Monday 6 June 2016

Berbakti padamu Faricha


Berbakti padamu Faricha

Faricha Aulia seorang mahasiswi Tarbiyah menguasai bahasa

Tak berhenti perjuangan menjadi seorang suami istri

Tidak menyangka bisa menempuh kuliah dengan terpisah oleh keluarganya tanpa melupakan segala hal

Dia membiasakan baca buku setiap saat dimanapun pergi tidak salah tidak sepenuhnya berbagi dengan keikhlasan

Materi diri dari pondok pesantren sudah menumbuhkan bahasa arab

Bagaikan gadis wajahnya penuh berbinar-binar menghampiri sungai biru mengeluarkan tetesan air mata



Jangan merada bahwa perempuan itu tidak tahu diri

Niscayalah setiap hari melakukan persiapan yang luar biasa.

Tanpa mengenal kelelahan dalam pekerjaan

Pelangi melihat di pagi hari sama dengan menghias wajah gembira mengelilingi pulau permen yang lapis coklat



Setiap pagi Faricha hanya mengantarkan teman sebaya

Sesaat itu melihat kewajaran masukan sisi kebaikan

Langit menghantarkan hati yang berwarna

Lupakan cara pemikiran tidak mengandung komunis

Hanya cara untuk percaya kepada tuhan

Surabaya, 6 Juni 2016

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...