Sunday 7 February 2016

Pertama kali jatuh sakit masa SMA

Saat Pengajian Jum'at pagi biasanya mengisi waktu sebelum waktu sekolah. Akhir-akhir ini tubuhku terasa nggak enak badan. Biasanya ketika ngaji aku tidur lelap walau bisa mendengarkan kajian itu. Menurut para ahli kan ilmu yang peroleh bisa difahami dan diamalkan. Tidak semua ilmu yang kita suka melainkan minat bisa di pilih tergantung pemahaman sendiri. Beberapa menit kemundian aku jadi kurang enak badan apalagi berjalan menuju toilet untuk menyeimbangkan sistem tubuh yang terkena masalah penyakit. Kembali dalam keadaan biasa lalu berdoa agar bisa menjalankan sehari dengan penuh kemudahan. Lebih aneh berdo'a bagaikan tubuh sudah berkeringat. Hati-hati kalo masjid nggak ada AC-nya.
 Setelah pengajian selesai ia mengambil makanan yang disediakan oleh pihak takmir masjid. Aku kembali ke rumah dengan lancar. Saat perjalanan suasana warga hampir seperti biasanya sambil bersapa dengan jamaah pengajian jum'at pagi. Seru dan segar banget menemani hari. Hanya saja hendaklah sekolah cuman masalahnya badannya terlalu kurang enak. Ia mendadak buang air besar ke kamar mandi. Soal masuk sekolah sepertinya belum bisa melakukan akan tetapi apabila engkau masuk sekolah tubuhnya terasa nggak enak maka ia bereaksi total sakit tetap bermunculan. Kemarin beberapa siswa yang jatuh sakit sebab ruangan dingin berasal dari AC. Ibu menyuruhku bersekolah tetapi ia memilih untuk sakit dibandingkan masuk dalam fisik masih kuat.
 Hari ini aku belum bisa melanjutkan sekolah karena jatuh sakit. Point penting harus perlu lakukan dengan hubungi pihak sekolah dan siswa sekelas punya sosial media. Mengambil handphone lalu mengotak atik SMS kepada teman maupun pihak yang bersangkutan biar bisa menerima kesepakatan. Beberapa menit dan jam kemundian baru SMS dan balasan sudah terima. Setelah mengirimkan pesan dari berbagai sosial media tunggu kunjungan ke puskesmas maupun rumah sakit. Sambil menunggu pergi Ibu sempat mengajar di PAUD dengan mengenakan seragam hijau dan tranning nggak tahu warnanya apa. Jelas pasti ia menunggu jika waktu udah usai. Aku membiasakan membaca buku fiksi daripada nonton TV. Ia kalau tayangan sedikit mainstream akan cenderung gila.
 Sudah sejam menunggu baru memeriksa badan ke Puskesmas. Sampai di tempat temui dokter lalu di periksa badan tersebut. Sakit yang ia derita adalah diare dan juga telinga. Periksa baru menemukan kelemahannya. Ia di anjurkan untuk mengatasi penyakit bila bermasalah belum selesai. Mengambil obat terus memberi surat rujukan ke rumah sakit langsung pergi meski menyelesaikan urusan kecil terlebih dahulu. Selesaikan secara ringan akhirnya baru mengunjungi ke Rumah Sakit. Di tempat ini sedikit rame apalagi kebanyakan usia tua sedang mengatasi penyakit baik ringan maupun berat. Aku dan Ibu pergi menemui register pasien. Untung saja membawa dokumen pasien dan seterusnya. Mampir ke loket pendaftaran ujung-ujungnya tutup maka ia terpaksa kembali ke rumah untuk menunggu waktu yang tepat. Kembali ke jalan keadaan sia-sia banget. Mau atau tidak akan menunggu waktu yang telah sepakat hanya mengembalikan masalah tersebut. Jalankan hari lalu bagaimana reaksi tergantung aksi anda. Semoga bisa teratasi Sakit terhadap manusia tergantung cara mengatasi secara medis atau non medis. Apabila nggak mempan segera ke dokter biar cepat selesai.

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...