Betapa angin meramu di ujung samudera
Sambil melewati jembatan penyembrangan Suramadu
Yang memghubungkan antara kota pahlawan dengan kota yang melayang pada lautan sastra
Serta pulau yang menyelam santri
Ku lewati sebuah kesunyian yang amat indah
Melihat jalan begitu longgar
Terpintas pada sebuah kerinduan
Meski tersirna pada jejak petualangan
Menemukan sebuah kalimat melalui sajak sederhana
Memilah kemaknaan terhadap kecintaan sang santri
Terjelebah ku penggal di hadapan pujangga Madura
Tuliskan di sebuah petang panjang penuh kesenyapan sangat mengagumimu
Hingga tergores di balik sepinta pagi terkurap pada perjumpaanmu
Selamat dan sentosa
Tuhan akan memberkahimu
Bangkalan, 2018
No comments:
Post a Comment