Saturday 18 June 2016

Ramadhan di Tengah Gelap Gulita

Ramadhan di Tengah Gelap Gulita

Saat sahur berjalan seperti biasanya
Namun ujung itu mati lampu
Semua warga pada heran atas insiden kejadian yang nyata
Tidak bisa melihat apapun dalam gelap gulita ini
Di depan kegelapan aku tidak bisa merasakan pegangan benda

Resah mengundang kebingungan dalam keraguan ini
Mungkin Ramadhan ini terasa penuh cobaan srgala rintangan
Bulan sabit menutupi badai hujan berwarna putih
Tidak seperti memungkinkan segala kesenangan itu
Serasanya juga catatan ini menutupi semua kejadian ini
Seandainya ku tahu ramadhan penuh ampunan
Bagaikan langit berseri mengilaukan cahaya pintu syurga

Suatu tempat untuk orang-orang yang berbuat kebaikan
Ketika pergi pandangan itu gelap tiada jalan lain
Menggambarkan misteri sebuah cahaya merah menyala
Cahaya merah mengerutkan senyuman manis
Rela sekali tuhan yang menganggu ketenangan ini
Terjadi bila suatu waktu nanti entah sampai berapa wajah orang tidak bisa ku temui
Kiranya berdoa semoga tuhan memudahkannya

Surabaya, 9 Juni 2016

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...