Thursday 5 July 2018

Tiket Merah untuk Peresensi

Plagiasi terjadi tiga kali
Saat menerima pesan buruk dari redaktur
Sungguh menyedihkan terpajang bukti plagiat
Otak ku pusing
Ambisi menjemput hukum
Seperti koruptor terjerat kasus
Sekali-kali mengguras dendam
Tiket merah untuk peresensi

Tiga kali bersalah
Tiga kali beralasan
Tiga kali berderai air mata
Tiga kali mengintai satu persatu
Tiga kali kiasan meleleh
Tiga kali berderai tangisan
Tiga kali membangkai namaku

Bertahan selama sebulan
Akan tetapi tidak bisa menerima
Melainkan tolakan ukur berujung dosa
Setelah ini kemana jika menguras khilaf
Tidak akan terpajang lagi selain bertikai lembar demi lembar
Akan selalu terpendam di liang lahat

Surabaya, 2018

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...