Wednesday 31 August 2016

Melupakan

Melupakan
Lupa bagaikan sekedar ilmu
Belahan jiwa terkumpul memori yang hilang
Hilang terhadap segala bahasa dan pengetahuan
Bangkai kota murka manusia bodoh
Betapa nyawa manusia terukur segala keadaan
Tidak tahu apa sebenarnya yang engkau perbuat?
Itulah mengirikan kepada mereka manusia sensitif

Akhir waktu mengoncangkan stress
Sungguh tiada pilihan untukmu
Menyelinap dari pagi hingga malam
Mengelilingi sunyi terganggu oleh musuh

Musuh mengisihkan tanda berdarah
Bekas tulisan menggugah arti dari nikmat
Pesan menerjunkan api yang pedih


Surabaya, 24 Agustus 2016

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...