Puisi ke-Empat
Belai puisi senandung senja
Pulang di suatu jalan
Yang mewarnai malam
Matahari telah tenggelam
Bukan engkau tonton film horor
Hanya mengalir sepeluk malam sujud
Hendaklah berdoa untuk Tuhan
Surabaya, 15 Februari 2017
Blog ini mengambarkan isi suasana dunia semakin senang dan kadang sedih. Sejujurnya puisi dan prosa mengoptimalkan gambar fisik maupun alam sekitar. Langit dan Bumi menciptakan kepada tuhan yang maha pencipta. Penulis di tengah disabilitas membuat lingkaran terhadap dunia serasa terisi dan akherat akan mengingat cerita selama hidup. Akhirnya karya akan ku sampaikan untuk selamanya
Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...
No comments:
Post a Comment