Demokrasi Damai Vs Perang Keamanan
Demokrasi memulai dengan pendapat pada politik
Penistaan agama segera bertahan
Di ruangan penuh jeruji
Kita tidak yakin pidatomu
Membuatku busuk
Tanpa cinta kepada tuhan sang kuasa
Fiktif belaka membuka cakrawala
Rasanya rakus merembuk pemimpin kafir
Tuntaskan dalam serdadu politik
Indonesia merenggang pemuda dari singgahanmu
Ketika malam tiba-tiba sekelompok preman yang melempari gelas teh poci
Kepada polisi
Tidak tahan merendam amarah
Kemudian melempari dengan gas air mata
Semua orang pada panik
Berlari ke sana-sini
Menghirup udara sangat enak bercampur racun kehamburan
Pingsan di jalan tanpa fikiran kita
Korban akan merenggut massa kita
Senantiasa tuhan kita akan menyembuhkanmu
Surabaya, 23 November 2016
No comments:
Post a Comment