Menit Sempit Menerka
Tiada terlambat untuk belajar
Tiada menulis dan membaca
Tak sanggup menjalani tugas
begitu berat
Bagaikan pasir mencerna di
botol semakin mencekam
Adanya tertimpa alam meniup
angin pasir
Termandang untuk seungkap
tulisan bekas kubur
Lama tak beralir ku sina
Hingga tak menyingguh kepala
penuh kesal
Tak lama lagi pagi telah
terserang oleh menit
Inilah langit malam mengigit
memori burukmu
Surabaya,
23 Agustus 2016
No comments:
Post a Comment