa yang kejadian yang hal ku
duga ketika di kantin. Ada siswa yang ketika jam pelajaran malah ada yang makan
di situ. Ketika pulang ada siswa bertingkah yang bergaul dengan penjual kantin,
dan sebagaian besar pas ada guru malah di bentak-bentak.
Setelah gue jelajah ke kantin. Gelutuk gue makin aneh banget, ia melihat
gedung kelas yang besar terdapat ada 3 lantai itu isinya kelas dan juga ada
auditorium SMADA yang luasnya tergantung oleh siswa yang menempati fasilitas
tersebut. Kemarin SMC 2014 gue melihat ada siswa yang banyak mengikuti SMC
mungkin dari berbagai sekolah di jatim.
Terakhir gue akan menjelajah masjid. Ketika melihat di masjid tetapi
lokasinya di atas. Bangunan ini ada sejumlah anak tangga yang ingin beribadah
di masjid SMADA. Begitu ia naik akhirnya suasana di sekolah kompleks ini cukup
melihat teropong kota yang sekarang ia lakukan. Gue pun mengangguk suasana
sekolah dan semacam orang yang sepenuhnya ada kegiatan yang harus di jalani.
Sesudah gue beribadah di masjid, dan jelajah SMADA selesai sudah gue akan
meninggalkan tempat ini. Gue belajar banyak bahwa SMADA ini memiliki kualitas
yang memiliki sarana dan prasana yang bertujuan ingin menganugerahkan siswa
yang berakhlaqul karimah dan juga sebagai penyemangat siswa menjadi tanggung
jawab yang utuh.
Tak serasa di lingkungan SMADA ini sampai di sini. Sampai-sampai gue
mengeluarkan air mata, banyak pembelajaran yang kita ambil selama jelajah dan
juga mempengaruhi dengan kepekaan yang mempertahankan bangunan yang secara
kompleks. Inilah perjalan hidup menuju lingkungan masa depan.
No comments:
Post a Comment