Monday 5 February 2018

Aku Penyair Muda, Bukan Anak-Anak

Semenjak beristighosah
Aku bersua dengan adik kecil
Bukannya aku penyukai cerita anak
Bapak selalu menegurku
"Kamu beristighosah atau mengobrol dengan anak kecil?"
Jawabku dalam hati yang remuk
"Bapak ini sombong dan bertingkah bodoh
Setiap ramai selalu ditegur
Tua tak berkebaikan
Malah tersulung pada anak Muda"
Aku penyair muda
Bukan penjiwa anak

Aku mahasiswa
Aku bukan petingkah kanak-kanak
Remaja berpikir tinggi
Malah bapak yang membelenggu anak muda
Ku pikir aku membakar dendam pada orang lain
"Bapak nggak punya hati!
Menghina usia muda
Niat bersikeras membodohi anak muda dengan membunuh jiwa
Yang terlampir di kota pahlawan adalah perpaduan antara ketiadaan dengan penderitaan bagaikan Chairil Anwar
Yang membunuh tubuh sejak usia muda
Penyair bukan takdir
Penyair terkekar keresahan tuhan
Dan bapak jangan seenaknya membesuk anak muda
Mendidik penuh hidup dan mati

Surabaya, 2018

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...