Tuesday 31 July 2018

Kesunyian Di dalam selama dua hari

Ketika aku menempuh perjalanan ke tempat tujuan
Sampai di sana aku berjalan kaki ke Masjid
Sambil beribadah shalat fardhu
Saat melangkah pasti bermukim dengan waktu

Sebelum adzan aku berpikir
Sahabat hadir di sini nanti akan membawa pengorbanan penuh susahnya payah
Shalat pun tak tertinggal
Menunggu kehadiran tanpa kepastian
Seperti mengusik kepergian
Sudah berusaha menjemput di sini tapi saat menjelang jam sebelas malam
Tiba tiba mataku mengantuk

Aku ingin tidur
Tapi orang keluar dari tempat penginapan
Saat tidur mencoba untuk nyenyak
Bantal U pun bolak balik berposisi
Inilah malam di Masjid
Keesokan harinya aku bergegas di sekolah dasar

Menghadirkan manusia
Berbaur inspirasi
Menularkan profesi kepada anak didiknya
Cita-cita yang dinantikan saat dewasa kelak
Sepulang dari sekolah berkumpul di tempat refleksi

Manusia menginspirasi adalah hal yang menghasilkan inspirasi kehidupan
Menciptakan kesempurnaan

Sayang, refleksi tak kunjung nyaman
Searah dengan masalah utama
Adalah pengorbanan penuh susah payah
Akhirnya langsung menyerahkan diri untuk membebani tanggung
Aku mengecewakan jauh jauh hari bersapa dengan orang luar

Akhirnya aku berbicara bahwa tahun depan akan mengintip lagi
Jika aku betah hingga sore hari
Seakan-akan dicernai sebuah perjalanan
Menuju ke Masjid Agung
Bermalam di I'tikaf
Tidur di sana
Serasa membagi waktu antara diri dengan ibadah
Selama dua hari hanya memurnikan kesunyian secara mendalam
Hanya bisa pulang ketika pagi menjelang siang kelam
Pada esok hari
Bercengkraman suatu saat nanti

Karanganyar, 29 Juli 2018

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...