Surat Untuk Aida (2)
: Nur Aida Harahap
Gemuruh dingin di Kota
Kabut dingin bersiap jalani harimu
Rentang akar jalan sangat padat
Berdebur di kelaian mimpi
Kening mengelus lembaran pitih
Terbentang suatu awan
Bukan emosi di balik canda tawa
Berduduk sebrang di sana
Berlahan-lahan nafas
19.2.2017
No comments:
Post a Comment