Tuesday 5 June 2018

Malam Kedelapan belas

Melihat keajaiban akan menjelang akhir bulan Ramadan
Sebelum meninggalkan tempat tinggal yang tercinta
Kini mengulurkan taubat lalu duduk merenung
Kemudian merayakan dengan segala cara

Bahkan mengucapkan karena pengabdian kepada jiwa yang membelenggu jin
Sedangkan memakan roti hanya seperempat bagian
Kemudian berjalan menuju ke tempat peristirahatan terakhir
Saat itu ia mencambuk tubuh kerajaan yang maha kuasa
Lama lama akan mati

Sia-sia akan mati di hadapanmu
Sepertinya ia sudah tidak hidup sebatang kara
Melainkan berdoa untuk dinantikan kau di surga yang kelak

Surabaya, 18 Ramadan 1439 H

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...