Tuesday 30 January 2018

Memisahkan Tangisan Air Mata

: kepada Faridha

Ku usir mengenggam kesedihan
Bukankah dirimu yang menghasut luka
Semenjak merindukan padamu sebuah keajaiban
Mendesak rintihan hujan berisi kumpulan tulisan begitu mengharukan

Sungguh, betapa menggelapkan kekasihmu
Tidak menaksirkan akal dan pikiranmu
Tetapi merebah padamu sebuah gegabah rindu
Inilah menapis kemaluanmu karena cinta
Sepanjang abadi melekang di hadapan tuhan
Bahwa dirimu pembawa kepercayaanmu selalu

Bangkalan, 2018

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...