Ramadhan di Tengah Gelap Gulita
Saat sahur berjalan seperti biasanya
Namun ujung itu mati lampu
Semua warga pada heran atas insiden kejadian yang nyata
Tidak bisa melihat apapun dalam gelap gulita ini
Di depan kegelapan aku tidak bisa merasakan pegangan benda
Resah mengundang kebingungan dalam keraguan ini
Mungkin Ramadhan ini terasa penuh cobaan srgala rintangan
Bulan sabit menutupi badai hujan berwarna putih
Tidak seperti memungkinkan segala kesenangan itu
Serasanya juga catatan ini menutupi semua kejadian ini
Seandainya ku tahu ramadhan penuh ampunan
Bagaikan langit berseri mengilaukan cahaya pintu syurga
Suatu tempat untuk orang-orang yang berbuat kebaikan
Ketika pergi pandangan itu gelap tiada jalan lain
Menggambarkan misteri sebuah cahaya merah menyala
Cahaya merah mengerutkan senyuman manis
Rela sekali tuhan yang menganggu ketenangan ini
Terjadi bila suatu waktu nanti entah sampai berapa wajah orang tidak bisa ku temui
Kiranya berdoa semoga tuhan memudahkannya
Surabaya, 9 Juni 2016
No comments:
Post a Comment