: Kisah dari Bung Zayyin Achmad
Ketika aku berkawan dengan Zayyin
Berjalan menuju Rumah
Ia semata-semata Zayyin merasa berubah pikiran ingin bertemu Mas Teguh
Perasaan pria kelahiran Gresik
Sengaja menatap tajam
Lama-lama kemudian aku bertemu dengan sosok ganteng
Teguh dan Zhyla sedang mengambil gambar
Zayyin menatap serius tanpa segelas bahagia
"Zayyin, kamu sedang apa?" Kataku
"Diam Ivan" Jawab Zay mereaksi marah
"Kamu kenapa?" Tanyaku penuh sedih
"Kalau kamu menganggu lebih baik pulang di Rumahmu daripada dapat bahagia darimu"
Aku keluar dari pertemuan
Heran atas perilaku pahitnya Zayyin itu
Pulang dari gedung aku merasa kurang nyaman di hati
Tak lama kemudian aku pulang tanpa meninggalkan hati dan pikiran Zayyin itu
Teguh dan Zayyin berpeluk
Atas rela terima kasih atas pertemanan penuh kemesraan
Teguh tidak tahu melihat kehadiran Ivan
Ia sudah melawan pengorbanan hati dan perasaan
Di Hari esok
Aku menemui di sebuah jalan desa yang riuh
Menggunakan jalan kaki untuk sampai di sana
Untuk berjumpa lagi dengan Zayyin
Kali ini bertemunya di sebuah pasir
Zayyin merasa berubah pikiran
Bahwa menewaskan kekejaman melalui drama psikologis
Malam tiba
Aku terselumbung dengan Zay
Hampirnya sudah mengorbankan hati persahabatan
Okie mengejar Zay
Sebelum pagi
Zay meninggalkan kota tanpa bekas jejakmu
Aku menunggu Zay
Ia sudah pergi
Inilah mimpi yang mengorbankan perasaan dan hampa
Surabaya, 2017
No comments:
Post a Comment