Sunday 1 January 2017

Selalu Mengalah

Selalu Mengalah

Aku betapa kecewa
Dengan kalian
Gugup dalam mengejar waktu
Tak bisa tertinggal
Ulah layar tersambar mata manusia
Pergi melenyap di ujung kalbu
Lenyap sudah
Tekad tersina oleh mimpi

Tidur menutup mata
Tertangkis lalu memutus asa
Semua karena takdir
Tiada jalan lain selain dia
Mungkin memungkiri
Bahwa rasanya digugur
Pena dihabis zaman
Hujan menyerka bulu
Batu terlempar pada laut
Tidak bisa menahan ketenangan
Aku nangis
Di hadapan manusia juara
Ku pergi tanpa percaya sama aku
Retak waktu yang direntang

Surabaya, 1 Desember 2016

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...