Sunday 22 July 2018

Esok Hari adalah penentuan Takdirku

Tiga hari berlalu
Surat kabar mengabarkan bukti plagiasi kepadaku
Isinya begitu tega dengan karya sendiri berujung plagiat
Menyebutkan sumber dan link
Aku pun pasrah

Semacam teguran besar
Sanksi plagiat dinantikan oleh publik
Perempuan itu di lecehkan padaku
Betapa sulitnya mengancam dunia akan memusnahkanku
Ku yakini aku sudah muntah dari kecil
Menangis terus sampai meranah ke penjara
Aku hanya menunggu kesedihan di hadapan publik

Bahwa aku sudah tak betah lagi jadi peresensi karena tak kuat mengulas dengan memetik sebuah sumber

Surabaya, 2018

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...