Sunday 18 February 2018

Menulis Sajak Sunyi di Kota Probolinggo

Minggu pagi dihempas udara segar
Diawali kabut terlalu dingin hingga mengigil
Bangun tidur teruntai sunyi sambil membalut kediaman
Sambil menyeruput kopi hangat
Mengusar pelita diujung padam
Tergerusut pada selipan panjatan malam
Membaca ayat di kerumun oleh pancaran awan
Mengudara sunyi dihempas kenangan
Sepanjang sunyi sepenak oleh pancaran udara segar
Jika merasa dibedebah oleh malam sejuk diendap cinta semati
Semayam tanah dikuburkan
Diremuk melalui sajak sederhana
Persembahkan untuk hari begitu mencerahkan
Saat mengumpar darat digempita oleh serumpun keningan hayat
Digersang ujung timur akan menerbitkan matahari cerah
Melangkah tanpa kenal lelah

Probolinggo, 2018

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...