Penyair Muda telah Wafat
Selama ini puisi mengenang
Chairil Anwar pahlawan penyair muda
Tertindas sebuah kerikil
Lalu menulis puisi selembar kertas
Menginjak pena di gores pena
Setapa turun jalan menerka penjajah
Pintu terlalu gelap
Mencabit-cabit nyawa waktu
Rembukkan angin tempurkan orang tak berdaya
Terbelah alam mengisahkan kata ke kata
Andaikan tahu tak kenang kalimat dan ungkapan
Sangat melekat di fikiranku
Serupa karya tetap terbaca oleh banyak kalangan
Serintih penyair telah meluap tulisan begitu sirat
Tanpa menyinggung orang lain
Pahlawan selalu meninggalkan tulisan
Beliau hanya tenang di sana
Puisi masih sejuk dan bermakna hingga sekarang
Surabaya, 8 November 2016
No comments:
Post a Comment