Dengan badan dan ruh menjiwai hening
Tenggelam cinta sehempas bangun subuh
Melalui dirimu dan tubuh
Lebih peka dari meluluh
Bagimu, adalah menerangkan cahaya
Dari binarnu, tatapanmu bermula saat layar bertabuh
Selepas senja pada setiap ingatan yang kembali pada hati dan akal
Bagimu, engkau arah memandang dari ujung timur
Membebaskan segala penjuru hati
untuk dirimu berdayung di laut
Menggerahkan angin dilesat sama dengan melayang di udara
Terasa benar hatimu disentuh
Raga bergetar setiap kali dipersatukan antara air dengan mengembun suhu dingin
Kamu wanita mendayung sambil dilantunkan syair di hadapan langit
bagimu, jarak dan waktu adalah gerak rindu
Semua akan rindu pada waktunya
Bahagia masih bisa merawat rindu
Tenggelam cinta menghembus nafas mengerik hati
Melacak jejakmu saat bersentuhan
Di setiap guratmu ada aroma pelukan
Yang terasa dekat meski berdekatan
Belum sempurna bila belum bosan
Entah mengapa aku menulis sajak indah untukmu
Memorimu terlintas landas
Padamu menjalar
Bersanggama memilah kasih dan mengerai nafasmu
Sebelum malam menjulang
Kembali di hari esok
Tertidur pulas bagai memeluk harapan-harapan luhur
Beginu pula kamu dan semesta laut menggelombang
Jika harus sirna maka pasti sirna
Surabaya, 2017
No comments:
Post a Comment