Thursday 25 June 2015

MIAFORGINAL : The Romadhon Of The Riset (Episode 7)

VIVA SMADA!!!!
Mungkin anda dengar tentang VIVA SMADA. Yah nama slogan yang di makai oleh siswa-siswi SMA Negeri 2 Surabaya. Semua orang bersimbol kuning di dalamnya ada bentuk garis persis di penjara dan di pinggir ada tulisan ‘Sekolah menengah Atas Negeri 2 Surabaya’ ini sebagai sekolah kawasan di Surabaya. Gue tak bicarakan system pendidikan, siswa akan mengajak imaginasi dengan SMA selalu identic dengan anak remaja di mana suatu tuturan yang baik menjadi orang yang di siplin itu. Kali ini gue akan menjelajah SMA Negeri 2 Surabaya. Ketika gue masuk memakai seragam sekolah SMA lalu ia masuk ke dalam lapangan yang luas itu. Emang pintu masuk itu ada 2 sekolah SMA yang bersebelahan. Yang paling kanan posisi berada di SMA Negeri 1 Surabaya, dan yang paling kiri itu berada di SMA Negeri 2 Surabaya.
            Ketika gue sudah masuk ia merasakan lapangan di SMADA ini bagus banget. siswa pun betah di sini nggak seperti yang lainnya. Gue akan melanjutkan jalan-jalan itu. Nah di situ ada ruang tapi di tutupi dengan pintu yang bergaris-garis nggak bisa keluar, layak sepi sunyi. Siswa menatap gue, anang-anang tak segitu ini sekian banyak yang sekolah di sini karena sekolah ini anggap seperti penjara.
            Gue melihat lapangan ini, setelah di lihat hasilnya lapangan ini perlu bagus. Tak salah lagi ada fasilitas penunjang juga minim karena terlihat oleh siswa dan sekitarnya. Di sudut kami gue malangkah menemui kepala sekolah di SMA Negeri 2 Surabaya. Begitu sudah sampai di sana gue masuk dan ia sapa ‘Assalamualaikum  Pak kepala sekolah’ lalu kepala sekolah SMADA menjawab dengan santun ‘walaikumussalam warohmatullahi wabarakatuh’. Kepala sekolah di mempersilahkan gue duduk di kursi empuk dan bicara sedikit mengenai penelitian di SMADA. Suasana di ruangan sekolah cukup luas, ada AC bikin suasana agak dingin, dan ruang fasilator begitu lumayan, dan prestasi sudah di raih oleh siswa setelah memperjuangkan sejarah SMAN 2 tersebut.
            Gue mulai dialog dengan kepala sekolah. Tak hanya gue aja, tapi Mas Febry dari Alumnus SMKN 6 Surabaya yang menemani kita dalam penelitian itu. Gue sedang wawancarai dengan kepala sekolah.
            ‘Bagaimana kabar bapak’
            ‘Alhamdulillah baik semoga di berikan sehat wal afiat dan juga memberikan           kemudahan oleh allah s.w.t’
            ‘Pak, mau bertanya sebenarnya SMAN 2 Surabaya sebagai sekolah kawasan, dan bagaimana sekolah ini sebagai sekolah kawasan’
            ‘Yah pertanyaan yang bagus, SMAN 2 Surabaya ini sebagai sekolah yang berakhlaqul karimah sebenarnya sekolah ini sebagai sekolah kawasan, karena mengaplikasi siswa yang ingin sekolah di situ harus mempunyai kemampuan yang kuat, sehingga sekolah ini menjadikan salah satu sekolah kompleks, agar siswa selama belajar di SMADA ini menjadikan subtansi siswa yang ingin memperluaskan eksistensi terhadap siswa yang ingin menguasai pelajaran. Yah bisa kemungkinan siswa perlu mengasah diri lewat Tes Potensi Akademik sebelum masuk di sekolah tersebut, dulu kan ada ujian RSBI, karena di hapus oleh pemerintah maka ia akan mengadakan tes potensi akademik’ jelas pak Kepala sekolah SMADA, kalimat penjelasan begitu panjang.
            ‘Oke, kan sekolah kan selain siswa yang menerima kawasan dengan mengasah dengan TPA sebelum masuk di situ, nah kenapa TPA sebelum masuk sebagai syarat masuk di sekolah tersebut?’
            ‘Terima kasih, jadi mengapa tes TPA menjadi salah faktor utama siswa yang ingin masuk di sini karena ada keinginan oleh siswa, ada juga siswa yang keyakinan diri, dan juga siswa yang menjadi teladan. Sekolah kawasan mempunyai pola fikir yang tinggi maka jelas Tes TPA ini memberikan solusi bagaimana siswa akan mempersaingan nilai baik rangking kelas maupun prestasi yang di capai.’
            ‘Bicara soal siswa SMADA bersimbolis kuning. Pada dasarnya siswa ada juga mempertahankan angkatan siswa karena sekolah memiliki sejarah. Mengapa demikian?’
            ‘SMADA ini salah satu sekolah yang berjiwa gaul, dan sebagaian besar kultural dengan etika cara menumbuhkan jiwa mandiri, seperti di katakan oleh pendidikan. Kita juga manusia yang melakukan belajar dengan mudah, maka sekolah ini sebagai bekal untuk menggali ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai wadah kebutuhan masyarakat. Dulu sekolah ini di pakai pada zaman belanda, karena ketika sekolah ini di buka situasi pertama sekolah ini terlalu minim fasilitas, dan sampai sekarang bangunan ini di mempertahankan sebagai mengenang jasadnya itu.
            ‘Berati kita mengambil kesimpulan bahwa sekolah SMADA sebagai berakhlaqul karimah dan jiwa prestasi. Baik bapak terima kasih ya. Bolehkan mengelilingi sekolah di sini untuk mengetahu seberapa jauh kehidupan siswa di sini?’
            ‘Ya makasih anak-anak yang sudah mampir ke sekolah, kalian boleh mengelilingi sekolah dengan senang hati, dan jangan lupa terus beriktiar dan berdoa agar suasana di sini semakin lancar.’
            ‘kami pamit dulu, assalamualaikum’ ucap gue, meminta pamit sambil memberikan salam kepada kepala sekolah.
            ‘Walaikumussalam, jaga yang baik-baik’ balas kepala sekolah SMADA.
            Tak terasa setelah dialog seputar SMADA ini gue akan menjelajah sekolah itu. Suasana siswa mencakup bagus, tak sepatah ini. Gue dan Febry melihat kelas yang terdapat pada pintu bergaris-garis, gue akan masuk ke dalam. Begitu masuk ke dalam kelas ini ada salah satu siswa yang belajar di sini. Gue akan izin kepada salah satu perwakilan kelas tentang ingin berbagi cerita di SMADA. Gue berbincang santai dengan siswa muslimah. Siswa muslimah SMADA duduk di bangku di kelas XI-MIA. Dan gue terkagum dengan siswa cantik. Ia bernama Adelia, siswa muslimah menyukai dunia kedokteran, tapi gaul terlalu kalbu.
            ‘Permisi mbak kami boleh bicara sebentar’ halus ucap gue.
            ‘oh ya kalian siapa kok memakai seragam sekolah yang berbeda’
            ‘yah ini gue meneliti sekolah di situ. Kebetulan bulan puasa ini banyak manfaatnya.’
            ‘hahahahaha betul sekali dong.’ Ujar Adel.
            ‘di SMADA sendiri ada aktivitas unik di sini?’
            ‘Yah kebetulan dek ada kegiatan di kelas, ketika pas jamkos ini ada situasi yang menarik karena ada memanfaatkan jamkos dengan aktivitas yang seberapa besar saja.’
            ‘kalo bicara tentang Viva Smada! Kenapa yel-yel ini menjadi pembangkit semangat di sekolah?’
            ‘Oh ya benar dek, Viva Smada ini di ambil dari salah satu kekompakan di SMADA, mungkin kalau ada pertandingan atau event lain sengaja memeriahkan warga SMADA mengomplikasi dengan semangat biar nanti kalo memang kita akan menyambut dengan sendirinya.
            ‘Mbak adel, benar sekali ada kekaguman Viva SMADA sebagai slogan di SMAN 2 dan menurut kamu di kelas ada situasi yang menjengkelkan selama belajar di sini?’
            ‘GR-an sih dek. Yah kan SMADA ini dulu kelas 10 ada dikit masalah mengenai PR. Nah ketika ada mengerjakan tugas kan luamayan. Tapi guru sedikit bandel sih tugas, kalo sampai ada kejadian itu lagi nanti nilai bisa di kosongi gara-gara tugas itu. Yah itulah menjadi kejadian yang superiseng.’
            ‘Yaudah ini mau jalan-jalan lagi. Aku pamit dulu.’
            ‘Oh ya kamu kan riset yang pengalaman. Aku boleh ikut biar nggak sendirian.’
            ‘Oh boleh kok nggak bayar alias gratis nih.’ Seru gue.
Setelah cakap-cakap gue menjelajah lagi. SMADA tak hanya salah satu sekolah terindah, tetapi juga sekolah yang mendukung dengan tenaga pengajar dengan professional. Sekolah ya bikin ia eksis sampai hingga masa-masa yang indah. Kira-kira pendapat guru mengenai SMADA tersebut apakah ada yang tingkah siswa selama belajar di sini.
            Pak Yoni :
            Kalo di kelas ini ada sedikit siswa yang kurang memperhatikan saat pelajaran. Begitu ia ada tugas yang di berikan namun siswa masih berkesempatan di sini maka nilainya seadanya. Dan juga ketika ada siswa yang memperhatikan di kelas saya terasa sudah cukup enak tapi maksimalkan efek waktu untuk mendengarkan dan mengamati.
            Bu Intan :
            Ketika upacara di kelas. Ada siswa kelas berapa itu banyak yang mengeluarkan suara. Nah ini sulit di amankan karena kan upacara sebagai siswa di siplin. Maka ia akan memperingatkan pada siswa yang sedang mengalami masalah tentu akan menyelesaikan dengan cara tertentu.
            Pak Harto :
            Jika dari lihat dari lingkungan kelas cukup baik. Tetapi kita menjaga lingkungan SMADA. Mengapa demikian maka ia akan menjadi siswa yang mencintai lingkungan. Jangan ada satu pun yang merusak lingkungan SMADA. Jadi minta perhatian agar senantiasa siswa ini memiliki jiwa yang prestasi.
Di luar benah otak gue siswa SMADA ini semaksimal dengan kebiasaan siswa tetapi jika ada siswa yang bertingkah seperti itu maka siswa merasa stress kalo aktivitasnya cuman bengong doang. Gue berjalan di kantin. Kalo di lihat siswa ini suka dengan kantin, menurut gue kebanyakan siswa yang kejadian yang hal ku duga ketika di kantin. Ada siswa yang ketika jam pelajaran malah ada yang makan di situ. Ketika pulang ada siswa bertingkah yang bergaul dengan penjual kantin, dan sebagaian besar pas ada guru malah di bentak-bentak.
Setelah gue jelajah ke kantin. Gelutuk gue makin aneh banget, ia melihat gedung kelas yang besar terdapat ada 3 lantai itu isinya kelas dan juga ada auditorium SMADA yang luasnya tergantung oleh siswa yang menempati fasilitas tersebut. Kemarin SMC 2014 gue melihat ada siswa yang banyak mengikuti SMC mungkin dari berbagai sekolah di jatim.
Terakhir gue akan menjelajah masjid. Ketika melihat di masjid tetapi lokasinya di atas. Bangunan ini ada sejumlah anak tangga yang ingin beribadah di masjid SMADA. Begitu ia naik akhirnya suasana di sekolah kompleks ini cukup melihat teropong kota yang sekarang ia lakukan. Gue pun mengangguk suasana sekolah dan semacam orang yang sepenuhnya ada kegiatan yang harus di jalani.
Sesudah gue beribadah di masjid, dan jelajah SMADA selesai sudah gue akan meninggalkan tempat ini. Gue belajar banyak bahwa SMADA ini memiliki kualitas yang memiliki sarana dan prasana yang bertujuan ingin menganugerahkan siswa yang berakhlaqul karimah dan juga sebagai penyemangat siswa menjadi tanggung jawab yang utuh.

Tak serasa di lingkungan SMADA ini sampai di sini. Sampai-sampai gue mengeluarkan air mata, banyak pembelajaran yang kita ambil selama jelajah dan juga mempengaruhi dengan kepekaan yang mempertahankan bangunan yang secara kompleks. Inilah perjalan hidup menuju lingkungan masa depan.

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...