Ada Apa Dengan Rokhman?
1.
Sejak kecil ia tidak sadar mau mengalami
sekolah
Di
samping ayahku datang lalu memarahiku dengan keras
Tanpa
memikirkan waktu ia menjalankan amanah itu
Semenjak
pindah di Surabaya terasa mengenal suasana
Di
bandingkan dengan jember desa terlahirku
Selama
tinggal di jember aku mengalami banyak hal
Dari
pertama ia menemani kakek setiap siang
Lalu
ia mengunjungi suatu kita yang tak pernah terlupakan
Namun
kakek itu tidak tahu saya pantas untuk melupakannya
Kakek
selalu pada saya ada apa masalah yang di timbul?
Dia
rela memaksakan kami keluar dari kamar kakekku
Entah
ngapain aku di rumah? Paling hanya bingung
Suasana
berantakan bikin ibu semakin marah
Terus
aku menarik tangan ibu lalu membawaku ke kamar
Mengurung
di kamar hanya butuh sementara
Agar
ibu tenang tanpa menegangkan stress pekerjaan rumah
Ketika
mengurung di kamar aku hanya menangis dengan menetes air mata di wajahmu
Entah
apa yang sebenarnya aku mengurung di kamar
2.
Sejujurnya aku nggak suka mengurung di
kamar
Karena
khawatirnya lama-lama nggak makan dan minum
“bagaimana
cara keluar dari kunjungan ini “kataku penuh sedih
Tak
terasa kurungan kamar hanya sebentar saja
Lalu
mencari jalan keluar lewat pintu penyegar
Di
lapangan jemuran berada di belakang rumah
Selepas
keluar dari kurungan kamar ia hanya suasana biasa
Tanpa
berfikir panjang aku pun duduk dan merenung saja
Malam
hari ia belum bisa melakukan kewajiban pada allah melalui sholat fardhu 5 waktu
tapi sampai detik ini
Aku
masih usia kecil penuh kelemahan seorang pria
Akan
tetapi peristiwa tak pernah terjadi di rumah
Saat
menonton TV mataku sempat berkedap-kedip di rumahnya
Terus
mati lampu secara tiba-tiba
Gelap
gulita menghampiri halaman rumah
Dan
betapanya tak bisa menatap wajah keluarga satu persatu
“Ivan
kamu dimana?” tanya Ibu dengan pelan
“Ivan
dimana engkau?” ujar nazar secara resah
Hingga
detik ini tidak bisa merabah benda di sekitar
3.
Masih terkait gelap gulita di Rumahku
Waktu
terus berjalan tanpa menunggu nyala listrik
Tidak
hanya rumahku mati lampu
Entah
bagaimana lagi menyalakan energi listrik itu?
Andaikan
saja setiap waktu energi listrik di desaku
Selalu
hidup atau mati dengan sangat cepat
Kenyataannya
siang malam di prediksikan mati lampu dalam setiap aktivtias
Kadang-kadang
aku menggunakan energi kutukan
dengan
kedap-kedip mata menancapkan energi lampu
Kemundian
tanpa menduga ia mati lampu keseluruhan
Jadi
aku selalu menambah kesalahan dalam hal apapun
Bagaikan
lampu kita sudah normal kembali dan rasa lega kembali
Atas
semua benda elektronik berhasil menyala semua aliran listrik
Suatu
saat nanti aku bahkan tidak tahu kejadian seperti apa dan bagaimana bisa
terjadi?
Orang
tua dan nenek pasti menasehati kepadaku
Bahwa
tidak mengulangi kejadian lagi
4.
Semenjak sakit, para keluarga terasa
kaget terhadap insiden ini
Oleh
karena itu para keluarga pergi ke jember
untuk
menemui kakek yang sedang sakit di rumah sakit
dari
perjalanan dari Surabaya saat malam hari
sebab
terkagetkan dengan kondisi kakekku
mungkin
hanya berdoa dan memberikan kesembuahan kepada allah swt
untuk
merawat kakek kita di usia yang lebih tua
sampai
di sini ia melanjutkan perjalanan dari Surabaya ke jember hanya membutuhkan
waktu selama 6 jam
salah
satu di antaranya adalah menunggu kesehatan kakek
Beliau
sebagai tokoh ulama dalam penegakkan agama
Sebelumnya
kakek ini sempat mendakwahkan islam sebagai islam rohmatal lil alamin
Terhadap
masyarakat memahami agamanya di jalan allah
Selain
dakwah beliau mendirikan pondok pesantrennya
Di
benahan saya tidak tahu gambaran dari beliau bila kakek sebagai tokoh yang
berindependen sekaligus pandangan Nadhatul Ulama di daerah Jember
Di
tengah perjalanan aku tidak sengaja tidur di mobil
5.
Tengah malam telah melarut para keluarga
pada tidur di mobil
Aku
bangun gara-gara tidurku kurang nyenyak
“Apakah
sudah sampai disana?” tanyaku dengan mata tertutup
Padahal
di jalan raya pada malam hari serasa sepi dan tiada satu pun kendaraan yang
melewati jalan tersebut
Bayangkan
saja bantal yang telah pakau masih tidak mempan
Justru
melihat kiri dan kanan pasti gelap karena tertutupi cahaya hitam
Tiba
di lumajang jangan tersentuh oleh mimpi kakek
Artinya
kondisinya masih stabil atau kritis
Sampai
menit ini keluargaku telah menjemputku
Sesudah
6 jam dari jam 3 Dini hari tiba di desa tercinta.
Tidak
meragukan lagi aku pasti menemui kakek.
Di
jalan penuh lalu lintas menunggu kereta api yang melintas di sana.
Bahkan
aku menghawatirkan kakekku terhadap kondisi fisiknya
Jalan
ini belum pernah rasakan meski di sekitar jalan raya
Sampai
di rumahku aku dan keluarga lari mendadak
Untuk
menemui kakek yang ku sayangi dank u banggakan
Tanpa
terasa kondisi kesehatan tidak tertolong lagi
Para
keluarga telah menyayangi kakek yang telah wafat
6.
Ketika pagi hari jasad kakek telah
sampai di Rumahku
Para
warga tetangga dan keluargaku menyedihkan
Terhadap
kakek yang sudah perjuangkan kita
Sebagai
tokoh ulama dan Masyarakat NU di Jember
Dan
menutupi usia yang tua hingga tak temui lagi selamanya
Tetes
air mata telah mengundang jasad beliau
Selanjutnya
jasad kakek di bawa ke pemakanman kakek
Yang
berlokasi di bukit dekat sawah seluas berapa hektar
Inilah
pemakaman ini sebagai tempat pengistirahatan terakhir
Untuk
kakek yang sangat dicintai
Berjalan
kaki bersama para keluarga dan para warga di sekitar desa kita sambil membaca
tahlil
Saat
berjalan, Aku terus menangisi kakekku atas mengorbankan kehidupan kakek
terhadap kasih sayang anak
Ibu
dan keluarga ikut menangisi kakek atas membantu kakek dalam pekerjaan rumah
hingga obrolan santai itu
Mereka
yang telah menambah kehangatan dan berbakti
Terhadap
pahal yang telah berikan oleh kakek
Selamat
jalan kakek semoga amalan di terima di sisimu
7.
Mengenal jasad di kubur oleh tanah dan
istirahat di sana
Para
kyai mengucapkan bela sungkawa atas kakek
Yang
telah mengenang kami mengelola jalan yang benar
Mulai
dari lahir kakek selalu belajar agama islam
Untuk
menghargai allah dan rasulnya
Saat
mondok, Kakek pandai ilmu agama yang telah peroleh
Mulai
dari Aqidah Akhlaq, Tafsir, Fiqih, hingga Al-Qur’an serta Al-Hadist
Yang
telah kuasai
Sampai
di Rumah, Kakek sudah belajar banyak menuntut ilmu agama yang di pelajari guru
Pergi
di suatu tempat kakek telah belajar menyampaikan dakwah
Melalui
bahasa dalam ilmu agama serta tak patah semangat dalam menyebarkan agama allah
Pentingnya
kesadaran islam tentu menekuni suatu ibadah kita
Dengan
mendirikan dan tunaikan zakat
Untuk
memerintahkan allah terhadap pahala kebaikan yang alami
Setelah
usia muda ilmu kakek terus teringat sepanjang masa
Di
usia beliau tubuh kakek terasa keriput dan berubah kulit
Namun
ia tidak bisa berjalan berkat tongkat kakek
Sampai
akhirnya kakek tiada bisa melanjutkan hingga wafat
8.
Setelah wafatnya kakek yang tercinta
kini kakek istirahat di tempat yang tenang.
Aku
merasa perlu perjuangkan lewat pendidikan yang perlu ditempuh
Akan
tetapi kesadaranku muncul dalam problematika kehidupan ini
Hubungannya
ketika guru yang mempelajari ilmu kadang interaksi selalu tidak jelas dalam
pandangan itu
‘Ivan,
sebenarnya apa tujuan menempuh sekolah agama?’
tanya guru yang penuh jujur
‘Tujuanku
untuk memperdalam ilmu agama saya’ jawabku dengan gugup
‘Berati
kamu harus menaati peraturan dan kawanmu disini’ jelas guru penuh serius
Tetapi
selepas dari sekolah agama justru menimbulkan permasalahan terhadap parenting
pendidikan ini.
Bingung
banget entah mau bawa kemana engkau pergi?
Perlu
waktu lama untuk menemukan solusi itu
Lupakan
masa pendidikan pertama pada suatu apapun
Hingga
tidak bisa apa-apa dari segalanya
9.
Untungnya adikku ikut sekolah di sana
dengan jarak jauh
Ibu
bangga terhadap 2 anak penuh keberanian dan tabah
Siang
hari masih menganggu ibu dalam kesibukannya
Tanpa
lama-lama tanganku menarik lagi terus masuk di Kamar
Aku
terjebak lagi dalam pengurungan kamar ini
Sudah
kedua kalinya aku memang bermasalah dengan kesadaran fisik
Maupun
kondisi psikologi pada diriku
Tidak
terkecuali ada suatu pintasan yang perlu difikirkan
Suatu
pintasan telah ketemu dan keluar lagi
Berkat
ingatanku selalu cerdas atas menemui problem
solving[1]
Sehingga
aku mengaku kesalahan selalu banyak dalam waktu
Lagi-lagi
kebiasaan tidak seperti lagi seperti pada umumnya
‘ini
kira-kira apa yang telah terjadi sebelumnya?’ heranku dengan penuh kebingungan
juga
Banyak
sekali waktu perjalananku sangat panjang
Pagi
hari aku dan adikku berangkat sekolah dengan naik becak
Di
sekolah pakaian saya hanya seadanya tanpa seragam
Cara
belajar selalu mengikuti dengan benar
Akan
tetapi terus terang aku bingung bukunya punya siapa?
10.
Meraih pendidikan tentu penting bagi
kita semua
Masih
menjenjang TK ini pada aneh dalam suasana sekolah
Saat
istirahat saya suka makan mie namun jenisnya tidak tahu
Dalam
makanan mie itu ternyata enak dengan saos itu
Entah
siapa penjual mie di sekolah TK?
Membuat
aku tetap bangga atas penerimaan yang penuh ikhlas
Hanya
saja kaos kampong amerika heran bahwa semua tidak punya nilai kejiwaannya
terasa kurang
‘Eh
ngomong-ngomong siapa ya Ivan itu?’ tanya anak pada bingung
‘Iya
nih Ivan juga ngapain sekolah di sini?’ tanya anak lain juga ikut resah saja
Semuanya
tertatapku secara tidak kasat mata
Artinya
aku tetap menjenjang pendidikan pertama harus jalankan
Walaupun
terasa berat dan perlu juga meraih mimpi
Falam
mengasah kemampuan dengan mengikuti usia beliau
Percuma
saja kakek telah tiada pasti terbenak dalam fikiranku
Begitu
saja tersebut selain melangkahkan pelajaran berikutnya
Namun
siapakah sosok dari Donny tersebut?
11.
Dimanakah Donny ini lalu apa sebenarnya
sekolah di sini?
Sejujurnya
dari kecil Donny selalu tidak tahu arti kehidupan
Kadang
Donny selalu bengong dalam kebiasaan sehari-hari
Bahkan
pada malam hari Donny selalu menangis terhadap kejadian
Yang
tidak sengaja sekali pun
Tidak
hanya itu Ia patut percaya pada perkataan orang tua
Ketika
sekolah TK ia langsung menghilang berapa kali
Walau
begitu mengerikan bila aku menghindar dari kebiasaan itu
Andaikan
juga Donny menghancurkan saya dari perjuangan
Terhadap
semua pesan yang kita ucapkan oleh guru
Guru
juga gelisah banget apakah aku selalu masuk dalam jenjang taman kanak-kanak
sebagai tempat bermain
Bilang
mengaku aku selalu menempuh pendidikanku
Untuk
mempermudah pelajaranku di dalam sekolah TK
Tiada
waktu untuk membongkar akal anak-anak itu
Lalu
pulang ke rumah masing-masing
Sepulang
sekolah aku tidak sengaja buku itu milik Donny
Apabila
nasib sekolah selalu riwayat waktu?
12.
Nasib kita tidak akan terluncurkan oleh
aku sendiri lupa harus apa?
Artinya
bingung mau kemana setelah lulus dan tidak mengenakan kaos kampong amerika di
Jember
Jujur
saja kesadaranku tidak terkontrol sama sekalipun
Ia
harus rela pergi ke Surabaya untuk sekolah disana
Apalagi
dia harus berapa lama di Surabaya?
Jember
tidak bisa lupakan oleh banyak kenangan
Namun
tidak ada menyayangi dan juga meninggalkan pahlawan kita
Tokoh
ulama tidak selalu obrolan tentang peristiwa saja
Melainkan
sudut pandanganku selama di jember terasa beban
Tiada
hari tiada kakek berati aku dan keluargaku bersama lagi
Demi
kebersamaan kita ia perlu mempersiapkan koper kita
Lalu
mengumpulkan baju yang banyak-banyak.
Tidak
berati semua ini hanya terfokus oleh banyak mimpi dan rencana
‘kali
ini kita perpisahan di Jember
Banyak
kenangan yang kalian capai meskipun banyak cobaan dan juga meringankan beban
dari segala cobaan’ jelasku penuh merendam ini
Nantinya
menyikapi aku sebagai orang ke-2 dari kebaikan yang harus di terima.
Mau
bagaimana lagi kesadaranku terus bermunculan di benahan otakku
13.
Setelah cerita panjang dari kakekku.
Tidak
perlu rela mengorbankan jiwa hanya untuk menikmati cara-cara yang bagus untuk
membangun suasana di sekolah SD
Jadi
ketika hari pertama masuk sekolah terasa biasa dan
Membiasakan
diri dengan bertaubat namun masih saja
Kesadaranku
perlu dicerna tidak berhasil satu sekalipun
Inikah
namanya sekolah harus rela mengorbankan ilmunya
Teman-teman
pada lainnya terasa tercolek oleh aku
Kadang-kadang
aku masuk kelas dan mengenal huruf kita
Sebelum
mengajari kata-kataku maka yang harus perlu lakukan adalah mengajari huruf itu
maka kita kan harus memahami tiba-tiba kondisi fisik teman-teman jauh dari
mengorbankan waktu dan tenaga dalam menjalani kegiatan sehari-hari
Kenyataannya
di kelas tidak betah belajar di sini
Sepulang
sekolah kesadaranku rasa resah banget
Terhadap
perilaku dan perbuatan di sekolah SD serta hari pertama
Mau
apalagi ini semua adalah kisah nyata penuh keikhlasan
14.
Masih mengenal masa lalu bagiku tidak
hari
Melainkan
ada rumahnya seri serta ada kebiasaan yang tentu tidak wajar
Cahaya
warna warni tidak beraturan dalam rumah
Tiada
perbedaan maka ia memaksaku masuk untuk mencari dia
Kemundian
itu aku terlalu kaget terlihat kejadian itu
‘kamu
ngapain game di tengah malam?’ kataku
‘Diam
saja. kamu masuk tanpa izin’ bentakku terus menggoyang
‘Ferry,
kamu ngomong apa sih?’ ucapku penuh menyesal
‘Yang
penting sana! Aku lagi game nih’ ujar tidak menanggung
Karena
tidak teratasi oleh kebiasaan buruk yang menimpanya
Maka
aku kembali ke rumah dengan tenang dan keluhannya
Balik
di kamar lalu menghayalkan apa sebenarnya engkau lakukan
Dalam
keseharian yang buruk ini aku saja tidak tahu apa bukti dari kejadian yang
sangat nyata bagiku
Tidak
seharusnya para penjual rental ini sungguh rela sekali
Pada
keesokan hari Aku sangat tega sekali terhadap perilakunya sebelumnya
Tidak
tahu apakah ia kesurupan dalam game?
Tidak
terkagumi saya juga haru atas perlingkupan rumah kosong di Jember setelah lama
wafatnya kakek
15.
Kembali lagi masa SD harus mengapaikan
situasi yang bahagia
tanpa
terasa aku mengorbankan waktu demi sekolahku
Saat
malam aku di marahin orang tuaku dan juga suasana malam
Inilah
suasana belajar malam terasa terganggu oleh orang tuaku
Tidak
menyangka aku tidak terlanjur oleh ilmu terapan
Bahkan
tidak menuntuti perbuatan yang sia-sia
Jadi
aku melanjutkan pembelajaran kami oleh gutu
Tanpa
menduga mengangguku harus terhindari dari kondisi
Artinya
para siswa berkebutuhan khusus terpaksa mengacaukan suasana
Dengan
menonjolin aku beserta cari suasana lain
Ada-ada
saja aku sulit terbayangkan oleh tempat ini
Walaupun
terbuntu oleh banyak orang yang terlampui cacat
Aku
harus lari akan kemundian ia mengigit tubuhku
Kembali
lagi suasana penderitaan di sekolah
Terus
terang sekali aku sudah bekas gigitan dan tonjolan di sekujur wajah
‘Ivan
kamu nggak papa kalau kamu sakit begitu?’ Tanya guru
‘Tidak
apa-apa sih. Paling tidak parah saja’ jawab harus jujur
Kemungkinan
setahun ini hanya menghabiskan waktu dan tenaga
Surabaya,
13 Juni 2016
No comments:
Post a Comment