Wednesday 31 August 2016

Menit Sempit Menerka

Menit Sempit Menerka
Tiada terlambat untuk belajar
Tiada menulis dan membaca
Tak sanggup menjalani tugas begitu berat
Bagaikan pasir mencerna di botol semakin mencekam
Adanya tertimpa alam meniup angin pasir
Termandang untuk seungkap tulisan bekas kubur

Lama tak beralir ku sina
Hingga tak menyingguh kepala penuh kesal
Tak lama lagi pagi telah terserang oleh menit
Inilah langit malam mengigit memori burukmu

Surabaya, 23 Agustus 2016

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...