Wednesday 31 August 2016

Tidak Peduli pada Tuhan

Tidak Peduli pada Tuhan
Manusia lebih abadi
Tidak mendengarkan lagi suara lembut dari madinah
Negara biasa dengan islam semakin pertentangan pada amalnya
Hendaklah tidak meranah oleh fikiran
Batin terhangus emosi
Sedemikian rupa nyawa akan tercabut dari sangkakala bila mati

Kebiasaan liberal tercerna segi akhlaqmu
Memunculkan tanda tanya yang besar
Api akan menjemputmu
Betapa panasnya mengobarkan api yang lembur
Suara yang dilantunkan sebagai kebiasaan umum
Agak remehkan anugerah tuhan

Tuhan mencatat amalan ini
Seperti timbangan antara baik dan buruk
Meringgah padamu pita terdapat jarum yang tajam
Menusuk tubuh pedih tanpa ampun

Surabaya, 26 Agustus 2016

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...