Monday 11 June 2018

Malam Kedua Puluh Tiga

Segan tertuang dendam sangat kejam
Sungguh menduga betapa dunia makin mengagumi harta
Ia betah mengarungi impian
Serupa impian kian menetes

Seraya kegempihan telah mengurai nafsu
Digital selalu susah dinantikan
Akan tetapi ia rela mengeluhkan jawaban
Atas sesuatu dinilai ketabahan sangat geram

Apa pun bukan kesalahan orang lain
Ingat semuanya itu punya tembok kesalahan terhadap batinmu
Tidak tahu apa alasan mengayomi kamu
Sejauh ini menggeledah jiwamu
Dan mengasuh jauh dan berkelana sendiri di sana

Jember, 23 Ramadan 1439 H

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...