Friday 17 June 2016

Ada Apa Dengan Rokhman? (2)


Ada Apa Dengan Rokhman? (2)

1.      Semasa SD masih kesadaranku tidak terkontol lagi sedikit pun

Di kelas satu SD tergambarkan satu peristiwa yang sangat mengerikan

Serta selalu mengikuti kecewaan pada kita

Ia namanya Billy. Seorang famous[1] dengan hartanya

Semenjak mencari peralatan yang pas untuk main game

Memprihatinkan banget aku tidak tahu cara membongkar selama ini



Tidak disangka Billy dan kawan-kawan lainnya pada lihat game

Billy berhasil menghipnotis game yang di mainkan

Di samping itu aku tertular game dan terpaksa dengan satu kali

Lama-lama akan mengacaukan suasana pembelajaran ini

Seharusnya sekolah tempat menuntut ilmu bukan sekedar melakukan kebiasaan yang tidak wajar dalam fikirannya



Sedikit menyebalkan sekali tapi tidak berani mengatasi kebiasaan yang tidak bernilai manfaatnya

Guru telah datang lalu memberi peringatan dengan membentak anak-anak dengan perilaku tidak jujur

‘Inilah apa yang kalian tonton?’ kata guru penuh amarah

Aku lari keluar dari kelas penuh radikalisme[2]

Billy dan Guru akan menegur harta atas kebiasaanmu tidak masuk akal

Bagaimana lagi seharusnya diawasi oleh orang tua dan merampas harta Billy sebagai melanggar aturan sekolah




2.      Tidak seperti kejadian sebelumnya

Refyan Robby teman SD kelas 2

Sosok ini cukup mengenaskan dalam pembelajaran di sekolah

Sehari Robby hanya mengada-adakan saja dari suasana

Bahkan tidak bekerja sama antar Robby karena sebal denganku

Setiap pelajaran kadang berbicara selalu gugup sekali



Kemundian itu merambat kekuatan jiwa ke Robby

Sayang ketika bertengkar Robby ingin membalas perbuatan dengan strategi pukulan yang pantas melukai tubuh

Sesuai dengan guru beladiri atau tidak pernah belajar beladiri namun bisa melatih sendiri

Bu Isna hampir mengecewakan Aku dan Robby atas pertentangan yang menilai konflik antar sahabat yang ku alami

Tidak mau taruhan para berdua tetap rukun dan dijalani



Suasana pun hampir tenang lalu duduk dan menuntut ilmu

Saat mendengarkan guru dan Robby tidak bersatu lagi

Sepulang dari sekolah aku terasa khawatir dengan Robby

Begitu juga dengan Robby. Tidak tahu kelemahan dari Si Boy

Alangkah detailnya hampir menembus kesalahan yang ditimpa

Ibadah pun tetap kejar meski tentang pertentangan dengan sahabat sangat akrab sekali dan selalu perhatikan pola pikir melayang kemana-mana




3.      Lain perbedaan dengan kelas 2

Saat kegiatan bina diri tak kalah serunya

Aku juga nyaman terhadap kegiatan yang menghibur

Anehnya di sekolah selalu mengasa kreatifitas dengan buat mani-mani

Yaitu sambungan antara bola kecil dengan tali

Sudah lama menekuni mani-mani dalam kalung dan aksesoris

Tak luput dari pekerjaan yang di nilai ringan



Setiap keterampilan pasti menghasilkan kreatifitas sebaik mungkin pula

Hingga tidak terlalu membawa amarah bagiku

Ketika bermain hanya menjalani batas waktu yang telah ditentukan

Kesenangan untuk membanggakan hari dan waktu untuk anak-anak berkumpul lalu berjalan kembali ke asalnya.

Alangkah baiknya ia menjelajah suatu tempat



Tiada pengaruh dari persahabatan bagai kepompong

Saat perjalanan sambil menyanyikan lagu anak dan yel-yelnya

Seru sekali aktivitasnya di hari bebas untuk siswa disabilitas

Tanpa hal menduga aku masih bingung dengan Robby

Robby tidak peduli dengan kebersamaan dalam berteman

Begitu juga alam yang begitu sepi untuk dia




4.      Saat pagi hari Aku menuntut ilmu agama melalui baca tilawah di Pondok Pesantren

Dari bacaan tersebut menangkap ingatan yang memantul hingga mencerna dalam otakku

Awalnya sholat ashar berjamaah selalu menyimbulkan keributan tanpa henti dari suara yang di hasilkan

Tidak tahu semuanya terjadi sejak kapan dan maknanya?

Dari pertama bermula ketika mengenal ilmu agamanya



Artinya belum mencakupi perilaku santri ini seperti kebiasaan cerita pada teman tanpa berhenti dari bunga

Andaikan saja ketika masuk, aku bingung mencari teman

Akhirnya saat berjalan memang pasti bisa asal memegang aturan yang berlaku dalam Pondok Pesantren non formal

Sekilas dari kebiasaan ngaji hanya baca tilawah atau Al-Qur’anul karim

Berkali-kali ia bisa tertangkap oleh ingatanku

‘Sebenarnya aku tetap melanjutkan perjuangan demi kakek yang telah mengenang kami’ kataku



Sekatang ini suasana ngaji tidak bernilai norma dan etis

Malam dimanfaatkan kesalahan dengan suara drama

Hampir saat itu aku menjalani masa indah

Apalagi membaca kelemahan pada teman sebaya




5.      Saat pagi aku di beri kesempatan untuk mengkaji kitabnya

Di Kelas hanya penonton biasa dalam menghangatkan hari

Jadi gunanya melihat waktu selalu berkontrol

Hari demi hari pelajaran ngaji tetap seperti biasa meski mengingatkan berkali-kali

Karena omongan tidak penting bagi murid terhadap guru

Hampir saja belum merasakan betapa melihat wajahnya pasti tidak percaya pembelajaran agak sedikit galak banget

Hanya saja saat maju selalu memantulkan bolpoin ke kepala seperti paku kepala dengan segenggam tangan



Seakan-akan aku pasti semangat dalam hidup ini

Sepulang ngaji pagi malah aku menghabiskan waktu dengan asyik bermain game di Rental

Tiba di sana game kesukaan akan dimulai dari layar itu

Seolah-olah semakin asyik bermain game perang daripada belajar

Di tengah keasyikan Ibu sibuk melayani pekerjaan rumah tersebut

Waktu semakin terlewat anak ini tak kunjung dan lebih heran sekolah malah telat



Lama kelamaan ibu hampir gelisah dan kadang sedikit merepotkan

Ibu takut menghawatirkan aku terhadap waktu dijalani

Hampir lama beberapa saat emosinya naik darah tinggi dan terpaksa menjemput anak dengan cara yang mengancam waktu belajarnya

Di Rental hanya untuk menghancurkan waktu dan ilmunya

Sampai di tempat wajah Ibu terasa berubah menjadi marah berat

Aku sedikit menunduk kecewa atas insiden waktu yang telah lewat di tengah waktu bermain

Akhirnya jam kosong di bebani oleh waktu digunakan pada jam sekolah berlangsung




6.      Tanpa berlama-lama di sana Ibu akan menyeret tanganku untuk membawa pulang ke rumah secara tidak menghargai waktu

Inilah perbuatan yang patut di contoh berujung kurang etis dan kejadian selalu mengikuti adegan drama yang berkali-kali di Jember

Keluar dari Rental dengan berjalan pulang menuju ke Rumah lalu tanganku terus menarik hingga hampir kesakitan terus menetes air dicampur dengan wajah penuh keringat

Sungguh aku menyesal atas waktu telah menghambat fikiranku



‘Untuk apa kamu asyik bermain tapi malah kamu menghabiskan uang ini hanya semacam game nggak berguna bagimu’ Sahut Ibu dengan ngamuk

‘Ampun Ibu! Ampun! Ampun’ Ujarku penuh kesakitan serius

‘Percuma kau sudah kesal sama kamu! Ingat itu hah!’ jelas Ibu lunak terhadap ucapannya

Hal ini tidak sampai pada durhaka orang tua terhadap anak

Kadang-kadang orang tua susah mengawasi anak dalam menjalankan sesuatu

Ibu juga berfikir aku selalu membandelkan olehnya

Lalu ia mengurung ke kamar bila kesalahan secara ringan

Hampir ketiga kalinya ternyata Ibu mengecewakan anak

Sebab tidak memperhatikan apa yang telah berikan oleh waktu

Sampai di Rumah, masuk orang dengan terpaksa sedangkan Ibu berlari dan melempari benda menghampiriku

Tiada jalan benar dan penuh dosa




7.      ‘Ivan, kau sudah keterlaluan. Berangkat sana! Tidak usah berikan uang sekolah. Memang untuk apa menghabiskan uang dengan tidak penting ini. Ya Allah’ sedih Ibu

Dengan mengundang tangisan air mata di wajah

Aku terdiam habis menerima kekejaman seorang Ibu

Tanpa membalas perbuatan yang tinggi aku terpaksa menjalankan amanah Ibu

Mandi secara cepat lalu mengenakan seragam sekolah secara balas kasihan oleh orang tuanya

Tanpa menolah-noleh Ibu semakin tangis tanpa habis dalam beberapa menit

Maka aku berangkat ke sekolah dengan menaiki sepeda pancal tanpa peduli dengan Ibu



Ketika di perjalanan Aku ikut menetes air mata karena kejadian yang bernilai tragis gara-gara perbuatan tadi pagi yang menyinggung perasaan oleh Ibu

Karena kecewa ditambah dengan keresahanku

Tidak terlalu lama melihat suasana di sekolah

Tiba di sekolah wajahku tambah murung tanpa melihat kejadian apa-apa



Teman-teman telah menyambutmu dengan iseng sekali

‘Ivan kok kelihatan murung sekali. Memang kenapa?’ tanyanya

‘Pergi dariku jangan mendekatiku aku benci kehidupan ini’

Bentukku dengan sedikit prasangka buruk

Muncullah masalah baru di sekolah SD




8.      Mungkin masih terkait dengan prasangka saya sedikit buruk

Oleh karena itu habis kejadianku di Rumah karena perbuatan atas suatu pengorbanan waktu dan ilmunya hanya sia-sia saja

Ini salah satu teman yang memecahkan persoalan tersebut

Memukuli dari angin

Dhenta yang ingin membicara pelan-pelan

‘Ivan, sebenarnya kamu terlambat di sekolah. Ada alasan apa?’ Tanya Dhenta

‘Ini aku maklum jam pagi sedang main game dan sehingga aku memaksa pulang dan melemparkan benda ke saya. Itulah kejadian tadi pagi’ ujarku

‘Itulah kamu tidak menghargai waktu dan menerima nasehatmu pada orang tua. Jadi jangan terengah-engah oleh kebiasaan yang nggak penting. Sekarang tetap jaga konsisten kamu dan waktu’ jelas Dhenta dengan ikhlas



Aku tidak tahan dalam menyerang emosi tiba-tiba cahaya mulai bertebaran

Cahaya putih membawaku dari timur

Betapa kilau cahaya menghampiri dimana-mana?

Yang jelas aku mencari sosok yang menolongiku

‘Ivan dengarkan ucapan saya’ memanggilku dengan bayangan

‘Iya katakan yang sebenarnya’ jawabku penuh meredup

Setiap merendam emosi jangan tersikat oleh hati yang sempit



Karena sampai saat ini dosaku telah menyerang kehidupan ini

Belakangan ini suasana masa dini meski di tengah problematika

Jangan termasuk dosa yang sangat berat dalam kehidupan ini

Terimalah doa kepada tuhan dan semoga kamu tetap bahagia

Bersama mengenggam tangan dan minta maaf kepada orang tua

Bawalah sesuatu memasuki dunia kebaikan yang bisa rasakan

Tidak usah risau atas kenyamanan yang harus merebutnya




9.      Sungguh luar biasa melihat nasehat membawaku menuju jalan yang begitu benar

Tidak ada salahnya jawaban itu tidak berulang-ulang

Mengetahui kunci utamanya adalah mengejar ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih

Keluar dari cahaya, Aku sudah sadar bahwa emosiku telah berbeda

Katakana dengan seungkapan dengan pidato di depan anak-anak

Aku minta maaf atas mengorbankan waktu dan ilmunya

Selama ini aku juga menyesal kejadian pada kalian bahwa Aku mengalami kejadian tadi pagi sehingga aku lupa waktu sekolah mau jalani

Tidak ada salahnya jika emosiku sungguh tidak enak

Itulah dosaku penuh besar beserta mencaci mamki terhadap kalian semua



‘Ivan, sungguh luar biasa! Lain kali jangan mengulangi perbuatanmu lagi’ kata guru mengingatkan dengan penuh tulus dan terima dengan ikhlas

‘Iya makasih Bapak atau Bu Guru!’ jawabku

‘Iya jangan mengingkari perbuatan pada orang tuanya kasihan kamu kena dosa besar’

‘Aku juga meminta maaf atas perbuatan dan kesalahan yang menimpa kalian’

Guru dan siswa saling berpelukan penuh kasih sayang

Serta meminta maaf aku satu persatu oleh teman dan guru



Sepulang dari sekolah Aku tak pernah mengulangi lagi

Sedangkan Ibu sedang hanya mendoakan untukmu

Untuk mengampuni dosa yang terjadi sebelumnya




10.  Pagi yang penuh cerah mengelilingi suara burung sangat berkicau

Bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah

Sebelum berangkat alangkah baiknya ia sarapan untuk menguras energiku

Berangkat ke sekolah tiba-tiba ada seseorang yang menaiki sepeda bersama dengan ibundanya

Sampai di sekolah aku berjalan di Kelas seperti biasanya

Ia namanya Hervina Putri atau disapa Vina

Sosok wanita ini asal Kediri



Kebiasaan Vina ini selalu mengenal kehidupan yang lebih cenderung mencari jati diri serta mengambil pesan moral

Bagiku heran atas kedatangan Vina yang penuh sadis

Selain itu Vina mengajariku tentang teman penuh berate

Sementara Vina setiap hari memanfaatkan waktu dengan belajar untuk menuntut ilmu yang disiapkan

Tidak hanya itu Vina juga membantu pekerjaanku

Tanpa berangsur-angsur karena fikiran yang melayang maka

Aku menatap kejadian oleh Vina tanpa jejak kaki

Keluar dari sekolah dengan menaiki sepeda gunung itu



Tanpa berlaku aku langsung mengikuti jejak Vina

Jalan menuju pulang tidak sedikit seru dari detektif

Artinya perlu melacak kembali kasus itu




11.  Ngaji sore mendekati sosok beliau antar jarak jauh

Vina dan Ibunda mencoba ngaji di mushola TPA di sini

Mungkin dari pertama kadang lumayan sekali belajar ngaji

Tidak kecuali bila ada teman partnerku Shofiana Putri



Teman sebaya membawakan Vina menjalin persahabatan

Setiap hari Vina sempat meluangkan waktu dengan bercerita

Palingan tidak mudah bila mengobati rasa rindu mereka

Sepulang dari ngaji ada sesuatu yang paling mengenal untukmu



‘Vina, Tunggu aku mau ngomong sesuatu’ kataku agak redup

Tidak terkecuali bila Vina ingin mendengarkan dariku

‘Iya ada apa?’ jawab Vina penuh prasangka dalam mata

‘Aku kenalkan sama kamu?’ tanyaku

‘Iya boleh’ Jawab Vina penuh mencoba kenalan

‘Namaku M Ivan Aulia Rokhman dan namanya siapa?’

‘Namaku Vina, Hervina Putri. Salam kenal Van.”

“Bagus Ivan, Vina ayo pulang mumpung belum maghrib’

‘Van kita ketemu lagi. Sampai jumpa’ sambung kata

‘Sampai jumpa Vina semoga ketemu lagi.’ Jawab Senyum

Perkenalan membuat terasa bahagia di setiap kebaikan




12.  Sesuatu yang tidak bisa terjadi setiap seumur hidup

Vina melanjutkan sekolah dengan menggali ilmu terapan dan bertuturan dengan teknologi yang begitu canggih untuk dia

Mereka tak terasa pagi mulai bersinar aku melihat Vina



Kali ini Aku bersama kelas 3 SD mencoba ulang kembali

Setelah mengalami reinkarnasi[3] selama beberapa kali

Artinya banyak cobaan yang perlu di detailkan hingga kini



Tidak selalu menghadapi situasi yang kadang tak bisa di dalam

Tiba-tiba saya memberi hukuman dengan di pukuli penggaris

Penggaris itu adalah senjata untuk orang yang nakal

Tak mengaku tidak tahu gunanya memegang penggaris

Aku terlalu curiga bertingkah 2 orang dan juga guru yang membosankan

Walaupun memaksa tetap ku jalani sehari-hari kadang pasti terikat dengan suasana yang cukup nakal sedetik pun mencoba mengerjakan ulangan matematika penuh ikhlas

Satu persatu fikiran dari beberapa soal hanya gampang sekali



Mungkin ketemu idenya lalu menghitung secara teliti

Jawaban penuh mudah sekali sampai rumusanku selesai

Serahkan oleh guru

Beberapa menit kemundian nilai matematikaku akhirnya bagus sekali




13.  Seiring berjalan waktu ada suasanaku yang lebih kacau

Di kelas 4 suasanaku hampir bersamaan dengan teman-teman lainnya

Robby ini adalah pertemuan terakhir sebelum pindah ke Jember

Waktu untuk Robby sangat banyak sekali sebab Robby lebih mencerna di sekolah yang terletak di desanya

Aku akan mencoba satu persatu di tengah persuasive banget

Selamat datang untuk kelas 4 dimana kalian menemukan

Cara-cara yang anggap serius namun penuh bermakna



Teman-temanku justru memulai pertentangan antara teman

Fiqi membuat ia gaduh antar teman dan Bu Dhila seorang guru sadis sekali terhadap anak-anak yang tidak konsisten

Revina juga membuat keresahan pada Vina dan keluhan akan dimulai

Tidak hanya itu Robby dan Firly juga membuat keributan yang sampai pada adu mulut

Aku tidak tahu kenapa kelas 4 masih berbobot konflik antar teman dan guru tak enak ketika pembelajaran berlangsung



Tiba-tiba berusaha menghentikan suasana yang lebih ramai

Daripada rebut aku langsung terdiam dan menunggu waktu yang telah ku tentukan

Tiada satupun memperoleh prestasi sebelum mengucapkan selamat tinggal pada Vina

Aku berfikir mendesak

Dulu pergi menemui Vina di ruang kelas 3 SD

Di tengah lari staminaku penuh kuat dan langsung tanpa komentar apapun oleh siapapun

Tak teras makin berat




14.  Vina dan Aku di tempat obrolan yang lebih santai

Akhir-akhir ini Vina berubah fikiran dan tidak lama lagi Vina akan mengungkapkan sesuatu untukku sebelum pindah ke Kediri

‘Ivan, maafin Vina ya mungkin saya akan memberi surat untukmu’

‘Vina, kau sudah memperjuangkan dari menuju kesuksesan abadi’

‘Ivan, kita akan mengakhiri cerita di sekolah. Sebelum itu aku akan ngomong sesuatu kamu?’ kata Vina



Ivan kau telah menemani kami dari sejak kecil hingga bertumbuh dewasa seperti kita ini

Dulu tidak ada perbedaan ini dan mengenuai hal apapun yang kita berikan

Seandainya tidak bisa bertemu lagi bila saat yang berbahagia

Aku akan bermigrasi ke Desa tercinta yaitu Kediri

Kota yang banyak kenangan

Oleh karena itu aku titip pesan untukmu Salam untuk keluargamu di Kediri dan orang-orang yang tercinta

Agar selalu memberi slam untuk orang-orang yang tercinta

Dan juga mengoptimalkan sisi kebaikan yang alami sampai jumpa



Tiada terkecuali Vina langsung berpelukan untukmu

Terimakasih yang telah memperjuangkan kami

Tiada satupun yang meninggalkanmu dari sini




15.  Semenjak kelas 6 aku mengakhiri momentum yang bersifat autism

Sebelumnya di kelas 5 suasanaku semakin kacau lagi seiring berubah tingakh laku dan pola sifat pada teman

Artinya bila jalani pelajaran sungguh tidak bisa terfokus dan gaduh

Tidak ada kebaikan yang ku jalani selama ini

Apalagi Aku mengikuti Festival Hari Bumi ini hasilnya banyak manfaat dari buah keterampilan campur dengan suka dan duka sejak kelas 5 SD

Kini aku akan mengamati pelajaran penuh mengambil makna ujian telah menjemput kalian ke jenjang berikutnya



Dari pekerjaan tentu pasti bisa walaupun fokus pelajaran untuk ujian

Dan beberapa diantaranya

Makin mudah dan makin sulit mengerjakan ujian

Dari pertemian simulasi belajarku meningkat hingga kini



Ujian nasional telah beraksi

Kerjalan ujian lalu mengoptimalkan kembali hasil pembelajaran selama beberapa bulan sebelumnya

Perjuangan pada baju merah putih sudah terlewati

Bersama meraih langkah dalam seumur hidup



Surabaya, 14 Juni 2016



[1] terkenal
[2] suatu paham yang dibuat-buat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan.
[3] konsep filosofis keagamaan bahwa setelah manusia meninggal dunia maka jiwanya akan hidup kembali dalam sebuah raga yang baru

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...