Wednesday 22 February 2017

Tiada Harga Mati

Tiada Harga Mati

Hidup bukan malas
Menit yang tak tentu
Sarapan pagi dengan baca buku
Bukan makan biasa
Mengeluh sakit dilarikan
Pusing tanpa berkarya
Merangga lembaran

Pasti ku sandar
Mata telajang bersaksi
Jatuh di Jurang penuh seram
Sambil merekam kabar
Bungkus lembar tak peduli tulisan
Rintai celup pipi

Ini tak bisa menggusam
Demikian kau tersembunyi
Sastra murni ia tampak
Bersapa dengan kubur
Sebelum menjulang selama jalan
Jalan di dalam
Di sana selamanya

22.2.2017

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...