Ada Apa dengan Ria (4)
Pagi hari atas nama Ria dalam perjuangan seorang gadis
Tidak bisa ku menganggu dari segala menyakiti hati
Tidak bisa rasakan jika pertemuan hanya menatap wajahnya
Belum apa-apa melihat sahabat lain bergaul tanpa habis
Dia sampai mana titik pengorbanan dalam melawab rasa ketegangan bagi mereka?
Selain biasa terkagumi oleh suasana berbeda dengan peristiwa tidak tahu harus ku lakukan
Mungkin mengaku tanpa meninggalkan orang tercinta
Alangkah bingung mau pergi kemana setelah menghayati bunga mekar menyeluruh alam semesta
Setitik daun menyebar kewanitiaan berisi cahaya putih
Percayakanlah kepada sang maha kuasa
Kasur mengantarkan mimpi melihat bulan purnama
Ibu mengatakan kau terlihat jelas di matamu
Selaras malan penuh kelemahan hingga tiada data
Serupa dengan lukisan tergambarkan terhadap hidupmu
Keraguan membawa perasaan terlalu tersinggun
Biarkan segala yang melewati masa itu
Surabaya, 31 Mei 2016
Untuk Sahabat Dekat
Ria Filosophia Dika
No comments:
Post a Comment