Khayalan Tingkat Tinggi
Melenceng fikiran
Enggan betah lahap tertidur
Bukan peputaran waktu
Melainkan padi ditanya oleh awam
"Kemanakah engkau?" tanyaku
"Menuju kesuatu yang tiada tandingannya"
Sengaja menyesal dibalik kemarahan ayah
Lantas malam larut persimpangan jam 11
Kasihan mencambuk punggung
Karena aku ini pembohong
Dan tak kuat menahan hawa nafsu
Mereka bersalah atas perilakumu
Betapa sepeda gunung pergi dengan sendirinya
Di samping itu melontarkan imaginasi
Karena bekas cambukkan punggung
Maka terbanting tulang menghabiskan waktu tenggang
Kini ia berkhayal tentang perilaku
Dengan perbuatan bukan ajal yang tumbuh
Surabaya, 7 Januari 2017
No comments:
Post a Comment