Sunday 12 November 2017

Dari Kota Pahlawan untuk Tanah Pasundan

Hiruplah dingin di Tanah Pasundan
Semenjak seminggu mencicipi sarapan pagi
Detak cerah mengagumi segar sambil mengoyah hangat
Bahagiakan kebersamaan pasca meninggalkan Bandung Lautan Api
Melangkah kaki ukir sebuah otentik
Gemerlang semetik saat jalan raya dipadati kendaraan
Mengundang riuh-riuh kota
Dari kota pahlawan sementara tertinggal
Mengusap wisata bersejarah
Sepotong rindu digumamkan sore

Malam berlarut hujan
Seraya mencicipi kopi
Meranggut asa sepucuk ngopi santai penuh keceriaan
Dengarkan aspirasi di Malam minggu
Tidak bisa tidur
Bisa menikmati sensasi swafoto
Rentangkan pena mengebah sebuah catatan
Persembahkan untuk pasundan
Dan aliran yang mengerik sana sini
Inilah Bandung
Dan lautan api termegah di udara
Menakjubkan sepanjang lautan Bandung
Mengores di aliranmu
Semeluk getar memudar kelam

Bandung, 2017

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...