Saturday 11 February 2017

Menggelitik Tawa

Menggelitik Tawa

Microphone terdiam di panggung sambil menunggu waktu malam
Di sini ingin cerita tentang aku dan dia
Ibarat patung berdiam hingga seumur hidup
Di sana penonton sedang mendengarkan stand up comedy
Berawal ketika cinta sepenggal pahit
Seruput teh tanpa gula
Rasanya kecut
Kejar mantan sebelum lolos
Mengecup ciuman pipi

Tapi bukan wanita
Namun pria banci
Yang sedang bernyanyi di tengah jalan
Ngamen untuk mengantongi uang
Sayang suara banci berubah
Terbentur wajah dengan tas
Sampai tak masuk akal

Surabaya, 8 Februari 2017

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...