Saturday 7 January 2017

Khayalan Tingkat Tinggi

Khayalan Tingkat Tinggi

Melenceng fikiran
Enggan betah lahap tertidur
Bukan peputaran waktu
Melainkan padi ditanya oleh awam
"Kemanakah engkau?" tanyaku
"Menuju kesuatu yang tiada tandingannya"
Sengaja menyesal dibalik kemarahan ayah

Lantas malam larut persimpangan jam 11
Kasihan mencambuk punggung
Karena aku ini pembohong
Dan tak kuat menahan hawa nafsu
Mereka bersalah atas perilakumu
Betapa sepeda gunung pergi dengan sendirinya
Di samping itu melontarkan imaginasi

Karena bekas cambukkan punggung
Maka terbanting tulang menghabiskan waktu tenggang
Kini ia berkhayal tentang perilaku
Dengan perbuatan bukan ajal yang tumbuh

Surabaya, 7 Januari 2017

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...